#3

570 62 8
                                    

TIMELESS
.

Aku salah dan aku menyesal
-Jeon Wonwoo-

.

PS: Italic = flashback, enjoy all.
.

.

Lima menit telah berlalu, namun tak satupun dari empat orang yang berada disebuah ruang keluarga dengan desain tradisional itu membuka mulut mereka. Sepasang anak muda duduk bersimpuh dengan wajah menunduk dibawah pandangan sepasang pria dan wanita lainnya yang terlihat lebih tua.

Kerutan dalam menghiasi dahi sosok pria yang paling tua diruangan itu. Ia menatap lekat dua orang dihadapannya dengan dalam. Raut wajahnya tak terbaca. Terlalu tenang untuk menyikapi permasalahan yang baru saja sampai ditelinganya. Sementara disebelahnya, seorang wanita paruh baya tak mampu menyembunyikan gurat-gurat kecemasan diwajahnya. Ia turut merasa tegang menunggu sang suami yang berada disebelahnya angkat bicara.

"Irene, antarkan menantu kita kekamar Mingyu." yang lebih tua akhirnya buka suara.

"Abeoji−,"

"Kenapa? Kau tidak percaya pada Ibumu? Kau fikir apa yang akan kami lakukan pada suamimu?"

"Bukan begitu Abeoji," Mingyu kembali menunuduk saat Ayahnya menatapnya dengan sorot mata dingin.

Namun pria itu bisa bernafas lega, walaupun ia tidak akan lolos dari kemurkaan Ayahnya, namun ia tahu kedua orangtuanya menerima Wonwoo sebagai anggota keluarga mereka.

Wonwoo memandang Mingyu dengan pandangan bingung. Sampai akhirnya Mingyu mengangguk singkat untuk meyakinkan Wonwoo bahwa semua akan baik-baik saja, barulah Wonwoo beranjak dari tempatnya dan mengikuti Irene − Ibu Mingyu untuk meninggalkan ruangan itu.

Yang tersisa kini hanya Mingyu dan Ayahnya−Kim Heechul.

Mingyu memberanikan diri menatap Ayahnya. Ia adalah laki-laki ia harus berani mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukannya.

"Mendekatlah," Tuan Kim memberi gesture meminta Mingyu untuk berada lebih dekat dihadapannya.

PLAK!

Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Mingyu. Pria itu tak menghindar saat tamparan lainnya menyusul. Ia sadar ia pantas mendapatkannya.

"Apa ini pelajaran yang kau dapatkan di Universitas?" tanya Tuan Kim ditengah nafasnya yang tersengal setelah melampiaskan kemarahannya pada sang putra.

"Tidak Abeoji."

"Kau tau apa yang sudah kau lakukan? Kau merusak masa depan anak itu. Anak yang mungkin saja adalah harapan kedua orang tuanya. Dan kau lihat? Sekarang keluarganya pun membuangnya. Apa kau juga ingin dibuang dari keluarga ini?" ucap Tuan Kim datar.

"Aku mohon jangan lakukan itu. Aku sangat menyesal Abeoji," Mingyu kembali menunduk.

"Apa aku membesarkanmu untuk menjadi seorang bajingan?"

"..."

Mingyu terdiam.

"Jawab aku Kim Mingyu!" bentakan keras Tuan Kim membuat Mingyu terlonjak.

Dengan segera Mingyu kembali beringsut mendekati Ayahnya. Pria muda itu memeluk kaki Ayahnya dan meletakkan kepalanya diatas pangkuan sang Ayah.

"Tidak Abeoji. Aku yang salah. Ini bukan salah Abeoji."

Tuan Kim menghela nafas lelah. Mencoba mengendalikan emosinya. Anaknya ini sudah melakukan kesalahan yang fatal, namun sebesar apapun kesalahan Mingyu, anak itu tetaplah anaknya. Ia meletakkan sebelah tangannya diatas kepala Mingyu. Mengusak rambut sang putra yang masih bersimpuh dihadapannya. Ia tau anaknya ini sangat menyesal atas perbuatannya.

Timeless [FF Remake] - Meanie versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang