Chap 9

111 3 7
                                    

*3 minggu kemudian

Sudah 3 minggu aku berada disini, dan akupun dengan Justin semakin akrab, dia benar benar seorang teman yang baik. Dia temanku sekarang, bukanlah idolaku lagi.

Dia sering sekali berkunjung kerumah, untuk bersantai bersamaku di kolam renang, bahkan kita sering menghabiskan waktu bersama hampir setiap hari, tapi aku benar benar tidak percaya bahwa Mom dan Pattie menjalin sudah bersahabat sejak duduk di bangku sekolah,  dan Mom baru menceritakan semuanya saat malam itu.

Aneh mengapa dia tidak ceritakan saja kepadaku,mengapa harus merahasiakannya. Lagipula itu semua sudah terjadi, aku tidak perlu ambil pusing

"Mom, aku bosan. Bisakah kita jalan-jalan?"
Tanyaku

"Maaf honey, Mom sibuk hari ini. Mungkin lain kali"

Lalu aku mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku.

Yang benar saja, ini masih terlalu pagi untuk menerima tamu.

Lalu aku perlahan berjalan kearah pintu dan membukanya, dan ternyata sosok dibalik pintu itu adalah Justin. Ada apa dia datang kerumahku, dan bahkan sekarang masih terlalu pagi untuk bertamu.

Dia bahkan sudah rapih, sedangkan aku masih sangat berantakan.

"Wow, rambutmu berantakan sekali"
Ucapnya sambil tertawa

"Aku baru terbangun dari tidurku, mengapa kau tidak memberitahuku lebih dulu jika kau ingin datang kerumahku sepagi ini? "

"Cepatlah bersiap-siap. Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat"

"Kita mau kemana?"

"Nanti kau akan tahu, cepatlah"

"Baiklah, kau bisa menunggu diruang tamu bersama Mom" lalu dia hanya mengangguk.

Justin POV

Aku ingin mengajak Lea ke Peyto Lake. Dia sudah 3 minggu berada di Kanada, dan dia belum pernah berjalan-jalan disekitar kanada,kecuali mc Donald's.

Aku memasuki ruang tamu, dan mendapati Katthy disana, aku duduk dibangku tepat di depan Katthy

"Hai Justin, kau datang sangat pagi hari ini" ucapnya

"Aku ingin mengajak putrimu berjalan-jalan disekitar kanada,bolehkah?"

"Tentu saja, kau akan mengajak Lea kemana?"

"Aku akan mengajaknya ke Peyto Lake"

"Wow,  itu Danau yang cukup unik, pemandangan disana sangat indah"

--

Lea POV

Ini adalah kedua kalinya, seorang laki-laki mengajakku keluar rumah dan itu adalah justin, aku bahkan bingung harus mengenakan pakaian yang pas untuk diriku sendiri,padahal aku sudah pernah pergi dengan dia sebelumnya

Pakailah, apa yang membuatmu terasa nyaman Lea.

Akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan ripped jeans, kaus berwarna hitam, dan converse kesayanganku.
Dan membubuhkan sedikit lipstick cokelat dan mascara, dan aku menggunakan topi baseball kesayanganku yang bertuliskan bieber.

Aku pergi keluar dari kamarku dan turun kebawah untuk menghampiri Justin yang sedang mengobrol dengan Mom

"Maaf, apa aku menganggu obrolan kalian?" Tanyaku sambil tersenyum

"Tidak, apa kau sudah siap?" Tanya justin. Dan aku hanya menganggukan kepala ku

"You look so pretty with your outfit,honey" ucap Mom

"Kecantikan ini berasal darimu Mom,apakah Justin sudah meminta izin dengan Mom kalau dia ingin mengajakku keluar?"

"Iya, dan Mom memberikan izin kepada Justin, just take care. "

Aku dan Justin berjalan keluar rumah dan menaikki mobilnya, dia bahkan membukakan pintu mobil untukku, aku merasa sangat spesial .

Tak lama kemudian, banyak kerumunan orang-orang membawa kamera dan mengambil foto kami berdua, yang benar saja itu sangat menyebalkan aku sangat merasa risih.

