Chap 10

110 3 0
                                    

"Apakah kau benar-benar dekat dengannya?? Oh tuhan itu sangat sulit dipercaya"

"Elle, kau tidak perlu berlebihan seperti itu"

"Lea, kau harus tahu betapa populernya dirimu sekarang, semua orang mengenalmu"

Seandainya paparazi sialan itu tidak mengambil wajahku, aku tidak akan seperti sekarang ini. Mereka semua menyebalkan.

"Yang benar saja, itu foto 2 bulan yang lalu,Elle. Berita itu sudah berlalu" lalu aku mengakhiri teleponku dengan Elle.

Aku tidak kuat dengan berita palsu yang diedarkan media, aku dan justin hanya berteman tidak lebih. Dan sekarang aku tidak tahu harus bagaimana, aku tidak tahu kemana Justin,  dia sudah seminggu menghilang,  aku sudah berkali-kali menghubunginya tapi tetap tidak ada kabar sama sekali.

Aku membuka galeri foto yang ada di ponselku, dan banyak sekali fotoku bersama dirinya, aku merindukannya. Sedang apa dia sekarang, aku juga sudah bertanya kabar tentang Justin kepada pattie dan dia juga tidak ada jawaban.

Kemana aku harus mencarinya?

Aku memutuskan untuk mengirim direct message untuknya.

To: Justin

Dimana kau sekarang? Aku merindukanmu. Aku menunggu kabar darimu, justin tolong jangan menghilang seperti ini, aku sangat kesepian tanpamu..

--

"Apakah semuanya sudah siap? Aku harus kembali ke Kanada" tanyaku kepada Scooter.

"Semua sudah siap, persiapkan dirimu untuk konser nanti, staminamu harus kau jaga, dan kau tidak diperbolehkan untuk memakan makanan yang berminyak,hindarilah chicken nugget mengerti?" Lalu aku hanya mengangguk.

"Justin,  apa kau mengerti? " Tanya Scooter.

"Ya,  aku mengerti.  Aku harus pergi sekarang"

Aku sangat merindukan Lea, aku bahkan tidak sempat memberinya kabar.
Ini semua salah, seharusnya aku memberinya kabar. Lalu aku mengambil ponselku dan mencoba menghubungi mom. .

"Halo?"

"Mom, aku dalam perjalanan pulang, kuharap kau ada disana saat aku sampai kerumah"

"Mengapa kau tidak memberi kabar kepada mom?"

"Maafkan aku mom, aku terlalu sibuk. Baiklah, aku akan sampai  2 jam lagi."

Tiba-tiba bayangan Lea terlintas dikepalaku, sepertinya aku harus menghubunginya.

Tak lama kemudian, aku mendapatkan panggilan masuk dari Caitlin.

" apa mau mu?"

"Justin, aku mohon. Biarkan aku menjelaskan semuanya"

"Kau adalah jalang terbaik yang pernah kutemu, Caitlin"

"Aku akan menjelaskan semuanya, aku akan menemuimu dirumahmu lusa nanti "

Aku langsung mengakhri panggilan itu, aku benar-benar muak dengannya, dia jalang. Dia bahkan tidur dengan orang lain saat dia masih ada hubungan denganku, dia begitu murahan, tapi aku rasa sayangku dengannya begitu kuat. Entah kenapa antara rasa sayang dan kecewa ini bercampur dalam pikiranku.

Aku merasakan ponselku bergetar, dan aku mendapat notifikasi dari akun instagramku, ternyata aku mendapatkan sebuah direct message. Dan ternyata itu dari Lea, aku sangat merasa bersalah dengannya, dia benar benar mencariku.

Lea POV

Aku terus memandangi direct message yang aku kirim untuk Justin dan tak lama kemudian aku mendapatkan panggilan masuk, dan ternyata itu dari Justin.

Akhirnya..

"Halo, Lea?"

"Justin, kau kemana saja? Mengapa kau menghilang begitu lama?"

"Maafkan aku Lea, aku sangat sibuk untuk mengatur jadwal believe tour"

"Apa kau dalam perjalanan pulang?"

"Tentu saja, aku sangat merindukanmu"

"Aku juga merindukanmu"

"Baiklah sampai bertemu nanti."

Lalu obrolan kita berakhir, aku benar-benar terdiam sekarang. Justin akan tur dunia untuk konser album Believe. Itu pasti akan memakan waktu yang sangat lama.

Apa yang harus aku lakukan?
Aku tidak ingin jauh darinya.

--
6pm.

Aku memeluknya dengan erat, aku tidak ingin melepaskannya, aku sangat merindukannya.

"Aku merindukanmu"ujarku

"Aku juga merindukanmu"

Tiba-tiba justin mendekatkan wajahnya dengan wajahku, aku hanya bisa menutup mataku, lalu bibir kita menyatu, rasanya sangat luar biasa. Aku terhanyut dengan tarian bibirnya di bibirku, lalu aku melepas bibirku dari bibirnya.

"Aku sudah mendapatkan orang yang tepat yang akan merasakan ciuman pertamaku" ucapku pads Justin.

Dan aku menatapnya dengan tajam, lalu aku meraih kerah bajunya hingga seluruh badannya tertarik oleh tanganku. Aku melanjutlan aktivitas bibirku dengannya,  lalu dia mengangkat tubuhku hingga punggungku menyentuh dinding kamarku

"Apakah ini akan aman?"

"Mom, sedang pergi ke acara temannya. Dan itu akan memakan waktu yang lama"

Justin meraih semua baju yang menempel pada tubuhku, dan dia mulai mengecup dari leherku hingga kebagian perutku.  Saat ini aku tidak peduli dengan apapun, aku benar-benar terhanyut dengan permainan ini.

Justin menurunkan celananya dan mengeluarkan penisnya, lalu aku tersenyum. Aku pernah belajar tentang blow job sebelumnya.

"Aahhh, Lea...teruskan" erang justin

Justin mengangkat tubuhku, dan membaringkannya ditempat tidur. Dia mengusap vaginaku hingga berlumuran cairan, dan dia hanya memberikan senyuman nakal. Lalu dia menggesekan penisnya dibagian vaginaku.

"Justin, aku tidak tahan..aaahhh" erangku yang tidak kuat menahannya

"Baiklah, Lea jika kau merasa sakit aku akan berhenti" dan aku hanya mengangguk

Aku merasakan benda tebal dan panjang masuk kedalam vaginaku, itu terasa sakit tapi tak lama kemudian rasa sakit itu berubah menjadi rasa yang luar biasa.

--
Justin POV

Aku pernah melakukan ini sebelumnya, tapi Lea benar-benar luar biasa,aku menyesali perbuatanku, seharusnya dia tidak perlu kehilangan sesuatu yang harus dia jaga.

Aku dan Lea tidur tanpa berbusana, ibunya bilang bahwa dia tidak akan pulang malam ini, dan dia memintaku untuk menjaga lea disini.

"Lea, bangunlah" aku mengguncang tubuhnya hingga dia terbangun.

"Ada apa?"

"Kita harus membersihkan ini semua"

"Baiklah, tapi aku harus mandi dulu" kemudian dia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Aku menghampirinya yang sudah berada di dalam kamar mandi, dia sempat terkejut lalu mengabaikannya.

"Tolong bersihkan punggungku" pintaku.

"Justin, tadi itu sangat luar biasa" ujar lea.

Maaf ya kalo terlalu vulgar...

To be continue...💓💓💓

U N T I T L E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang