Audrey tak menyangka akan seberani ini.Ia terpaksa memberanikan diri meminta izin pada ayah dan ibunya untuk keluar rumah malam-malam seperti sekarang,hanya untuk menemui Adrian."Lo gausah datang ke rumah,tunggu aja di sana"
Audrey sendiri yang meminta Adrian untuk tidak datang menjemputnya.Memang Adrian yang minta bertemu,karena ia rasa hal ini perlu dibicarakan secara langsung.Tapi Audrey bersikeras untuk berangkat sendiri.
☜☆☞
Audrey telah sampai di taman komplek dekat rumahnya.Didapatinya Adrian tengah duduk menunduk,menenggelamkan wajahnya di bawah cahaya remang lampu taman.
Audrey melirik jam tangannya,setengah 10.Ia menarik napas panjang dan melangkah mendekat.Gadis itu duduk dengan canggung di sebelah Adrian.
Cowok itu masih menunduk,tanpa menoleh sedikitpun.
"Udah malem,lo mau ngomong apa,"kata Audrey memulai percakapan.
Adrian terhenyak dan bangkit dari posisi bungkuknya.Ia menatap sorot mata dingin gadis di sebelahnya itu.
"Gue juga gak tau,"jawab Adrian datar.
Audrey menyipitkan matanya mulai merasa kesal.
"Yaudah,gue balik,"
Tangan Adrian segera menarik pergelangan tangan Audrey untuk kembali duduk.
"Gue serius buat ketemu lo,"suara Adrian sedikit membentak.
"Gue juga serius,kalau engga gue ngapain cape-cape dateng ke sini,"
"Yaudah gue minta maaf udah nyusahin lo.Ngerusak hari lo yang lagi bahagia,"
Audrey menghembuskan napas kesal.Telinganya terasa panas harus mendengarkan perkataan Adrian yang terasa menusuk.
"Lo berubah,udah gak kaya dulu.Dulu lo gak pernah kan marah ke gue,"Audrey berusaha keras untuk tidak menangis.
"Semua orang juga pasti pernah berubah,"jawab Adrian sekenanya.
"Emang iya.Termasuk lo,yang berubah drastis kaya gini,"timbal Audrey semakin geram.
"Gue gak ngerti kenapa lo jadi kaya gini ke gue.Kalau gue emang salah,gue minta maaf,"
Audrey tersenyum sinis,"Minta maaf buat apa?Buat lo yang sekarang jadi anak brandal?"
Adrian menatap lekat sorot mata Audrey yang penuh kebencian.
"Maksud lo?"
"Maksud gue soal lo yang ngerokok di gang.Jadi gitu,cara lo lari dari masalah?mungkin menurut lo itu hal kecil.Tapi menurut gue engga.Gue gak suka lo kaya gitu.Gue emang gak pernah ngingetin lo ini itu,tapi bukan berarti gue gak peduli kan sama lo?"
"Cuma gara-gara itu?"tanya Adrian tanpa dosa.
"Terus gara-gara itu juga lo jijik sama gue dan lebih milih Rivan?"
Audrey mengernyit,"Loh kok bawa-bawa Rivan sih?apa hubungannya?gue gak nganggap jijik ke elo!"
"Tapi sorot mata lo Drey,ekpresi lo,dan gerak gerik lo yang berusaha menghindar,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Friendzone
Teen FictionAudrey.gadis remaja yang terbalut akan kisah asmaranya di SMA. Menantikan kisah cinta dambaanya dengan seseorang, namun malah terjebak friendzone dengan teman sekelasnya sendiri, Adrian. Berulangkali ia mencoba keluar dari zona ini, namun hatinya t...