Author POV
Pada saat mata Geisha dan Rafly bertemu tiba-tiba terdengar suara di balik pintu yang menyadarkan mereka. Rafly pun melihat siapakah yang membuat suara itu. Pada saat Rafly sampai, dia tidak melihat siapa-siapa,hanya saja tong sampah jatuh di sudut tembok.
"Siapa yang ngejatuhin tong sampah ini? Mungkinkah kucing?", pikir Rafly.
"Kak Rafly", panggil Geisha. Saat nama Rafly terpanggil, dia pun langsung ke arah sumber suara.
"Ya, ada apa?", tanya Rafly.
"Gak ada apa-apa kak, aku cuma mau nanya, siapa yang membuat suara tadi kak?", tanya Geisha.
"Gak ada siapa-siapa, cuma aja tong sampah nya jatuh", jawab Rafly.
"Ooohh...ya deh kak", ucap Geisha.
"Sini makanan nya", ucap Rafly. Saat Rafly meminta makanan yang di berikan nya tadi, Geisha pun memberikan makanan itu. Saat makanan sudah di tangan Rafly, dia pun menyuapi makanan itu ke Geisha.
"Buka mulutnya", ucap Rafly. Saat mendengarkan ucapan Rafly, Geisha pun membuka mulutnya.
"Udah sholeh, baik, perhatian lagi", bathin Geisha.
Tak lama kemudian makanan itu pun sudah di habis di lahap Geisha.
* * * *
Jam istirahat pun berbunyi. Mereka pun pergi ke kantin. Saat tiba di kantin mereka pun memilih tempat paling pojok dekat dengan meja para The Most Wanted.
"Eh Geisha! Lo lagi mikirin apa? Dari tadi gue perhatiin lo senyum-senyum sendiri", ucap Rere.
"Lagi mikirin Rafly lah, emang siapa lagi?", jawab Lidya.
"Dari mana lo tau?", tanya Rere.
"Maaf Geisha, gue gak sengaja lihat lo tadi waktu di UKS, yang saat lo menatap Rafly", jawab Lidya.
"Jadi lo yang di balik pintu dan menjatuhkan tong sampah itu?", tanya Geisha yang sedikit terkejut dengan kejujuran Lidya.
"Hehehe..iya", ucap Lidya sambil nyengir kuda.
Mendengar jawaban Lidya, Geisha pun menjadi malu dan wajahnya sudah berubah menjadi kepiting rebus.
"Guys, gue boleh curhat gak?", tanya Geisha.
"Curhat aja Geisha, apa yang ingin lo katakan?", ucap Febya secara tiba-tiba.
"Pas gue natap Rafly dan dia dekat dengan gue kenapa jantung gue berdegup kencang ya?", tanya Geisha yang sedang dilanda kebingungan.
"Mungkin lo lagi jatuh cinta kali", jawab Rere.
"Iya, gue sependapat dengan lo", ucap Lidya.
"Menurut aku sih, kamu udah mulai suka sama Rafly, berarti kamu udah bisa move on dong dari abang sepupu aku?", ucap Briana dengan mata berbinar.
"Sebenarnya sih gue masih sayang sama abang sepupu lo, lo tau kan betapa banyaknya kenangan indah yang gue lalui bersamanya? Tapi gue rasa kata lo ada benar nya juga", ujar Geisha.
"Hah? Jadi lo udah pernah pacaran dong?", tanya Lidya dan Rere kompak.
"Siapa nama abang sepupu lo alias mantan nya Geisha itu?", tanya Lidya.
"Kak Zadri Alanfo, biasa nya di panggil kak Alan", jawab Briana.
"Tampan gak, kok lo gak pernah bilang-bilang ke kita?", tanya Rere kesal.
"Ya kamu aja gak pernah nanya", jawab Briana sekenanya.
"Trus dia masih SMA atau udah kuliah?", tanya Lidya.
"Dia masih SMA, tapi dia gak di sini", jawab Geisha.
"Terus dia dimana? Apakah dia udah meninggal?", tanya Rere sungkan.
"Bukan, dia sekarang lagi di Paris", jawab Geisha yang mulai mengeluarkan airmata.
"Udah deh, kalian gak usah nanya lagi, kasian Geisha nya", ucap Febya sambil memberikan tissue ke Geisha.
"Maaf ya Geisha, bukan maksud gue dan Lidya untuk membuat lo sedih", tukas Rere prihatin.
"Gue udah maafin kalian kok", ucap Geisha sambil berusaha tersenyum.
"Dan makasih ya Febya, lo emang teman gue yang sangat-sangat baik dan bisa ngertiin gue", lanjut Geisha sambil mengambil tisu itu dari tangan Febya.
"Hmmm.. ya, gue pergi dulu ya guys", ucap Febya sambil berdiri.
"Mau kemana? Lo kan belum sarapan", sergah Geisha.
"Gue ke perpus dulu, kalau makan gue belum lapar kok", jawab Febya sambil melangkahkan kakinya
* * * *
Tak lama kemudian Febya pun sampai di perpustakaan, dia pun langsung masuk dan segera memilih tempat duduk yang bisa membuat Febya nyaman.
Sebelum Febya duduk, dia berjalan untuk mencari buku yang bisa dia baca. Saat Febya menemukan bukunya, dia tidak bisa mengambil nya karena buku itu terlalu tinggi. Febya tidak pasrah, dia terus berjuang untuk mendapatkan buku itu. Febya meloncat-loncat tapi hasilnya nihil. Tetapi Febya tetap berusaha, dan pada akhirnya Febya pun berhasil mendapatkan buku itu. Saat Febya mau berbalik tiba-tiba dia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya, dia pun langsung terjatuh dan menimpa tubuh seorang cowok. Cowok itu berada di bawah dan Febya berada di atasnya. Jarak mereka sudah dekat, tanpa Febya sadari, bibir Febya sudah menempel di pipi sang cowok. Sang cowok pun sedikit terkejut dengan apa yang terjadi, sedangkan Febya, dia syok berat karena baru pertama kalinya dia mencium seorang cowok.
"Oh God! Ciuman pertama gue!!!", batin Febya.
Setelah kejadian memalukan itu Febya langsung berdiri sambil meminta maaf kepada sang cowok.
Gimana ceritanya readers bagus gak. Author minta kritik dan saran kalian untuk melanjuti ceritanya.
Siapa ya cowok itu? Tunggu saja cerita selanjutnya.
Adegan Febya dan cowok itu bikin author baper hehehe....
Readers juga kan?Sampai jumpa...
Salam Hangat
Siwewegombel
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Unique Pair (F.U.P)
Ficção AdolescenteMenceritakan kisah 5 remaja laki - laki dan 5 remaja perempuan yang memiliki sikap dan karakter unik yang berbeda. Mampukah mereka menjadi Five Couple? Cekidott!!! ;)