"Apakah tidak ada hal lain yang mereka bisa lakukan selain memotret dirimu?" Tanyaku dengan serius

"Mereka paparazi, dan itulah pekerjaan mereka. Mengambil foto seorang artis dan membuat berita yang tidak benar."

"Apa kau tidak merasa risih selalu diikuti seperti itu?"

"Sudahlah, lebih baik kita pergi sekarang."

Justin POV

Aku sudah semakin akrab dengannya, dia itu anak yang ceroboh tapi lucu. Aku sangat menyukai sifatnya yang riang, dan aku tidak akan pernah membuatnya kecewa.

Aku akan menjaganya dan menyanginya.

--

Peyto Lake

"Justin aku tidak bisa melihat, sampai kapan aku harus menutup mataku?" Ujar lea.

"Sabar, sebentar lagi kita akan sampai Lea"

"Aku takut mataku tidak akan bisa terbuka lagi" ujarnya, dan aku hanya tertawa kecil, dia selalu bisa membuatku tertawa"

"Baiklah 1, 2, 3. Kau bisa membuka matamu sekarang" lalu aku melepaskan kedua tanganku yang melekat di kedua matanya.

Aku berharap Lea akan menyukai pemandangan danau ini, dia adalah orang pertama yang aku ajak kesini, peyto lake.
Aku bahkan tidak pernah mengajak Caitlin ke danau ini, sebelumnya.

Lea POV

Disaat aku membuka kedua mataku, dan aku melihat danau yang di genangi air yang berwarna hijau tosca. Dan juga pemandangan pegunungan yang berada disamping danau, itu membuat tampak lebih indah dan suasana yang sangat sejuk membuat aku semakin menikmatinya.

" Justin, tempat ini indah sekali" ucapku.

"Kau orang pertama yang aku ajak ke danau ini"

"Benarkah? Aku tidak tahu harus berkata apa, ini benar benar indah. Terimakasih"

"Lea aku ingin kau mendeskripsikan diriku, sebagai idolamu, aku hanya ingin tahu bagaimana para beliebers mendeskripsikan diriku"

" kau seorang yang benar-benar memulai semua yang kau punya sekarang dari 0, dan kau orang yang ramah, walaupun seluruh media selalu memberikan berita tentang keburukanmu, aku tidak peduli. Aku tetap mendukungmu, dan aku yakin kau pasti sangat senang dengan kehidupanmu yang sekarang."

"Aku tidak senang dengan kehidupanku sekarang, aku menginginkan kehidupan ku yang dulu, sosok manusia biasa"

"Mengapa?"

"Walaupun aku sudah berada diposisi sekarang, aku sangat kesepian, aku bahkan tidak punya teman. Jika aku mempunyai masalah, aku hanya bisa memendamnya dikepalaku, kau jauh lebih beruntung dariku"

"Hei, kau tidak boleh berbicara seperti itu. Ini semua sudah kehendak Tuhan, kau seharusnya bersyukur atas apa yang kau punya sekarang."

Lalu aku meraih tubuhnya, dan memeluknya. Ternyata dia benar-benar membutuhkan seseorang yang bisa menjadi tempat curahan hatinya, dimana dia bisa berbagi cerita, masalah yang tengah dihadapinya. Ya, seorang sahabat.

Aku merasakan tetesan air mengalir di daun telingaku, aku yakin dia menangis.

Justin POV
Aku merasa lega, aku merasa beban di hidupku mulai berkurang, aku tidak ingin lepas dari pelukan ini. Dia sangat baik padaku. Aku menyayanginya.

"Lea"

"Iya?"

"Berjanjilah kau akan menjadi sahabatku, dan akan menyayangiku sebagai seorang sahabat."

"Justin, aku berjanji akan menjadi sahabatmu, tempatmu untuk bercerita, dan apapun itu. Aku akan menjadi sahabatmu yang akan selalu menyayangimu.

"Terimakasih, lea" lalu aku memeluknya lebih erat dari sebelumnya.

To be continue...

U N T I T L E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang