Aku takut,
Aku takut jika esok hari aku tak dapat melihat senyummu karenaku.Dan aku takut,
Aku takut jika esok hari aku malah melihat murkamu karenaku.-Kebahagiaan Yang Tak Betah-
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Kini Rachel beserta keluarga kecilnya sedang sarapan bersama di meja makan. Karena sudah dua minggu mereka tidak sarapan bersama membuat mereka merasa sangat amat rindu akan kebiasaan mereka di pagi hari seperti ini.
Semuanya saling tukar cerita dan saling melempar candanya membuat suasana menjadi hangat, sambil di lengkapi makanan yang telah dihidangkan oleh Mbok Ni membuat suasana menjadi nikmat.
"Hel, gimana kabar Rehan?" tanya Alice dengan senyum menggodanya tiba-tiba membuat Rachel terkejut.
Saat Alice berada di Kalimantan, Rachel suka sekali bercerita tentang Rehan kepada Alice lewat telfon, Rachel bercerita dari awal mereka bertemu di ruang guru sampai mereka main bersama di rumah Rachel, semua kejadian dalam pikiran Rachel, semua ia ceritakan kepada Alice.
Makanya Alice jadi tahu dengan lelaki yang telah membuat putrinya itu bahagia, membuat Alice pun tak merasa khawatir selama berada di Kalimantan.
Rachel menunduk dan terdiam tak menjawab pertanyaan Mamanya, membuat Alice mengernyitkan dahinya bingung, karena biasanya setiap Alice menanyakan tentang Rehan kepada Rachel di telfon, pasti Rachel selalu menjawabnya dengan girang.
"Si Rehan mah baik sehat sentosa kabarnya Mah, Tau gak? Kemarin kan Ahel abis jalan bareng sama si Rehan," sambar Reno seraya menaik turunkan alisnya yang kini menatap Rachel.
Rachel yang sedang memakan nasinya pun menjadi tersedak karena ucapan Reno yang begitu menohok. Dengan cepat Rachel meneguk setengah gelas air mineralnya.
"Ohhh...jadi anak Mama udah punya pacar?" Alice mengangguk seraya menunjukan senyum menggodanya kepada Rachel.
"Cieee...anak Papa udah punya pacar, baru juga pindah sekolah udah dapet aja, Hel." goda Risal, Papa Rachel.
Baru saja Rachel ingin menjelaskan kepada orangtuanya tentang hubungan ia dengan Rehan, Papanya malah kembali berkicau.
"Ajarin abang kamu tuh, Hel. Biar cepet dapet pacar." Tambah Risal kemudian kembali menyuap nasinya lagi.
Reno dan Rian menganga secara bersamaan, "Cewe mah banyak yang mau sama Iyan sama Reno, cuma lagi nyari yang tepat aja, iya gak?" bela Rian seraya menyenggol lengan Reno menggunakan lengannya.
"Yes, o right!" Celetuk Reno kemudian ia menggigit ayam gorengnya.
Rachel mendengus pelan, "Ahel gak..."
Baru saja Rachel ingin menjelaskan, tiba-tiba ponsel Rachel bunyi memenuhi ruang makan menandakan telfon masuk.
Rehan is calling...
Saat melihat nama sang penelfon yang tertera di ponselnya membuat mata Rachel melebar, "REHAAAANNNN?!" batin Rachel tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.
Cepat-cepat Rachel meminta izin untuk mengangkat telfonnya yang dibalas anggukan oleh Alice, Rachel segera berjalan menjauhi meja makan, kemudian ia langsung mengusap layar ponselnya.
Suara khas lelaki yang sangat Rachel rindukan pun terdengar dari sebrang sana, padahal baru kemarin malam mereka bertemu. Rasanya, Rachel ingin sekali menangis sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan Yang Tak Betah
Roman pour Adolescents[Revisi Kalo Cerita Udah Beres] "Tuhan menciptakan kebahagiaan. Bahagia itu indah dan Bahagia itu sederhana, dia datang kapan saja. Hanya melihat orang disekitar kita tersenyum dan tertawa karena kita, sudah membuat kita bahagia bukan? Tetapi Tuhan...