Part 13 " PULBA ( Pulang Bareng ) "

18 3 0
                                    

Author POV

Di tengah perjalanan, Erik meminta maaf pada Rere.

"Maaf", ucap Erik.

"Lo ngomong Apa sih? Gue gak  dengar", ucap Rere yang mulai mendekatkan wajahnya ke bahu Erik.

"Gue minta maaf", teriak Erik.

"Gak usah teriak kali, gue udah dengar kok, kan gue udah dekat dengan lo, emang lo gak nyadar apa?", ucap Rere.

"Kenapa lo minta maaf?", lanjut Rere.

"Gue minta maaf karena gue salah", ucap Erik.

"Emang lo salah apa?", ucap Rere yang dilanda kebingungan.

"Soal gue yang nyium lo tadi siang", ucap Erik sangat pelan. Tapi masih bisa di dengar Rere.

"Oohh..gue kira apa?", ucap Rere.

"APA??KENAPA MASIH LO INGAT SIH?GUE KAN JADI MALU", teriak Rere sembari menutup wajah cantiknya. Saat mendengar teriakan Rere, Erik pun refleks terkejut dan tiba-tiba menghentikan motornya.

"Kenapa berhenti?", tanya Rere yang cukup terkejut dengan pemberhentian motor Erik yang secara mendadak, dan membuatnya refleks memeluk Erik.

"Kok jantung gue berdetak lebih cepat kalau dekat dengan ini cowok ya? Atau gue dapat penyakit jantung secara mendadak? Aaa..... gak mungkin gue dapat penyakit ini!! Gue gak boleh mikir yang aneh-aneh, mungkin ini hanya perasaan gue aja", pikir Rere.

"Aaa....gak mungkin", ujar Rere sangat pelan tapi masih bisa di dengar oleh Erik.

"Apa yang gak mungkin?", tanya Erik.

"Aduh mati gue kok dia bisa dengar sih, gue kan ngomongnya pelan, gue jawab apa ya, masa iya gue harus jujur sih ke dia", pikir Rere.

"Hei! Kok lo ngelamun sih", ujar Erik sembari menepuk pundak Rere.

"A-a-anu gue mikir kenapa jantung gue gak", jawab Rere dengan gugup.

"Gak apa?", tanya Erik sembari menatap Rere dengan tatapan  menyelidiki apa yang akan di jawab Rere.

"Gak kar", ucapan Rere tiba-tiba terhenti karena suara deruman motor seseorang.

"Hey bro! Kenapa berhenti?", tanya Fajar yang juga memberhentikan laju motornya. Erik dan Rere pun sontak menoleh ke sumber suara.

"Eh lo Fajar! Lo ngagetin gue aja", ujar Erik.

"Huff selamat", batin Rere sambil mengelus dada nya.

"Cie cie katanya gak suka kenapa udah main pelukan", sorak Lidya dan Fajar secara kompak. Yap ternyata Erik dan Rere masih dengan keadaan pelukan.

"Apaan sih kalian gue gak meluk ni cewek kok, dianya aja yang meluk gue, jadi gak usah sok tau deh kalian", ucap Erik.

"Eh kok lo nyalahin gue sih, kan lo yang salah", protes Rere sembari melepaskan pelukannya dan langsung memukul Erik. Erik pun mengaduh kesakitan karena pukulan Rere.

"Hei lo juga salah, jangan anggep gue ngelakuin itu dengan sengaja, lo yang membuat gue memberhentikan motor secara mendadak, jadi lo gak usah salahin gue", protes Erik sambil memegang tangan Rere untuk memberhentikan pukulan maut Rere. Mata mereka pun bertemu begitu lama sampai-sampai mereka anggap di sini tidak ada orang.

"Ekhmm... cie-cie, kayaknya gue sama Lidya cabut duluan deh, gue gak mau mengganggu orang yang sedang JATUH CINTA, bye PASANGAN KEKASIH YANG LAGI KASMARAN", ujar Fajar dengan menekan kata jatuh cinta dan pasangan kekasih yang lagi kasmaran. Erik pun langsung mengalihkan pandangan ke arah Fajar tapi dia sudah tidak menemukan di mana keberadaan mereka, sedangkan Rere menutup wajah cantiknya dengan tangan mungilnya karena pipinya merah seperti kepiting rebus karena malu dengan apa yang diucapkan Fajar.

"Awas aja lo fajar gue jitak kepala lo nanti", pikir Erik.

"Pulang yuk udah larut ni", ujar ujar Rere. Sedangkan Erik hanya menganggukan kepala sebagai jawaban. Erik pun memakai helm dan juga dia memakaikan jaket ke tubuh mungil Rere karena Rere udah kelihatan kedinginan.

"Pegangan", ucap Erik sembari menarik tangan Rere ke pinggang Erik. Sedangkan Rere menurut saja. Motor mereka pun melaju lumayan kencang di belahan jalan.

Percepat

Mobil Rafly pun sampai di halaman apartemen milik Geisha dan di susul oleh motor Fajar dan yang terakhir motor Erik.

Rafly keluar dari mobil dan membuka pintu mobil depan yang di duduki oleh Geisha. Setelah terbuka Geisha pun keluar dari mobil Rafly yang juga di susul oleh Briana yang sedang membuka pintu mobil belakang.

Saat Rafly membuka pintu mobil depan Geisha pun tersipu malu dengan apa yang di lakukan Rafly. Saat Geisha akan keluar dari mobil Rafly tiba-tiba dia tersandung dan terjatuh, namun dia tidak terjatuh karena Rafly langsung menangkap tubuh mungil Geisha.

"Kamu gak papa kan Ge?", tanya Rafly yang khawatir dengan keadaan Geisha dan mulai memeriksa tubuh dia apakah ada yang lecet atau pun terluka.

"Gue gak papa kok, lo gak usah khawatirin gue", jawab Geisha dan meyakinkan kepada Rafly bahwa dia baik-baik saja.

"Ekhm cie-cie Rafly mulai kasih perhatian ni ke Geisha", sorak Fajar.

"Dan satu lagi lo cewek yang pertama yang di kasih perhatian sama Rafly selain mama nya Ge", lanjut Erik yang  juga ikutan membongkar rahasia Rafly.

Rafly pun sontak memberhentikan apa yang di lakukan nya dan dia langsung menggaruk tengkuk yang tak gatal. Sedangkan Geisha mengalihkan pandangan nya ke arah lain untuk menutupi wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus.

"Cie-cie Geisha blushing, Raf lihat deh wajah Geisha kayak kepiting rebus, lucu dan ngegemisin wajahnya serasa pengen pue cium tu pipi dia", ujar Fajar. Rafly dan yang lain nya sontak menoleh ke arah Geisha dan ternyata benar dia memang lagi blushing. Saat Rafly melihat pipi Geisha, dia ingin mencubit pipi Geisha dan dia juga tersenyum melihat nya.

"Aduh mati gue, kenapa Fajar bisa lihat gue sih? Kan gue jadi malu, dia bocorin ke teman-teman nya lagi", pikir Geisha sembari bersikap biasa aja.

"Cantik", ucap Rafly sangat pelan. Namun masih bisa di dengar oleh teman-teman nya.

"Cie-cie baru kali ini seorang Rafly KETOS VHS Masterpiece yang sikap alim dan belum pernah sama sekali memuji cewek selain mama nya, dan dia sama sekali tidak pernah membuka hati nya untuk seorang cewek, dan sekarang dia sudah memuji dan membuka hati nya untuk Geisha seorang gadis manis, cantik, imut tapi dia tomboy, wah-wah ada keajaiban ni sampai-sampai Rafly bisa berubah", ucap Fajar sembari membuka coki nya Rafly.

"Awas aja lo Fajar gue kasih pelajaran lo nanti", geram Rafly dala hati.

"Ge aku dan teman-teman balik dulu ya takut ada yang nyariin, bye semua", pamit Rafly sembari berjalan ke arah mobil dia dan di susul oleh Erik dan terakhir Fajar.

"Abang ganteng pulang duluan ya, bye cantik", pamit Fajar dan tersenyum ke arah Lidya sambil memberi kiss bye jauhnya. Lidya pun membalas senyuman Fajar, tetapi kiss bye tidak, dia malu untuk membalas nya.







Bersambung....

Maaf ya readers kalau gaje ceritanya.

Author minta kritik dan saran kalian.

Sampai ketemu di part selanjutnya.



Salam Hangat

Siwewegombel

5 Unique Pair (F.U.P)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang