Hal pertama yang kulakukan saat gembok rantai yang mengikatku terlepas adalah menerjang Cezar. Aku menyerangnya, bergerak secepat yang aku bisa. Dengan pikiran kosong aku menendang, meninju, aku tidak tahu apa lagi yang kulakukan karena satu-satunya yang kuinginkan sekarang hanyalah membunuhnya secepat mungkin dan melarikan diri.
“Kau galak sekali, sayang.”
Tiba-tiba aku terjerembab ke lantai. Aku tidak mampu bergerak dan Cezar berada di atasku. Menahan tubuhku untuk tidak bergerak dengan berat tubuhnya. Tidak ada sedikitpun goresan di wajah dan tubuhnya. Aku menatapnya dengan kebencian yang semakin bertambah seiring dengan waktu yang kuhabiskan bersamanya.
“Lepaskan aku!” jeritku panik. Tidak suka dengan tubuhnya yang sekarang terlalu dekat denganku.
“Tidak bisa, kita telah terikat.” Katanya sambil berdiri dari atasku. Pria itu berdiri menjulang di atasku. “Darah kita telah terikat.” Ia menambahkan sambil merapikan jaket kulit hitamnya yang menempel dengan pas di tubuhnya sehingga otot-ototnya tampak menonjol.
Aku menggertakkan gigi saat senyum arogan muncul di wajahnya dan melihat sosoknya yang terlihat terlalu sempurna dari bawah saat aku masih terbaring di lantai. Kupaksa tubuhku untuk bangun dan berdiri. Sebelumya aku tidak menyadarinya, tapi pada saat aku menyadari tinggiku hanya mencapai dagunya, aku terdiam. Aku tidak pernah merasa kecil dan lemah di hadapan pria sebelumnya. Tibalt dan aku hanya berbeda sepuluh senti, sedangkan pria ini tingginya pasti lebih dari dua meter.
Bagaimana mungkin aku bisa salah mengenali orang? tanyaku sambil menegutuk kebodohanku sendiri.
Aku mendongak dan menatap Cezar sambil menyipitkan mata curiga. “Apa maksud dari darah kita telah terikat?” tanyaku dan tiba-tiba saja aku menyadari sesuatu, “Apa mungkin kau telah membuatku menjadi sama sepertimu?” aku menekankan kata-kata terakhirku. Sekujur tubuhku bergidik ngeri membayangkannya.
“Tidak, sweet, kau tidak meminum darah yang cukup untuk mengubahmu menjadi seorang vampir. Tapi sebelum telingaku panas karena gerutuanmu, aku akan berbaik hati menjelaskan prosesnya kepadamu. Pertama, kau harus setengah mati dan darah akan di keringkan terlebih dulu dari tubuhmu, setelah itu racun vampir akan bereaksi dan membuatmu haus darah. Kedua, gigit vampir yang mengubahmu dan hisap darahnya.” Cara Cezar berbicara yang seperti sedang menjelaskan cara memasak popcorn, bukan cara mengubah seorang manusia menjadi vampir membuatku ingin menanamkan tinju ke wajahnya. “…dan yang harus menciptakan vampir lain adalah vampir yang umurnya sudah mencapai tiga ratus tahun. Kalau tidak, vampirmu akan kepayahan menghadapi keliaran vampir baru yang kehilangan ingatan manusianya.”
Ingatan manusia? Aku hendak membuka mulutku untuk bertanya, tapi mendadak, dengan sikap yang mendadak serius, Cezar mencondongkan tubuhnya ke depan. Aku mencondongkan tubuh ke belakang, tidak mau berdekatan dengannya.
“Dengar sayang, aku menjelaskannya padamu untuk membuat segalanya terasa mudah bagimu yang masih awam dengan dunia kami dan melancarkan rencanaku. Tapi jika aku melihat gerak-gerikmu yang mencurigakan dan matamu yang memancarkan kebohongan, aku akan membunuhmu sekaligus semua garis darahmu. Mereka semua akan kuburu dan kubunuh setelah kusiksa satu persatu. Jadi jika sampai terbesit di dalam otakmu untuk mengkhianatiku, lebih baik kau membunuhku terlebih dahulu.” Ia menyeringai hingga menunjukkan gigi taringnya yang memanjang. “Jika kau bisa.”
Sambil menghirup udara, aku mengangguk. Aku mengerti. Oh Tuhan dan para dewa jika mereka ada, bagaimana mungkin aku tidak mengerti. Yang kulakukan adalah membuat kesepakatan dengan iblis. Apa setelah ini aku juga harus menukarnya dengan jiwaku? Cezar menatapku dengan tatapan penuh ancaman dan aku tahu ia serius. Jika aku berkata tidak, aku tahu kematian akan segera berbisik di telingaku dan juga keluargaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Beauty (ON HOLD)
VampirFarren Faustine tidak akan pernah menyangka hidupnya yang sempurna akan berubah total sejak malam di pesta ulang tahunnya yang ke delapan belas. Tanpa alasan yang ia ketahui, tiba-tiba saja seorang pria masuk ke dalam kehidupannya, untuk kemudiaan m...