-01-

6.1K 259 9
                                    

-0o0- 


Bulan sudah mencapai awal november. Cuaca semakin hari semakin dingin pada seluruh bagian negeri gingseng ini. Orang orang memilih keluar dengan pakaian tebal mereka ataupun berdiam diri menghangatkan suhu tubuh mereka dengan caranya sendiri tentu saja adalah pilihan kedua dan yang paling banyak dipilih.

Sama dengan kedua pasangan ini, terutama sang yeoja. Ia benar benar paling ahli bagaimana menghangatkan suasana maupun suhu badan dari suaminya sendiri. Bahkan menurut sang namja ini sudah terlalu hangat. Boleh kita panggil mereka Kim Jong In dan Kang-ah maksudku Kim Seulgi.

"Ddeulgi-ah, cukup sayang ahh"

"Ya! Sudah kubilang jangan mengeluarkan suara laknat itu Jong!" Kesal Seulgi sambil mendelik tajam pada sang suami yang sedari tadi jadi 'Objek' permainannya.

"Aku juga berniat begitu, bahkan aku sekarang membayangkan kau yang sedang bersuara laknat dan kita akan dengan senang hati menjerit bersama" erang Jong In frustasi tanpa mengindahkan segala perkataannya yang terlampau vulgar itu.

"Ya! Ya! Ya! Perhatikan cara bicaramu tuan!" Pukulan kecil mengenai tepat tubuh Jong In

"Karna itu berhentilah sayang. Aku tidak tau apa aku mampu menahannya lebih lama lagi terutama kau membuat peraturan bodoh dengan tak boleh mengeluarkan suara suara itu"

"Aku memintanya karna suara itu menjijikan bodoh"

"Tapi tidakkah kau ingat? Kau selalu mengeluarkan suara menjijikan itu sayang jika kau sedang berada dibawahku"

"Kim Jong In!! Mulutmu!"

"Karna itu, sudah cukup ya?"

"Ya! Aku belum puas!"

"Kurasa kau sudah 'menandaiku' diseluruh titik Ddeulgi-ah. Aku benar benar gila dengan keinginan liar ku sendiri"

Ya perdebatan ini memang sudah sering terjadi diantara rongga rumah tangga milik Jong In dan Seulgi. Perdebatan sepele yang mampu membuat Jong In sangat frustasi seperti sekarang.

Berawal dari usia kandungan Seulgi yang kini sudah hampir menginjak usia 4 bulan dan sang ibu muda itu terkadang berada dalam keadaan mengidam seperti pada dasarnya ibu ibu hamil. Dan dengan segala tak masuk akalnya, Seulgi pada pagi hari itu merengek pada Jong In agar dirinya mampu 'memberi tanda' disekitar leher sang suami tanpa memberikan luang untuk mengeluarkan desah. Kurasa lelaki manapun akan frustasi seperti Jong In.

Ditambah lagi, peringatan dari dokter kandungan Seulgi bahwa keduanya tak boleh melakukan hal intim karna kontraksi yang sering Seulgi alami. Sepertinya tuhan tengah mencoba Jong In dengan segala kesabarannya.

.

.

.

Setelah selesai dengan kegiatan pemuasan pengidaman itu, kini giliran Jong In lah yang memulai aksi bermanja nya pada sang istri. Ia merebahkan dirinya dan kepalanya ia tempatkan pada pangkuan Seulgi, membiarkan tangan hangat itu membelai dan memainkan rambutnya bahkan terkadang Seulgi menyentuh beberapa tanda yang ia buat di leher sang suami itu dan terkekeh.

"Wae? Kau puas melihat 'hasil' perbuatanmu?" Tanya Jong In

"Eoh. Biasanya kan kau yang selalu memberinya padaku jadi sesekali aku yang 'menghadiahkan' nya padamu. Adil kan?"

"Apapun untuk istriku" Jawab Jong In sembari mencium perut Seulgi yang kini tidak datar lagi

"Kau tau Seul? Aku benar benar sudah tak sabar menantikan kehadirannya nanti" tangan Jong In kini telah sibuk mengelus ngelus permukaan perut Seulgi walau masih terlapis baju kebesaran milik istrinya ini.

[ SEQUEL MY MARRIAGE ] - Stay by My sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang