HAPPY READING!😚❤
Bacanya jangan ada yang di lewat yaaa, semoga baper😂Kalo ada typo maafkan, jangan lupa comment biar ntar direvisi😉
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Rehan menstandarkan motornya kemudian ia membuka helm yang dari tadi membungkus kepalanya. Rehan langsung berjalan ke dalam rumah seraya memegang helm di tangan kirinya.
Baru saja Rehan masuk ke dalam rumahnya, tiba-tiba ia disambut oleh suara ketus lagi yang membuatnya menghela nafas lelah.
"Udah berani ngelawan gue?" kata perempuan itu yang tidak lain adalah Nify.
Rehan menyimpan helmnya di atas meja, kemudian ia membalikan badannya dan menatap Nify yang sedang duduk di sofa dengan ponsel di tangannya.
"Maksud Kakak apa?" tanya Rehan dengan nada malasnya, sebenarnya ia tahu apa yang akan Nify bicarakan tetapi ia pura-pura tidak tahu saja.
"Tadi gue liat lo di cafe bareng cewe tengil itu. Gak abis pikir ya gue sama lo. Apa gak mempan ancaman gue kemarin, hah?" kata Nify sambil beranjak dari sofanya yang kini berjalan ke arah Rehan.
"Gue bilang. JAUHIN CEWE TENGIL ITU!" Nify menaikan nada bicaranya seraya mendorong dada lawan bicaranya dengan telunjuknya.
"Gak bisa." jawab Rehan datar.
"Apa susahnya sih? Gue gak suka sama cewe itu! Lo ngerti gak sih?"
"Denger baik-baik, kalo nyampe lo belum ngejauhin cewe tengil itu, gue gak akan segan-segan buat nyelakain dia! Denger lo?" Nify menatap mata Rehan tajam, ia benar-benar serius dengan ancamannya ini.
"Rehan sayang sama dia, Kak." Rehan melembutkan suaranya, supaya Kakaknya bisa mengerti perasaannya sekarang.
"Tapi sayangnya. GUE. GAK. PEDULI!" kata Nify seraya menekan setiap kata di akhir kalimatnya.
"JAUHIN DIA ATAU GAK DIA CELAKA!" tegas Nify membuat Rehan agak sedikit kesal karena Kakaknya itu begitu keras kepala, ia tidak takut sama sekali dengan ancaman Nify.
"Gak bisa Kak, please, ngertiin gue." ucap Rehan, ia menahan amarahnya, bahkan ia sekarang menyebut dirinya di depan Nify dengan sebutan 'Gue' bukan 'Ehan' atau 'Rehan'.
"Apa? Ngertiin lo bilang?" Nify mendengus, "Bahkan lo aja gak ngertiin gue!
"Hebat ya cewe tengil kesayangan lo itu. Udah bisa bikin lo ngelawan sama gue, hahaha good!" ucap Nify seraya bertepuk tangan.
"Nama dia Rachel." ucap Rehan dengan nada dinginnya.
"Terserah!" Nify langsung pergi ke arah pintu keluar.
"Mau kemana?" tanya Rehan seraya berbalik menatap punggung Kakaknya yang berjalan ke arah pintu.
Nify tidak menggubris pertanyaan Rehan, ia terus berjalan keluar rumah menuju mobilnya, kemudian membawa mobil jazz putihnya keluar dari pekarangan rumahnya.
"Damn!" umpat Rehan seraya mengacak rambutnya frustasi, ia menutup mukanya dengan kedua tangannya, ia tahu kemana Kakaknya itu pergi jika sore begini.
"Sabar Bang, ini ujian..." ucap Gino yang membuat Rehan terkejut.
"Anjirrr bikin kaget aja! Sejak kapan disini?" tanya Rehan.
"Sejak Abang nyimpen helm," jawab Gino datar.
Rehan tidak menjawabnya lagi, ia hanya menggelengkan kepalanya, "Abang ke atas ya," Rehan menepuk bahu Gino kemudian berjalan ke arah tangga.
![](https://img.wattpad.com/cover/95085631-288-k228165.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan Yang Tak Betah
Teen Fiction[Revisi Kalo Cerita Udah Beres] "Tuhan menciptakan kebahagiaan. Bahagia itu indah dan Bahagia itu sederhana, dia datang kapan saja. Hanya melihat orang disekitar kita tersenyum dan tertawa karena kita, sudah membuat kita bahagia bukan? Tetapi Tuhan...