#1

1.4K 79 4
                                    

Pemberitahuan disini panggilan "Appa" sama dengan uke, sedangkan "Abeoji" sama dengan seme.

TIMELESS
.

Aku bahagia jika mereka juga bahagia
-Mingyu-
.

.

"Ruru tidak punya Eomma, Ruru tidak punya Eomma, Ruru tidak punya Eomma," terdengar suara ejekan-ejekan disertai tepuk tangan dari beberapa orang anak-anak dengan seragam Elementary School yang sedang mengelilingi seorang anak lain yang terlihat berjongkok ditanah sambil menangis.

"Ruru memang tidak punya Eomma. Tapi Ruru punya Appa. Hiks…hiks… pergi…pergi. Kalian jahat. Ruru punya Appa. Hiks…hiks Appa, Abeoji… tolong Ruru."

Isakan bocah kecil itu terdengar lirih diantara riuhnya suara anak-anak lain yang masih begitu bersemangat mengganggunya.

Ruru masih terus menangis sambil menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya yang tertekuk. Kedua tangannya menutup telinganya berusaha untuk tidak mendengar ejekan teman-temannya. Wajahnya yang putih sudah memerah bahkan basah oleh air mata. Namun tak juga terlihat tanda-tanda dari sekumpulan anak-anak nakal itu akan menghentikan kegiatan pembully-an mereka. Bahkan salah satu dari mereka mendorong Ruru yang masih menangis hingga bocah itu jatuh bersimpuh diatas tanah. Tangis Ruru bertambah semakin kencang.

"YAK! KALIAN! APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA ADIKKU?"

Suara teriakan yang cukup kencang membuat kerumunan anak-anak nakal yang mengganggu Ruru seketika bubar. Dengan panik rombongan anak nakal itu berlarian menyelamatkan diri dan meninggalkan Ruru sendiri.

Seorang anak laki-laki yang terlihat lebih tua dari anak-anak yang baru saja melarikan diri mendekati sosok mungil Ruru yang masih terduduk ditanah. Mata Ruru menyiratkan permohonan pada sosok yang lebih tua darinya. Isakannya sudah berhenti namun air mata masih tetap mengalir dari sepasang mata bambinya.

"Ruru, sudah jangan menangis lagi. Hyung sudah mengusir anak-anak nakal itu," ucap anak laki-laki itu sambil memeluk Ruru. Tangannya membelai sayang pada kepala anak yang lebih kecil.

"Hyung mereka jahat. Mereka selalu menganggu Ruru. Mereka bilang Ruru tidak punya Eomma. Tapi kata Abeoji, Ruru memang tidak punya Eomma, Ruru punyanya Appa. Benar kan Hyung ? Ruru punya Appa kan?" adu Ruru dengan sesenggukan yang masih kentara akibat menangis pada anak laki-laki yang dipanggilnya dengan Hyung itu.

"Ne, Ruru punya Appa. Jangan dengarkan mereka. Anak-anak nakal itu berbohong. Sudah jangan menangis lagi. Ayo kita pulang."

Anak laki-laki dengan seragam Senior High School itu membantu Ruru bangkit kemudian merangkul Ruru yang tingginya hanya mencapai bahunya. Menghapus sisa air mata pada wajah Ruru dan kemudian menggenggam tangan anak yang sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri itu.

"Doyoon Hyung, terima kasih ya sudah menolong Ruru," ujar Ruru sambil merapatkan tubuhnya pada Doyoon. Kakak laki-laki yang baru saja menolongnya.

Anak laki-laki yang sudah beranjak remaja itu tersenyum lembut sambil mengusak rambut Ruru.

"Sudah seharusnya Hyung menolong Ruru. Ruru kan adiknya Hyung."

Senyum Ruru mengembang mendengar ucapan Doyoon, ia mengangguk sambil mengayunkan tangannya yang berada dalam genggaman kakaknya.

"Tapi, kenapa Ruru pulang sendirian? Dimana Chan hyung ?"

Doyoon menghentikan langkahnya dan menatap Ruru dengan pandangan bertanya. Ruru yang dipandangi seketika langsung menundukkan kepalanya.

Timeless [FF Remake] - Meanie versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang