ini hari selasa. yep, hari ini mulai les matematika sama si rowun-rowun itu. tapi nggak sekarang sih. sekarang aku posisinya lagi disekolah, di jam pelajaran ke 6 dari 6. bentar lagi aku pulang.
-----
bel pulang pun berbunyi. aku keluar sekolah dan menaiki sepedaku pulang, dengan ikhlas nggak ikhlas karena kan harusnya sekarang aku lagi makan bakso di semacam gazebo dekat sawah yg disediain sama warung bakso baru itu. gak seru ah.
tapi jujur, aku juga penasaran sih gimana si rowun-rowun ini. benarkah dia ganteng? benarkah dia masih sma? benarkah dia guru les yang baik?
ah ya udahlah. yang penting sampai rumah dulu.
-----
si rowun-rowun ini ternyata lama juga ya datangnya. harusnya aku les jam 16.00, tapi sampai jam 16.20 dia belum datang juga. ah, harusnya kalau gini sih aku sempat mampir sebentar beli baksonya terus ke rumah.
"buuu kok si rowun-rowun itu datangnya lama sihhhh" aku mengutarakan /wokeh/ kekesalanku pada ibuku. "ya ibu juga gak tau tal, eh iya nanti panggilnya kak rowun lho jangan si rowun." aku hanya iya-iya saja.
tingtong!
ada yang menekan bel rumahku. ibuku bergegas membuka pintu. aku menanti kak rowun datang sambil menggigiti kuku kakiku. HAHAHAHHAAHH ya enggak lah. kuku tanganku. gak deng. kuku bantalku.
/WOI receh SEKL/
ada orang tinggi banget kaya lagi terbang masuk ke rumahku. yang pertama kulakukan, aku lihat dulu kakinya napak atau enggak. kalau enggak napak, berarti dia bisa terbang, dan jadinya aku les terbang bukan matematika.
oke dia napak. yah gagal les terbang :(
"halo... kamu yang namanya talitha?" aku mendongak, yang maksudnya benar-benar mendongak sampai kepalaku membentuk sudut dari belakang kepala ke leher sekitar 90 derajat.
"emm... aku prufidencia" jawabku, sengaja biar dia bingung. "ok deh" jawabnya. ibuku berdecak kesal. "heh talitha jangan gitu! kak namanya dia talitha prufidencia jadi ya sama aja" ibuku ternyata lebih memihak kak rowun."sipp bu." katanya. yah, kuakui, dia lumayan ganteng sih. tapi masa masih sma? dia gak cocok buat jadi anak sma.
ketuaan mukanya. hehe.
"ya udah, talitha belajar yang pinter ya, ibu tinggal dulu." ibuku lalu berjalan pergi ke kamarnya, meninggalkanku berdua dengan kak rowun di ruang keluarga.
"halo dek" katanya memecah keheningan. aku diem aja, malah memasang muka jutek. "kamu nggak mau les ya?" aku langsung berseru dengan berapi-api. "IYALAH JELAS GAK MAUUUUU!"
"ya udah, sekarang kita perkenalan aja gimana." "maksudnya?" jawabku bingung. dia menghela nafas sejenak. "jadi sekarang kita main t o d aja, jam lesnya dipotong dari 2 jam jadi setengah jam aja, satu setengah jamnya buat main-main, mau nggak?" aku langsung menganggukkan kepala.
"oke deh. nih kamu puter duluan bolpennya," dia menaruh bolpen di meja di hadapanku. aku lalu memutarnya. dan ternyata kena diriku sendiri. iya, aku.
"HAHAHAHAHAH kamu yang kena. ToD?" tanyanya padaku. "T," jawabku singkat. "Oke, sebutkan username semua sosmedmu!" nyebutnya enak banget yha nih orang. tapi di aku nggak enak. ya iyalah, orang ig aja aku punya tiga. atau empat? lupa deh pokoknya. ya udah kasih tau satu aja kali ya.
"Ig : talithap, line : talitha03, snapchat : prufithal, wattpad : prufidenciaaa" ketika aku menyebutkan itu semua, kak rowun sudah siap dengan recorder + catatan. jadi ternyata dia mencatat semua sosmedku. sip.
"ok deh ok deh. sekarang aku yang puter ya," aku hanya manggut-manggut nurut saja. dia lalu memutar bolpennya, dan hup! kena di aku lagi.
"ToD?" tanyanya lagi. "T," lalu dia mulai menyiapkan pertanyaan. "apa peristiwa paling malu-maluin yang pernah kamu alamin?" aduh, kalau ini sih pertanyaan susah, semua yang kualamin malu-maluin semua he he he. lalu aku memilih satu legenda diantara banyak legenda kisah memalukanku. perhatian, ini sangat panjang.
