-07B-

1.4K 140 38
                                    

***

"Seulgi-ah, bolehkan Ayah bertanya?" lelaki paruh baya itu memecah keheningan itu

"Apa Abeonim?"

"Setelah ini, apakah kau akan pergi meninggalkan Jong In dan benar benar mengajukan perceraian?"

"... Aku tidak tau Abeonim. Aku memang sangat kecewa dengan nya tapi... Aku butuh dia, begitu juga dengan anakku" dan aliran air mata itu kembali menetes dari mata hazel itu.sesak itu kembali menyiksa ulu hatinya, seiring dengan sakit disekujur tubuhnya itu.

Tuan Kim, Nyonya Kim maupun Wendy terperangah melihat tetesan air mata yang keluar dari mata sipit Seulgi. Mereka juga tau bahwa perasaan cinta diantara pasangan itu begitu besar, terutama untuk pihak pria. Ia mungkin lebih memilih mati dibanding terpisah dari wanita bernama lengkap Kang Seulgi itu.

"Tapi dia sudah sangat keterlaluan Seulgi-ah. Sekalipun dia anakku, tapi aku tak akan memaafkan sikapnya yang sebelumnya menamparmu dan lalu menyakitimu seperti ini!" Tuan Kim masih melanjutkan

"Ini bukan sepenuhnya salah Jong In, Abeonim. Ini juga termasuk kesalahanku yang sama sekali tak bisa mengerti bagaimana berada diposisinya. Aku salah"

Dan sekelebat kejadian, terputar dikepala Seulgi tentang aduan Jong In yang ia ungkapkan saat dirinya memberi hukuman untuk Seulgi.

'Aku bagaikan mayat hidup dan kau dengan seenaknya terus mengatakan perceraian. Aku gila dan aku hampir mati asal kau tau!'

'Aku tak bisa makan. Aku tak bisa tidur. Aku tak bisa bekerja dengan baik. Dalam benakku hanya terus memikirkan mu Kang Seulgi!!'

'Aku mencintaimu mati matian Ddeulgi-ah! Tapi kau bagai tak pernah menganggap perasaanku sama sekali!!'

Ya. Dirinya sudah cukup keterlaluan dengan tak memikirkan semua efek yang ditanggung oleh Suaminya itu. Ia hanya memikirkan dirinya sendiri. Tapi sesungguhnya ia sama sekali tak mempunyai niat untuk kembali lagi kepada Chanyeol. Bahkan itu tak pernah terbayang dalam otaknya.

.

.

.

Kekecewaan itu memang masih berada dihati Seulgi, sepertinya siapapun akan tetap kecewa dan marah akan apa yang telah dilakukan apalagi jika itu adalah Suami nya sendiri. Namun Seulgi cukup pintar untuk membenahi hatinya dari segala keterpurukan berkelanjutan itu lagipula sebuah penyesalan dari seorang laki laki yang berstatus sebagai suami nya itu membuka sedikit celah terang dalam hatinya, seolah walau tak dipenuhi tapi kehangatan sedikit demi sedikit menjalari hatinya.

Sesosok laki laki bernama lengkap Kim Jong In itu terus terusan membuktikan kepada dirinya atas penyesalan apa yang telah dilakukannya. Tak semu nya Jong In -setelah selama dua hari tak menampakkan dirinya- terus mengemis maaf dari Seulgi dengan cara datang kekamar mereka dan bersimpuh dikaki ranjang. Kata yang diucapkannya selalu sama, tak pernah lain "maafkan atas kebodohanku yang paling tolol ini Ddeulgi-ah"

Reaksi yang diterima Jong In juga tak selalu sama sejak 6 hari yang lalu. Terkadang ia hanya akan mendapat punggung Seulgi, kamar yang terkunci hanya untuknya, jika beruntung ia akan mendapat suara lirih milik Istrinya itu walau dengan kata kata yang seadanya seperti "aku mau istirahat" "aku lelah" "kumohon keluar" . Tapi setidaknya Istrinya itu mau berbagi suara favorit Jong In itu kepadanya.

Dan jika ia tak sedang beruntung maka yang ia jumpai hanyalah makian dan pengusiran dari lelaki paruh baya itu. Ayahnya Kim Bum Soo.

Tak apa. Kim Jong In tidak akan menyerah semudah itu.

Hari ini adalah hari ke 7 ia melakukan usahanya, dimulai dari pagi ia sudah merengek pada Seungwan agar dirinya lah yang dapat mengantar makanan kekamar milik dirinya dan wanita tersayangnya itu.

[ SEQUEL MY MARRIAGE ] - Stay by My sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang