Kini Bella sedang berlari di koridor karena kini Bella terlambat datang 20mnt dan dia takut guru BK mengetahuinya.
"Bella!" Ucap seseorang yang mengagetkan Bella.
"Hmm, a-apa?" Ujar Bella terpotong-potong karena dia takut guru BK yang kini menyapanya.
"Lo telat lagi?" Ujar suara itu.
Ternyata itu adalah Nisa sahabat Bella.
"Lo bikin gue kaget tau gak!" Ujar Bella dingin.
"Jangan marah plis, gue gak maksud mau bikin Lo kaget," ujar Nisa memohon.
"Gtau!" Ujar Bella singkat dan langsung meninggalkan Nisa sendirian di koridor itu.
'Aagh, Napa kelas gue jauh sih! Udah terlambat gue!' gerutu Bella seraya berlari di lorong menuju area kelas sebelas.
Saat Bella sampai dikelasnya, hanya hening yang bisa Bella rasakan.
"Guru belom dateng, syukurlah." Ujar Bella kegirangan.
Saat Bella menduduki kursi kekuasaannya, dia tak sengaja melihat Rio sedang berada dipojok koridor.
'Ngapain sih tuh anak? Mojok Mulu! Eh kok gue mikirin dia, bodo amat ah!' ,gerutu Bella jengkel.
***
"Lo ngapain Ganggu hidup gue?!" Ujar Rio seraya menarik kerah seseorang.
"Apaan sih Lo?! Tiba-tiba ngajak ribut aja Lo!" Ujar seseorang itu yang bernama Rizal.
"Lo ngapain sih ngatain gue! Mau cari gara-gara?!" Ujar Rio geram dan langsung meluncurkan pukulannya tepat di pipi kirinya.
"Maksud Lo apaan sih?! Jujur gue gak paham Rio! Tapi kalau Lo mau ribut! Kita kelapangan aja!" Ujar Rizal yang langsung memperlihatkan mukanya yang sudah merah.
"Oh, jadi Lo beraninya keroyokan?" Ujar Rio yang mengetahui saat Rizal membawa 3 orang sahabatnya untuk mengeroyok Rio.
"Haha, Lo yang mulai dluan," ujar Rizal yang langsung menyuruh tiga sahabatnya untuk menyerbu Rio.
Rio kini sedang ditonjok oleh tiga sahabat Rizal, dua orang menahan tangan Rio ditembok dan satunya lagi terus menghantam Rio hingga ada banyak bekas luka yang lumayan parah, Rio tidak bisa berbuat apa-apa karena dia sudah lemas, lesu, dan tidak memiliki tenaga untuk melawan ketiga sahabat Rizal. Akibat kejadian itu Rio kini sudah pingsan dipojok koridor dan mungkin saja sudah banyak darah yang keluar dari mulut, hidung dan kepalanya.
***
"Gue dimana?" Tanya Rio pelan saat ia sudah sadar dari pingsannya.
"Lo di UKS," ujar Bella singkat.
"Siapa yang bawa gue kesini?" Tanya Rio dan mulai bangkit dari posisi tidurnya, terlihat kini bahwa Rio sedang kekurangan tenaga karena banyak darah yang di perban dan lebam di kepalanya.
"Lo jangan bangun Napa?! Istirahat aja! Lagian ngapain sih berantem segala!" Ujar Bella saat melihat Rio berusaha bangkit dari posisi tidurnya.
"Cie perhatian banget deh, gue udah sehat kok jadi jangan khawatir," ujar Rio menggoda Bella.
Bella yang melihat perilaku Rio hanya memasang muka dinginnya dan kembali menatap ponselnya.
"Jangan main ponsel Mulu, gue laper... Makan yu," ujar Rio manja seperti anak kecil yang ingin dibelikan sesuatu.
"Ini ada bubur, gue suapin," ujar Bella yang langsung menyimpan ponselnya dan langsung meraih mangkuk berisi bubur.
"Hehe, makasih." Ujar Rio kegirangan karena Bella mau menyuapkan bubur padanya.
"Manja! Yaudah makan sendiri! Nih," ujar Bella jengkel.
"Ngerajuk ya? Sorry deh. Suapin dong," pinta Rio seperti kelakuan anak kecil.
Bella tidak menjawab tetapi dia tersenyum entah karena apa.
Kini Bella sedang menyuapi Rio semangkuk bubur hangat agar Rio memiliki tenaganya kembali."Lo kenapa sih suka banget yang namanya berantem? Gak malu apa?! Bikin orang lain susah tau gak!" Ujar Bella jengkel.
"Gue minta maaf, soalnya tadi Rizal lagi ngomongin kejelekan Lo, gue gak terima dong, Yaudah gue hajar aja tuh cowok!" Ujar Rio dan membuat Bella tidak menyangka penyebab terjadinya kejadian tadi pagi.
"Gue mau ke kelas, pulang sekolah jangan lupa!" Ujar Bella yang langsung meninggalkan Rio sendirian di UKS.
***
Kini Bella sedang berada dibelakang sekolah, lebih tepatnya adalah Taman.
"Lama banget," ujar Bella geram karena Rio belum juga datang.
'Disuruhnya pulang sekolah, ini udah satu jam gue tunggu semenjak jam pulang sekolah' gerutu Bella dalam hati.
"Heh! Bengong Mulu Lo!" Ujar seseorang yang mengagetkan Bella.
"Lo kenapa lama? Gue bilang kan jam-" ujar Bella yang langsung terhenti karena Rio menyimpan jari telunjuk nya di mulut Bella.
"Udah ngomongnya?" Tanya Rio dengan senyum nakalnya.
"Heh! Lo ngapain manggil gue kesini! Emangny-" ucap Rina yang terhenti karena melihat Rio sedang bermesraan dengan Bella.
"Kalian ngapain? Halo Rio, how are you?" Lanjut Rina yang Yang kini nadanya sangat lembut.
"Lo cewek yang tadi dilorong? Ada apa sih sebenarnya? Kenapa-" ujar Rio yang terputus oleh Bella.
"Diam! Gue cuman mau ngejelasin sesuatu sama kalian! Jangan Egois! Dengerin dulu gue!" Ujar Bella yang tidak tahan dengan kelakuan Rio dan Rina.
"Ada apa sih sebenarnya?" Tanya Rio terheran.
"Gini ya, Lo Rina! Kan Lo kemaren bilang kalau gue ngedeketin Rio? Sekarang, gue mau bilang sesuatu sama Lo Rio! Dan saksinya Lo Rina!" Ujar Bella panjang lebar.
"Ngomong apaan sih? Gak jelas tau gak!" Ujar Rina dengan nada yang super manja-nya.
"Rio! Gue sebenernya..." Ujar Bella yang gugup.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rio revaldi
RomanceRio Revaldi Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, gue bisa ngerasain jatuh cinta. Memang aneh, tapi itu nyata. "Jadi kita senasib?" Pertanyaan itu selalu terngiang-ngiang dipikiran Rio. Jodoh? Ah mungkin hanya kebetulan, tapi entah mengapa k...