Kalau pagi hari kau membaca isi artikel Koran harian milik ayahmu, JANGAN PERCAYA ISINYA!
Kalau pagi hari kau menonton channel berita, JANGAN PERCAYA TAYANGANNYA!
Apapun itu, JANGAN PERNAH PERCAYA PADA MEDIA MASSA!
Hah? Media yang tidak bisa dipercaya hanya acara gosip selebriti? KALIAN SALAH! SEMUA BERITA DI NEGERI INI ISINYA PENIPUAN! AKAL-AKALAN SEMATA!
"Ternyata, di balik sikap dingin itu, hatimu benar-benar lembut ya, Nak Sasuke."
"Ah! Ayah belum tahu sih! Hati sahabatku ini selembut sutra serapuh kaca! Dia bahkan rela jadi maso demi orang yang dicintainya!"
"Oh… Uchiha Sasuke yang malang…."
Kalau media bilang Kaisar adalah sosok yang benar-benar baik hati, penuh empati, pemberi janji pasti, JANGAN PERCAYA SEPENUHNYA! Lihat bagaimana lebarnya cengiran yang ia pasang bersama putranya. Jangan lupakan intonasi nada dibuat-buat itu. Oh, aku sangat ingin mencekik mereka kalau bisa. Mereka membuat seolah-olah aku adalah jones alias jomblo ngenes yang terperangkap pada status secret admirer dan berada dalam teritorial friendzone sekaligus.
Aku tidak sengenes itu, hey! Harga diriku ternodai! Aku bukan jomblo! Hanya belum terpikirkan untuk punya kekasih atau apapun itu!
…Ya kan?
"Untuk itu, Ayah… Izinkan aku membawa Popeye kita yang malam ini ke Kyoto agar bisa menyelamatkan Olive tercinta!"
"Tentu saja kuizinkan, putraku! Pastikan Kisah Cinta rakyat kita yang satu ini berakhir bahagia! Jadikan ia ksatria berkuda putih di Kyoto!"
Akhirnya, dengan seenak jidat, Naruto menyeretku ke dalam shinkansen. Tiga jam perjalanan ke Kyoto kuhabiskan dengan merajuk, mengabaikan segala kicauan yang Naruto keluarkan. Bahkan aku sengaja mengabaikan Mato yang jadi memihak Tuan Muda Kampret itu daripada majikannya sendiri. Sebenarnya aku ingin melepaskan diri dan kabur. Tapi, nyaliku menciut karena Morino Ibiki tidak berhenti mengekori Naruto bak anjing penjaga.
Hidup itu perih dan tidak adil. Kalian harus percaya padaku.
.
Sesampainya di stasiun Kyoto, kami naik taksi dan langsung menuju sebuah penginapan dekat kawasan Uji. Kudengar Naruto menjelaskan, sekolah kami malam ini akan menghabiskan acara puncak di Furitsu Uji Park. Sebuah taman indah yang sangat luas, dibatasi sungai dangkal dengan Pohon Sakura di sepanjang sisinya. Karena keadaan masih pagi buta, lingkungan sekitar masih sepi sekali. Naruto dan aku langsung diantar pemilik penginapan ke kamar kami.
Tadinya Naruto menawarkan untuk tinggal di Katsura Imperial Villa atau Kyoto Gosho. Tapi, aku menolak.
"Jam 8 pagi aku mau ke kuil Kinkaku-ji," kata Naruto. Setelah itu, dia menerjang kasur empuk dan langsung ngorok di tempat.
Aku punya kebiasaan buruk. Jika belum tidur sampai lewat tengah malam, maka aku tidak akan bisa tidur. Karena itu, kubiarkan Mato meringkuk di sebelah Naruto. Sedangkan aku mengambil buku sketsa kecil yang selalu kubawa, lalu mulai menggambar di balkon.
Aku tidak tahu masih ingin menetap dan mengikuti rencana konyol Naruto, atau kabur sekarang juga sebelum Morino Ibiki gentayangan di sekitar kami lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
All of Me
Fiksi PenggemarItachi selalu bilang, jika ada perempuan dan laki-laki bersahabat, salah satunya pasti memiliki perasaan lebih. Aku selalu menyangkal, kami akan bersahabat sampai kapanpun. Tak peduli jika orang-orang bilang kami pasangan yang sempurna. Bertemu kemb...