Adrian tidak membawa Audrey ke rumah,melainkan ia malah berbelok menuju Jalan Karapitan.
"Kita mau kemana?"tanya Audrey.
"Mencari angin,"Audrey mengernyit,"Angin kok dicari"
Selang beberapa menit,mereka sampai di tempat yang dituju.
Adrian menggenggam tangan Audrey,cukup erat,seakan tak mau gadis itu menghilang dan selalu berada disisinya.
"Aku bukan anak kecil,"gerutu Audrey sambil mencoba melepaskan genggaman.
Tapi Adrian tetap tak melepaskannya,"Aku?"tanyanya disela mereka menyebrang.
Audrey menunduk dan kelalapan malu.
"Ya udah,gajadi,"Audrey melepaskan paksa genggaman itu dan memperbesar langkah mendahului.Ia pergi menuju labirin di balai kota,dan Adrian mengikuti dari belakang.
Audrey diam,Adrian juga.Audrey menoleh ke belakang,cowok itu malah asik bermain ranting.Audrey mengendus.
"Gue mau minta maaf,"kata Adrian datar.
"Hm,"
Audrey mendengar suara gesekan kaki itu mendekat.Suasana canggung mulai terasa,tempat ini sepi,berbeda dikala weekend.
"Gue gak marah waktu itu,"kata Adrian lagi.
Audrey tidak menjawab,bahkan ia tidak berani membalikan badan.
"Gue gak akan ngerokok lagi,janji,"gadis itu melirik ke sebelah kanan,jari kelingking Adrian membujuk untuk menanggapi.
"Jangan cuma janji,lakuin itu,"jawab Audrey sekenanya dan berjalan menjauh.
"Setiap kali lo ngejauh,gue selalu takut.Kaya ada perasaan aneh,"
Audrey diam,mendengarkannya bicara.
"Gue bingung sama perasaan gue.Drey,lo tau kan kalau gue masih suka sama lo,"
"Lo tuh aneh.Terlalu jujur,"akhirnya Audrey membalik dan menatapnya.
"Gue udah gak malu nyatain itu.Gue nyaman bareng lo,lo bisa jadi sahabat gue,juga ajaibnya jadi gebetan pun jadi,"seulas senyum miring itu muncul.
"Udah sering kita berantem,ujung-ujungnya baikan.Udah sering lo tarik ulur hubungan kita.Tapi gak pernah ada kepastian,"
Audrey tertawa kecil mendengar itu,geli rasanya.
"Lo tuh kenapa sih?bawa bawa kepastian segala,"ia tertawa.
Adrian menatap dengan serius,sedangkan Audrey mebalasnya dengan candaan.
"Gak boleh gue serius kaya gini?"tanyanya tiba tiba.
Audrey berhenti tertawa,"Kenapa sih lo ini?"
Audrey benar-benar bingung,dan masih bertanya-tanya,maksud dia apa sih?
Beberapa detik kemudian Adrian justru malah semakin dekat.
Sangat dekat,sampai kepala Audrey harus terangkat lebih tinggi untuk bisa menerawang matanya.
"Gue emang bukan cowok baik buat lo,gue sering bikin lo sedih.Gue selalu benci diri gue sendiri setiap hal itu terjadi.Gue harus gimana,Drey?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Friendzone
Teen FictionAudrey.gadis remaja yang terbalut akan kisah asmaranya di SMA. Menantikan kisah cinta dambaanya dengan seseorang, namun malah terjebak friendzone dengan teman sekelasnya sendiri, Adrian. Berulangkali ia mencoba keluar dari zona ini, namun hatinya t...