one

21 3 0
                                    

pagi ini keyla harus menemui gamar untuk membicarakan tentang pemilihan ketua dan wakil ketua osis itu.

beda hal nya dengan keyla yang sangat teratur dan juga santai,gamar justru terlalu serius dan juga tak ingin di bantah.

"mar,makasih ya yang kemarin."ucap keyla.

gamar mengangguk dan tersenyum membuat keyla terpaku menatapnya.
"lo kenapa?"tanya gamar.

tak mendapat jawaban dari keyla,gamar menepuk pelan pipi chubby milik keyla membuatnya tersadar.

"lo kenapa la?"tanya gamar lagi namun dengan intonasi yang jauh lebih lembut."nggak kok,gapapa.ayo lanjut soal osis."ucap keyla mengalihkan pandangan.

"bahkan kita belum ngomongin apa apa la."

'la?' batin keyla bertanya.

"manggilnya key aja dong."pinta keyla.

"gue gamau."jawab gamar datar.

"iihhh,semua orang tuh manggil gue key."

"terus?kalo gue gamau ya gamau."ujar gamar lagi.

"ish,serah lo mar."ucap keyla kesal membuat gamar memalingkan wajahnya dan tersenyum.

rapat pun selesai,keyla memilih untuk tak langsung pulang melainkan berjalan jalan hingga sore.

sebenarnya ia sangat malas untuk pulang.

toh di rumah tak ada orang yang bisa diajak bicara.

sambil berjalan mengitari mall sendirian,ia tak sengaja melihat seorang lelaki dan perempuan sedang berjalan bersama dan bergandengan.

"itu gamar?"tanya keyla pada dirinya.

keyla tak ingin ambil pusing kemudian ia masuk sebuah toko pakaian yang ber merk dan memilih baju yang ia inginkan.

selagi mencari baju yang menarik perhatiannya,seseorang menepuk bahu nya sontak membuat keyla menoleh.

dan di hadapannya sudah ada gamar dan wanita tadi yang ia lihat.

"hei."sapa gamar.

"h-hai."

"lo sediri la?"tanya gamar membuat keyla mengangguk.

"ikut bareng kita aja,mau gak?"tawar gadis tersebut.

"gapapa nih?nanti nge ganggu kalian lagi."ucap keyla tak enak.

gadis itu terkekeh."emangnya kenapa?kan lo temennya gamar jadi gabakal ganggu."

mereka pun makan bersama di rumah makan mewah yang katanya milik keluarga gamar.

"kita belom kenalan nih,nama gue bunga."ucap gadis itu dan di sambut baik oleh keyla.

"gue keyla."

"hmm,jadi lo sama gamar udah kenal berapa lama?"tanya bunga.

"belom lama,kita satu SMA dan bahkan baru ngobrol beberapa hari ini."jawab keyla seadanya.

bunga tampak berfikir sebentar.
gamar tau gadis di sebelahnya ini akan berkata yang macam-macam.

"kalian gak pacaran?"tanya bunga sambil melirik gamar.

gamar sudah tau,bunga pasti akan menanyakan itu.

keyla yang di tanya pun menjadi salah tingkah.

"nggak lah bunga,kita cuma temenan. lagian gue kan emang gaakan mau pacaran."jawab keyla.

"ohh,berarti gapapa dong ya kalau gue pacaran sama gamar?"pertanyaan dari bunga membuat keyla yang sedang menyeruput minumannya pun tersedak.

"y-yaudah,lagian kalian cocok."

bunga mengernyit,"cocok gimana?"

"kalian mirip,biasanya yang mukanya mirip kan jodoh."jawab keyla tersenyum manis.

'yakali gue pacaran sama bunga.'batin gamar.

suasana menjadi hening dan canggung seketika.

bunga terkekeh,"by the way,gamar kayak gimana anaknya di sekolah?" tanya hunta mencairkan suasana.

"kita baru aja deket beberapa hari ini, itupun karna osis dan kita beda kelas, jadi gue gak begitu tau dia gimana disekolah."jawab keyla.

tanpa sengaja dua gelas teh panas pesanan bunga yang baru saja datang itu tumpah ke tangan dan juga celana nya membuat gamar panik karna kulit bunga berubah menjadi merah.

"yaelah mar,ini gapapa."ucap bunga sambil menahan perih di paha nya akibat teh panas.

"nggak,paha sama tangan kamu bisa kenapa napa bunga."jawab gamar sambil mengeluarkan rok seragam milik bunga yang tadi sudah ia salin menjadi celana jeans.

"mbak,kalo bawa air panas bisa pake mata gak sih?"bentak gamar saat bunga pergi mengganti celananya.

pelayan yang di bentak maupun keyla, keduanya terlihat kaget."m-maaf mas."ucap pelayan itu menunduk.

"kalau sampe bunga kenapa napa,saya akan laporin mbak."ucap gamar sambil menatap tajam.keyla yang melihat pun ingin mencairkan suasana.

"udah gam,mbak bisa lanjut kerja lagi." ucap keyla dan membuat pelayan itu mengangguk dan meninggalkan mereka.

"kenapa sih lo segitu panik nya?"tanya keyla membuat tatapan gamar menajam.

"cuma bunga yang gue punya."jawab gamar tegas.

keyla mendengus pelan,"dia gak bakal kenapa napa gam,itu cuma ketumpahan teh panas."

"lo gak ngerti la,lo gak ngerti gimana rasanya nyaris di tinggal mati sama orang yang lo sayang."ucap gamar emosi membuat keyla terlihat takut.

ini pertama kalinya gamar menatap keyla begitu tajam dan itu membuat keyla menunduk.keyla tau itu berarti bunga begitu berharga bagi gamar.

"sorry gam,g-gue gak maksud bikin lo makin kesel."ujar keyla sambil memejamkan matanya.

gamar yang melihat raut takut di wajah keyla pun mendekat pindah ke kursi sebelah keyla.

"la..."panggil gamar lembut.

"hey,liat gue la."

perlahan keyla membuka matanya dan mendapat elusan pelan di kepalanya dari gamar.

"maaf ya,gue gak bermaksud bikin lo takut atau kesel."ucap gamar yang hanya mendapat senyuman dari keyla dan tatapan senang bunga dari jauh.

entah apa yang gamar rasakan,intinya badan dan hatinya seakan tak ingin membuat keyla takut dan kesal karna sifatnya.

"waduu,enak banget sih pelukannya." ledek bunga yang baru datang dari arah belakang.

kedatangan bunga sontak membuat keyla dan gamar tersadar dan menjauh satu sama lain.

"m-maaf,gue g-gak---"

"santai aja,gapapa kok."ucapan keyla di potong oleh bunga.

kemudian keyla tersenyum kikuk menatap gamar dan bunga bergantian.

pandangan gamar tak lepas dari wajah keyla,sudah jelas terlihat dari paras keyla memiliki pribadi yang bertolak belakang dengannya.

senyum indah keyla membuat gamar tersadar, kalau dirinya sudah jatuh sedalam dalamnya pada sang pemilik senyum indah itu.

MORE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang