Sampai di depan cafe.Audrey melihat mobil Lena terparkir di sana, mobil Jazz yang hanya dibawa sewaktu-waktu.Audrey masuk ke dalam cafe dan disambut hangat oleh lamabaian tangan sahabatnya itu.
“Sorry,lama yah...”Audrey menarik kursi lalu mendudukinya.Sorotan kedua matanya menyapu sekeliling cafe yang cukup ramai, mencari sosok pelayan yang biasanya datang menawari menu.Tenggorokan Audrey kering dan ingin segera minum.
“Enggak kok,cuma beberapa menit lah ya...”jawab Lena dengan kepala nya miring ke kiri dan kanan.
“Oh iya gue lupa,”ucap Audrey yang baru menyadari bahwa dirinya sedang berada di sebuh cafe coffie.Bukan waktu yang tepat untuk memesan coffie di sore hari ini seperti Lena.Alih-alih ia berpikir untuk memesan Milkshake saja jika si pelayan sudah datang untuk mendapatkan pesanan.
“Lo abis ketemu camer yah.Well,baguslah ya, selera lo kali ini,”komentar Lena yang saat itu memperhatikan penampilan Audrey dari ujung kaki sampai kepala.
“Yehh gue selalu okey kali kalau dalam hal penampilan, mau kemanapun itu,”timbal Audrey yang merasa percaya diri.
Lena menyeruput segelas coffie hangatnya, dan mangut-mangut tidak jelas.Lalu ia mengambil sesuatu dari dalam tas selendangnya.
“Apaan tuh?”tanya Audrey sartkatis.
“Gue mau ngomongin ini nih,liat dulu deh brosurnya,daftar harganya.”
Lena memberikan sebuah brosur bimbingan belajar Bahasa Inggris.Audrey menerima nya dan membaca isi keseluruhan brosur tersebut.
“Lo mau les di sini?”tanya Audrey.
Lena mengangguk,”Iya.Gue mau kuliah di luar negeri Drey.”
Perkataan Lena mampu membuat Audrey mendongak dan menatap tajam,segelintir pertanyaan mendarat cepat keluar dari mulutnya.
“Hah?Seriusan?”
Lena hanya diam dan mengangguk perlahan.“Demi apa?Lo mau kuliah dimana Len?”Audrey terus bertanya untuk memastikan kebenaran dari perkataan sahabatnya itu.
“Gue juga gak tau.Bokap gue baru tadi pagi ngomong kek gitu.”
Ada jeda sejenak, menunggu Lena melanjutkan perkataannya.
“Lah terus?”tanya Audrey seolah tak sabar.
“Iya, jadi orangtua gue sepakat buat ngirim gue kuliah di Inggris.Makannya cepet-cepet deh gue disuruh les Bahasa Inggris,persiapan dua tahun ke depan.Lo tau lah ya kemampuan Inggris gue bener-bener nol banget.”
Audrey menelan ludah,menghela nafas sebentar.Tubuhnya ambruk dan bersandar pada sandaran kursi.
“Lo beneran gak akan kuliah di Bandung aja?Bareng gue Len...”Audrey mengatakannya dengan suara parau dan seperti kekurangan energi.
“Lo segitunya banget gak mau pisah dari gue.”
“Bukan masalah itunya.Duh,pokoknya gue bakal sedih,”jawab Audrey tak karuan.
“Ini juga demi kebaikan gue.Doain aja deh yang terbaik.”
Audrey sedikit memanyunkan bibirnya hingga akhirnya mengangguk memberikan persetujuan.
“Gimana?Bagus gak sih les di sana?Bukannya lo pernah ya waktu di SMP?”tanya Lena kemudian memastikan tempat les tujuannya itu.
Audrey mengangguk,”Iya gue les di sini waktu itu.Bagus kok,dijamin speaking lo entar lancar kek gue.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Friendzone
Fiksi RemajaAudrey.gadis remaja yang terbalut akan kisah asmaranya di SMA. Menantikan kisah cinta dambaanya dengan seseorang, namun malah terjebak friendzone dengan teman sekelasnya sendiri, Adrian. Berulangkali ia mencoba keluar dari zona ini, namun hatinya t...