"jadi, itu di sebuah siang yang agak cerah, aku lagi jalan gitu mau pulang gara-gara sepedaku lagi rusak. terus, tiba-tiba, aku ngelihat preman yang lagi jalan sampai tanahnya jedag-jedug kayak lagi disko dan perutnya dia bergetar sesuai irama. ya mau gimana aku ngakak lah. eh ternyata preman itu tau aku ngetawain dia terus dia menghampiri aku. aku langsung lari sambil teriak-teriak histeris gitu sampai orang-orang pada hening. premannya juga ikutan hening, btw dia gak ngejar aku tapi karena aku sangat lebay jadinya gitu deh. seluruh kota hening hingga akhirnya aku kepeleset plastik bekas cimol yang barusan dibuang anak tk lewat. aku jatuh dengan bunyi gedubrak yang kenceng banget kayak bedug masjid. orang-orang pada sadar dan tertawa bahagia yang entah kenapa bikin aku malu. sekian"
rowun cuma diem aja. dia gak ketawa. "kok gak ketawa kak?" tanyaku sambil menghapus air mata penuh haru karena tiba-tiba memori preman disko berjalan itu terputar kembali di otakku.
"aku baru inget," katanya sambil menatap kosong kearah dinding. "inget apa kak?" tanyaku padanya. "teh inget" jawabnya beberapa saat kemudian. "itu anget he he he he he he he he he he he" dan selanjutnya aku ketawa nggak ikhlas sampai gigiku kering. " eh tapi beneran kisahmu ngakak WKWKWKWK ya udah mari kita lanjutkan. kamu yang muter."
aku lalu berdiri dan berputar di tempat. kak rowun ketawa sampai berputar kayak gasing di lantai sampai akhirnya dia menang melawan orang di kompetisi ketawa gasing.
HAHAHAHAH ya enggak lah. dia ketawa sampai terharu melihat kebodohanku lalu mengingatkan aku harusnya memutar bolpen bukan memutar diri. begitu deh. akhirnya aku memutar bolpen dan kak rowun yang kena.
"HA! kak rowun kena! ToD kak?" tanyaku bersemangat. "hmm.... T aja deh" katanya. "apa hal paling aneh yang pernah terjadi di hidupmu?" tanyaku padanya. dia tampak berpikir sebentar, lalu bersiap untuk berpidato. perhatian kawan-kawan, ini bakal panjang.
"jadi sekitar dua bulan yang lalu, aku bangun tidur, dan anehnya begitu bangun aku udah sampai di deket persawahan. aku lalu pulang ke rumah dan bingung tentang apa yang terjadi. nah, di jalan pulang ke rumah, aku tiba-tiba dikejar banci dan fyi aku takut sama banci. aku langsung lari sekencang-kencangnya sampai aku hampir kayak terbang, kaosku berkibar-kibar keren gitu. terus tiba-tiba ada rintangan gentong tampungan air hujan. aku lalu salto di udara melewati gentong itu dan mendarat dengan gerakan gemulai yang indah lalu aku terus berlari mengejar mimpi yang ternyata aku sedang didalam mimpi untuk mengejar mimpi dari mimpi mimpiku sendiri."
aku tercengang. ini kasus pertama kali tentang ada orang yang berlari mengejar mimpi dari mimpinya sendiri di dalam mimpi. "aneh kan? tapi itu nyata." ujarnya serius. aku cuma ber iya-iya aja.
"eh kak, aku mau tanya deh." kak rowun menatap kedua mataku lekat-lekat. waduh tidak bisa seperti ini. aku mengalihkan perhatian dengan mencoba menepuk nyamuk padahal disekitarku nggak ada nyamuk. kak rowun lalu memegang kedua tanganku yang mungil ini untuk menghentikan tingkah anehku. "kamu mau nanya apa?" dia tersenyum.
aku lalu melepaskan pegangan tangan itu dengan canggung. "emang kak rowun beneran masih sma? kelas berapa? terus tulisan nama kak rowun gimana sebenernya?" dia mengambil nafas lalu menjelaskan. "iya, aku masih sma, kelas 2, terus tulisan namaku er o we o o en. rowoon."
aku lalu mengangguk-angguk mendengar jawabannya. "tapi ada satu hal yang pasti yang aku tau tentang kak rowoon," ujarku dengan percaya diri. "pasti kak rowoon masih jomblo?!" kataku yang malah terdengar kayak tuduhan. kak rowoon tiba-tiba terdiam. "iya nih dek :(" ujarnya. lalu aku berceramah tentang betapa enaknya jadi jomblo dan kak rowoon lalu ceria dan gembira kembali.
"ya udah ayok cepet lanjutin ToD nyaaaa" kataku yang dibalas dengan anggukan dan senyuman manis dari kak rowoon. "ayok."
-----
enggak terasa satu setengah jam udah terlewat. "ya udah, ayo les matematikanya mulai." kata kak rowoon.
yah, kalian harus tahu, aku mulai senang dilesin sama kak rowoon.
(A/N)
gtw deh aku gamau nulis apa-apa hehehehe.
(24/03/17)
![](https://img.wattpad.com/cover/103587090-288-k362211.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
guru les [rowoon]
Fanfiction"lah emang kakaknya bisa ngajarin pelajaran apa aja?" "semua bisa, tapi ada satu mapel yang paling susah, bahkan kakak sendiri belom selesai belajar mapel ini," "apaan tuh kak?" "belajar mencintaimu hehe." "..." started on: 23-03-17