Chap 6

119 3 4
                                    

10.00pm

Astaga, bahkan saat dia tertidurpun, dia tetap terlihat tampan, aku hanya bisa memandangi wajahnya. Tuhan, mengapa engkau menciptakan orang seperti dia? Aku masih terpana dengan ciptaan mu.

Aku memandangi wajahnya, dan aku hendak ingin mencium wajahnya, tapi aku mengurungkan niatku. Dan aku langsung beralih melihat ponselku yang terkapar diatas tumpukan rumput, dan aku langsung mengambilnya dan memutar salah satu dari lagu dari album Believe.

Tryna keep it all together
but enough is enough
They says we too young for love
But I...catching feelings

Aku menyanyikan bait tersebut, dengan penuh penghayatan.

Justin POV

Dia menyanyikan salah satu lagu kesukaanku, suaranya seperti malaikat. Mengapa dia begitu cantik, aku suka dirinya yang natural. Dia apa adanya, ternyata apa yang Mom katakan kepadaku benar, Lea adalah sosok perempuan cantik yang natural dan sederhana. Aku ingin mengajak dia berkencan besok.

Tidak, tidak. Itu terlalu cepat Justin.
Kau bahkan baru bertemu dengannya.

"Wow, kau menanyikan lagu itu sangat penuh penghayatan" ucapku yang membuatnya kaget

"Justin, aku kira kau sudah tertidur lelap"

"Tidaak, aku sedang mendengarkanmu menyanyikan laguku, hey sepertinya sudah malam"

"Sudah jam 10 malam, kau ingin pulang?"

"Sepertinya begitu, apa ibuku masih bersama ibumu"

"Entahlah aku tidak tahu, aku ingin masuk kedalam rumah."

"Baiklah" lalu aku mengulurkan tanganku untuk membantu Lea berdiri, tangannya sangat lembut dan hangat. Aku rasa, aku tidak ingin melepasnya.

Lalu kita memasuki ruang tamu, dan disana masih ada ibuku dan Katthy. Aku rasa aku harus pulang lebih dulu

"Mom, bolehkah aku pulang sekarang? Jika Mom masih ingin mengobrol dengan Katthy, aku bisa pulang sendiri"

"Tapi aku tidak ingin pulang sendiri, tunggulah sebentar lagi"

"Baiklah"

Lea POV

Aku melihat wajah lelahnya Justin, dia sepertinya ngantuk berat, apa aku harus membiarkan dia tidur dikamarku?

"Justin apa kau mengantuk?" Tanyaku

"Iya, bisakah aku tidur dikamarmu sebentar?" Ucapnya

"Tentu saja"

Lalu aku bersama Justin menaiki anak tangga yang berarah ke kamarku, setibanya dikamar Justin langsung melompat ketempat tidurku dan terlelap. Tak lama kemudian, aku mendengar Pattie memanggil Justin dibawah.

"Justin, ayo kita pulang" ucap Pattie dari bawah

"Mengapa dia selalu menyebalkan" ucap Justin padaku

"Hei, itu ibumu. Pulanglah, beristirahatlah. Kau masih capek bukan?" Dia hanya mengangguk kecil

Sebelum dia meninggalkan kamarku, dia memintaku untuk bertukar nomer telpon.

To be continue...

U N T I T L E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang