Chap 12

94 3 12
                                    

You guys have to listen (Justin Bieber- Overboard) while read this, make sure that youre not too fast for read this. Thanks b4.

06.00am

Aku membuka mataku,  dan semua pedih di hatiku masih belum bisa terlupakan. Aku masih belum bisa menerima apa yang aku lihat kemarin, padahal aku bukan seseorang yang lebih dari teman tapi aku benar-benar merasakan sakit.

Justin akan datang kerumahku pagi ini, tetapi aku lebih memilih untuk tetap dikamarku, aku tidak ingin keluar sama sekali. Aku hanya ingin sendiri sampai Justin benar benar pergi dari kanada.

Persetan dengan semuanya.
Aku hanyalah gadis yang terlalu bodoh
Atau memang aku mudah untuk dibodohi?

--

Aku mendengar seseorang mengetuk pintu kamarku, aku mengabaikannya. Aku tahu itu pasti Justin, aku tidak ingin bertemu dengannya itu hanya membuang waktuku.

"Lea, buka pintunya ini Dad"

Dad? Dia sudah pulang?

Aku langsung bergegas untuk membuka pintu kamarku, aku tidak menyangka Dad akan pulang hari ini. Dia begitu sibuk dengan urusan bisnisnya sampai dia harus pergi meninggalkan kanada hanya untuk bisnisnya.

Saat aku membuka pintu kamarku, rasanya aku ingin menangis sekencang-kencangnya, aku tidak menyangka bahwa bukan hanya dad yang ada didepan pintu kamarku.

Ya, salah satunya selain dad adalah Justin.

Aku mengeluarkan air mataku dan  bahkan air yang keluar dari mataku sangat sulit untuk berhenti.

"Lea, what happen?" Tanya dad

"Dad, can you just leave me alone? I've been hurtin by someone" ucapku sambil menangis.  Dan justin hanya bisa memberikan tatapan penuh tanya saat melihatku menangis seperti ini

"Who?" Tanya dad. Lalu aku mengangkat tanganku dan mengarahkan jari telunjuku ke arah justin.

"Lea, whats wrong with you? I dont even want to hurt you, and why you told your dad that i've hurt you? " ucap Justin

"You wont hurt me, but you already did." Ujarku, lalu aku langsung menutup pintuku namun Justin menahannya.

"Ada yang harus aku bicarakan dengan putri kecilmu" ucap justin pada dad, lalu dad pergi meninggalkan kami.

--

Justin POV

Aku heran dengan Lea, mengapa dia berkata bahwa aku menyakitinya? Aku bahkan tidak pernah ingin menyakitinya, aku sangat menyayanginya.

Aku memasuki kamarnya, dan aku membiarkan pintu kamarnya tetap terbuka, aku tidak ingin orang tuanya salah paham denganku.

"Pergilah justin, nanti kau terlambat" ujar lea

"Aku bisa pergi nanti, aku yang menentukan jam penerbanganku"

"Kau seharusnga tidak perlu kesini" ujarnya dengan tatapan sinis

"Lea, kau ini kenapa? Apa salahku yang sudah kuperbuat sehingga kau menjadi seperti ini?" Lalu aku menggenggam kedua tangannya tetapi dia melepasnya, lalu dia beranjak dari tempat tidurnya dan menunjukan sebuah foto kepadaku.

Deg..!

Paparazi bajingan.

Lea menunjukan foto ciumanku dengan Caitlin,  seandainya dia tahu itu bukan kemauan dari diriku. Aku sekarang sudah mencoba untuk melupakannya.

"Lea, aku bisa jelaskan semua ini"

"Justin,sudahlah aku juga melihatnya dengan kedua mataku sendiri dan apa lagi yang kau ingin jelaskan? Semua sudah jelas sekarang tolong keluar dari kamarku." Ucapnya membentakku.

Lalu kedua orang tua Lea datang menghampiri kita, mungkin mereka sedikit terkejut.

"Bung, lebih baik kau sekarang pergi. Biarkan anakku sendiri" ucap ayahnya

"Baiklah." Lalu aku beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas pergi meninggalkan ruangan itu. Lalu aku berbalik ke arah lea dan memberikan tatapan perpisahan.

"Lea, aku sangat menyayangimu, aku tidak pernah berniat untuk menyakitimu" dan aku bergegas pergi meninggalkan rumah itu.

--

Lea POV

Aku mendengar bunyi dari notifikasi dari ponselku,ternyata aku mendapat pesan dari  Elle

From: Elle

Wow, aku tidak menyangka kalau Justin akan menjalin hubungan kembali dengan Caitlin, bagaimana menurutmu?

Banjingan, apa dia tidak tahu apa perasaanku saat ini, dan saat aku membaca pesan tersebut itu memperumit semuanya.
Aku rasanya ingin meninju wajah seseorang, termasuk Elle.

To: Elle

Mereka sangat serasi, dan aku mendukung hubungan mereka.

Aku mengurungkan niatku untuk menyendiri dikamarku, aku memutuskan untuk ke peyto lake.

Aku beranjak dari tempat tidurku dan merapihkan diriku dan langsung bergegas pergi dengan mobilku menuju Peyto Lake

--

Ketika sampai diPeyto Lake aku langsung merasakan flashback. Dimana aku mengucapkan janjiku kepada justin, tapi semua itu sudah berlalu. Dia akan menghilang dalam 6 bulan kedepan, aku harus bersikap dewasa untuk menghadapi ini..

Aku tidak bisa menahan tangisan ini.
Aku hanya ingin Justin berada disampingku.

Lalu tiba tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang, dan aku mengalihkan pandanganku kebelakang dan aku sangat terkejut setelah melihat orang itu.

To be continuee...😘😘❤❤❤

U N T I T L E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang