[12] Lulus

4.6K 251 5
                                    

Masa masa sekolahku sudah berakhir dan waktunya aku bekerja. Aku tidak berniat untuk kuliah, aku tidak tau kenapa. Aku lebih memilih bekerja. Iya aku sudah lulus dengan nilai memuaskan walaupun aku tidak masuk tiga besar tapi aku masuk sepuluh besar. Tapi ibuku selalu bilang kalau dia bangga padaku.

"Hyolin kau tidak kemana manakan hari ini?"

"Tidak kenapa?"

"Tidak ada, kau dirumah saja ya. Jangan kemana mana"

"Kenapa?"

"Jangan banyak tanya yang penting jangan banyak tanya"

Aku mempoutkan bibirku, apa sekarang dikurung? Apa salahku? Tapi yasudah lah ya aku juga tidak kemana mana. Besok aku mau lari pagi ahh, menikmati udara pagi sejuk dan segar.

Jimin
Apa yang sedang kau lakukan?

Tiduran dikasur, kalau kau bagaimana?

Aku sedang merindukanmu

Baru tadi bertemu sudah rindu padaku

Tidak lah, aku sedang nonton tv

Nonton apa? Ayo jangan bilang nonton yang tidak benar ya

Kau tau saja

Dasar otak mesum

Haha tidak lah, aku sedang nonton tom & jerry

Yang benar saja kau nonton itu

Tidak aku nonton upin dan ipin

Mana yang benar? Dasar plinplan

Upin ipin

Terserah kau saja

Sudah ya aku lapar, aku makan dulu

Aku tidak menyangka dulu aku sangat benci dengannya tapi bisa sedekat ini dengannya. Dia punya sisi baik tapi kenapa dia sembunyikan. Kenapa dia suka bercinta dengan yeoja yeoja jalang? Dia juga akan menikah dan merasakannya nanti. Mungkin dia sudah tidak tahan, ahhh apa yang aku pikirkan.

Tin..tin..

Aku mendengar klakson mobil didepan rumahku. Aku mengintip di jendela kamar. Ahh itu mobil ahjumma. Aku langsung membukakan pintu, ternyata ahjumma bersama Jungkook.

"Masuk ahjumma, sebentar aku panggil ibu dulu. Kalian duduk saja dulu"

Baru saja aku ingin berbalik tiba tiba sudah ada ibu dibelakangku.

"Aa!" Kagetku

Aku langsung mengusap dadaku.

"Tidak usah dipanggil ibu sudah datang"

"Ibu mengagetkanku"

"Yasudah jangan dibahas ibu mau bicara pada kau dan Jungkook" Ibu mendorongku sampai ke sofa.

Aku langsung duduk bersebelahan dengan Jungkook.

"Jadi begini Hyolin, Jungkook ibu dan ahjumma sudah memutuskan kalau kalian akan menikah"

"APA?!" Kagetku bersamaan dengan Jungkook.

"Ini sudah kami pikirkan sejak lama dan pernikahan kalian akan dilaksanakan minggu depan?"

"Hah minggu depan? Kita saja belum mempersiapkan apa apa bu, ahjumma. Kami juga baru saja lulus sekolah, apa itu tidak terlalu cepat?"

"Semua sudah kami siapkan dari dulu. Sekarang kita hanya tinggal memilih baju apa yang akan kalian pakai nanti"

"Kenapa kalian tidak bilang pada kami dari dulu? Kenapa mendadak? Kalian tidak bisa seperti ini, kalian sama saja mendesakku seperti ini"

"Bukannya seperti itu Hyolin, ibu tau kalau ibu beri tau dulu kau pasti tidak akan mau. Jadi jika semua sudak disiapkan kau tidak akan menolakkan?"

"Tapi aku bisa pikir matang matang bu. Kenapa kalian tidak memberiku kesempatan untuk berpikir. Umurku baru 18 tahun, dan bukan saatnya untuk seumuranku menikah. Kalian sama saja memaksakan keadaan ini, bisa saja perkiraan kalian salah jika aku akan menerima semua ini jika semuanya sudah disiapkan. Jika aku menolaknya bagaimana? Siapa yang akan disalahkan? Aku? Aku saja tidak tau apa yang terjadi dan apa yang kalian pikirkan? Kalian tau perasaanku sekarang? Sakit. Itu yang aku rasakan"

Aku langsung berlari kekamar.

Brakk

Aku membanting pintu kamarku, sungguh aku tidak bisa terima. Kenapa mereka bisa buat keputusan sendiri tanpa mengatakannya padaku. Sungguh aku kecewa. Aku seperti di tuntut oleh mereka, aku seperti tidak dia anggap oleh mereka.

Tok.. tok.. tok.

"Hyolin inu aku Jungkook, tolong buka pintunya"

Dengan malas aku membukakan pintu kamarku.

"Aku mengerti perasaanmu, kau pasti kecewa. Bukan hanya kau yang tidak tau hal ini, aku juga"

"Iya aku tau Kook, tapi keputusan mereka tidak masuk akal. Kita baru saja lulus. Belum satu bulan, dua minggu saja tidak sampai. Kau bayangkan saja, kita menikah di usia muda. Banyak orang yang melanjutkan sekolahnya atau mencari pekerjaan yang cocok untuk mereka. Tapi kenapa kita harus menikah secepat ini?"

"Kenapa? Kau tidak suka menikah denganku? Apa selama ini kau tidak mencintaiku? Selama ini kau menganggapku apa?"

"B-bukan begitu Kook, jujur aku memang mencintaimu. Tapi aku belum siap. Jujur aku masih belum siap"

"Kenapa? Aku tau ini berat untukmu, tapi dengan begitu aku bisa menjagamu penuh"

"Aku belum siap Kook"

"Kalau kau tidak mau menerimanya akan kubilang pada mereka agar mereka membatalkan semuanya. Disini aku tau kau hanya menggapku sebagai sampah" ucap Jungkook yang mungkin agak emosi hendak meninggalkanku.

Aku langsung memeluk Jungkook dari belakang "Kook jangan pergi, a-aku minta maaf"

"Tidak apa apa, aku terima perlakuanmu padaku"

"Bukan itu saja Kook, masih banyak alasanku menolak pernikahan kita"

"Apa"

"Masuklah kekamarku"

Aku menutup pintuku, aku menghampiri Jungkook yang duduk ditepi kasur.

"Apa alasanmu yang lain?"

"Aku takut meninggalkan ibu sendirian dirumah"

Jungkook menarikku dalam pelukannya dan mengelus elus rambutku.

"Tenang saja Hyolin, kau boleh datang kerumah ibumu setiap hari untuk menjenguknya"

"Dan ada lagi"

"Apa?"

"Aku tidak siap untuk..."

"Untuk apa?"

"Bercinta dan mempunyai bayi"

"Jujur aku menginginkan bercinta denganmu karena nanti aku akan menjadi suamimu. Tapi untuk mempunyai bayi, kita bisa menundanya"

"Orang tua kita pasti menginginkannya lebih cepat, kau taukan setiap orangtua ingin punya cucu"

"Kita akan bicara baik baik pada mereka. Kau jangan takut lagi"

"Baiklah aku akan coba menerima itu"

"Berikan tanganmu"

Aku memberikan tanganku padanya. "Untuk apa?"

"Apa kau mau menikah dengan Jeon Jungkook?"

"Iya aku mau"

"Akhirnya"

Jungkook memelukku dan aku membalas pelukannya. Sekarang kami berpelukan.

☆☆☆
Cieee yang pelukan cem teletabis.
Maap ya kalo garing. Otak author juga terbatas ini. Jangan lupa vommentnya.
^^/^^/^^/^^/^^/^^

I'M NOT BITCH [NC 21+] [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang