badai (b10)

593 55 3
                                    

Disclaimer : masashi kishimoto
Addapted by dewimahmudah

Gomenasai udah hampir seperempat tahun nggak pernah update dan, mungkin bakal molor lagi untuk chapter selanjutnya.

Pairing : SasuFemnaru
Warning : ati ati sakit ati sama author yang gak tanggung jawab.

Chapter 10

Badai

Isse no se
De fumikomu goraim bokura wa
Nanimo
Naimo mada shiranu
Issen koete
...

Dering smartphone berwarna hitam itu membuat sosok yang tengah asik bermain game menolehkan pandangannya ke arah smartphone-nya.

'Hinata'

Nama yang tertulis dalam panggilan masuk itu.

'ada apa dengannya?'

Tangannya bergerak mengangkat panggilan dari sahabatnya itu.

'moshi-moshi Sasuke-kun!'

"Hn?" Sasuke hanya ber'hn

'Naruko! Naruko-chan hiks hiks, dia..'

"Dia kenapa?" Rautnya tetap datar tanpa memberikan ekspresi yang berarti.

'dia-koma! Hiks'

"Lalu?" Bodoh sekali kau Sasuke!

'dia terus memanggil namamu, kumohon cepatlah kemari, dia tidak memiliki keluarga,'

"Aku akan kesana!"

Langkahnya panjang menuju tempat yang sudah disematkan disebuah pesan singkat dari smartphone itu. Ia melirik ke arah jam yang menunjukkan tiga puluh menit sebelum janji nya dengan Naruto, karna dirasanya cukup dengan waktu yang ada, dia segera melaju dengan kecapatan tinggi menggunakan ferari yang dimilikinya.

Saat itu mendung menemani siang yang tampak bersenandung ria, membuat gadis di taman itu menatap ke langit menunggu tetesan air hujan turun ke dalam pelukannya.

Gadis itu tampak ceria meskipun kakinya tampak memar dan sedikit tergores, siapa sangka dari kejauhan ada beberapa orang yang memata matainya, bahkanChiku! Gadis gempal yang tadi pagi menolongnya bersembunyi di balik semak-semak menghentikan dua begal yang berniat mencelakai gadis yang bersenandung tadi.

Gadis itu masih saja mempertahankan senyum riangnya dan sesekali memainkan rambutnya, menggembungkan pipi lalu menepuknya, membuat suara meletus seperti balon.

___________Naru p.o.v____________

Eh? Kenapa mereka melihatku? Ya! Aku tahu mungkin saja mereka menganggapku orang gila atau semacamnya! Lihatlah aku sekarang! Penampilan yang terbilang rapi, namun berjalan tanpa alas! Sungguh memalukan!

"Hahhah-hah," hei! Kenapa adik kecil itu? Apa dia sakit?

Temannya datang dan menghampiri adik kecil itu,aku masih saja memperhatikannya, teman wanitanya menangis melihat ke kiri dan ke kanan, rambut di ikat ke atas yang menjulang tinggi itu memeluk temannya erat. Tapi temannya tetap saja terengah engah, oh jangan jangan!

Aku berlari menghampiri adik kecil itu,

Ouch

Duri kecil ini kenapa menusuk kakiku saat ini? Huh bodo amat! Adik itu lebih membutuhkan aku.

"Hosh!" Aku menghela nafas kuat di depan gadis kecil itu, dia malah menangis semakin keras, dasar bodoh kau Naru!

"Hei! Adik kecil kenapa kau menangis?" Gadis itu masih sesenggukan dan menatapku dengan air matanya yang menggenang.

Who I On Your Eyes?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang