TEN

262 19 3
                                    

Pesta Perpisahan Candle Light Dinner merupakan salah satu acara yang paling dinantikan di KHS. Dari jauh-jauh hari, murid perempuan sibuk memilah-milah gaun mana yang akan mereka pakai, sedangkan murid laki-laki sibuk memilah-milah pasangan dansa mereka nantinya. Bahkan acara ini sangat dinanti-nanti para secret admirer untuk menyatakan perasaan mereka.

Sebagai peraih nilai ujian tertinggi, aku mendapat undangan khusus untuk menyampaikan sambutan dalam pembukaan sekaligus pidato perpisahan di akhir acara. Tapi, bukannya segera bersiap dan membuat setiap kaum hawa yang kulewati terpana, aku sibuk bergumul dalam selimut dan bertahan memakai piyama. Sulit rasanya untuk bangun, saat gravitasi pada kasurku berada dalam titik terkuat seperti ini. Bahkan, ancaman Itachi kalau dia akan meminta Naruto memerintahkan Morino Ibiki menyeretku ke sekolah saja tidak mempan sama sekali.

.

Aku melirik ke jam dinding, pukul 8 malam. Satu jam sudah lewat sejak dimulainya acara. Itachi dan Ibu sudah menyerah untuk membujukku berangkat ke sekolah. Aku dibiarkan berbaring di kamar, menatap langit-langit kamar dengan bosan. Ya, aku bosan. Tapi, aku malas ke sekolah.

Ini dia yang namanya hidup segan mati tak mau.

Alunan musik yang sedari tadi menemaniku terintrupsi oleh suara dering ponselku. Sebuah pesan singkat.

From : Naruto

Kalian harus berhenti membuatku iri.

.

Aku mengernyit tak paham.

.

To : Naruto

Apa maksudmu? Dan siapa yang kau maksud dengan 'kalian'?

.

From : Naruto

Kau dan Sakura. Kalian memang satu hati.

.

Aku semakin tidak mengerti.

.

To : Naruto

Jangan bertele-tele. Aku tidak mengerti maksudmu.

.

From : Naruto

Dasar payah.

.

From : Naruto

Aku heran bagaimana kalian bisa tetap kompak setelah sama-sama jaga jarak aman seperti itu. Sakura tidak ke sekolah, sama sepertimu.

.

Hah? Sakura tidak ke sekolah?

.

To : Naruto

Kok bisa?

.

All of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang