eleven

12 0 0
                                    

sudah hampir satu tahun keyla tinggal dan bersekolah di itali,namun perasaan itu tetap sama tanpa berbuah sedikitpun.

ia dan rayhan memang tak pernah berhenti berkomunikasi setiap harinya.

"key,sumpah ya ini udah kelas 12 dan gamar sama sekali gak ada semangat buat ujian."ujar ray saat sedang videocall melalui skype dengan gadis itu.

"masih dengan alasan yang sama?"tanya keyla dan dijawab dengan anggukan ray."100 buat keyla putri tamara!"jawab rayhan.

"lo motivasi dong,kalo perlu lo bilang--kalau gue bakal b-balik sehabis ujian nasional."ucapan keyla membuat ray tersenyum lebar.

"lo beneran mau balik ke indo?"tanya ray penasaran.

"iya...tapi cuma 3 hari dan gue harus balik lagi buat kuliah disini."jawabnya tersenyum kecil.

"ohya,kalo gamar nanya lo tau dari mana,bilang aja lo ngeliat orang lain lagi videocall sama gue dan lo--ah bikin alesan sendiri aja deh capek gue nyari alesan mulu buat lo."jelas keyla membuat ray tertawa lepas,tawa yang tak ia tunjukkan pada semua orang.

"lo lucu kalo ketawa."ucap keyla spontan membuat ray menghentikan tawanya dan menatap keyla jahil.

"mulai jatuh cinta lo sama ketampanan gue?"tanya ray tersenyum miring."idih,mendingan juga gamar kemana mana kali!"elak keyla membuat ray kembali tertawa.

beginilah mereka,sepasang sahabat dekat dengan pandangan berbeda pada masing masing.

keyla yang menganggap rayhan tak lebih dari seorang sahabat dan juga kakak,sedangkan ray?jelas ia menganggap keyla lebih walaupun tak ia utarakan.

"woi,bengong aja."keyla membuyarkan lamunan ray membuat lelaki itu tersenyum kecil.

"gue mau..pas lo balik nanti,lo ketemu sama dia dan ungkapin ya perasaan lo ke gamar."pinta rayhan membuat keyla menunduk."gue bakal ketemu dia ray,tapi...untuk perasaan gue..gue masih belum yakin bisa ngungkapin kembali."

ray menghela nafas pelan,ia sudah tahu bahwa keyla akan mengatakan itu dan untuk kesekian kalinya,ray hanya tersenyum.

selama ini dirinya selalu ada disaat keyla merasa butuh,walaupun ia tak ke itali namun setidaknya ia bisa menutup luka keyla menjadi tawa.tapi ia tak ingin merebut gadis ini begitu saja,karna ia tahu betul bagaimana gamar masih sangat cinta padanya.

hari ini adalah hari yang membuat gamar sangat bersemangat untuk sekolah kembali,ia senang bukan main saat rayhan memberi tahunya bahwa keyla akan pulang setelah ujian nasional.

sebenarnya ia bingung mengapa rayhan bisa tahu mengenai hal ini,namun untuk saat ini ia tak perduli, yang ia pikir hanya keyla,keyla dan keyla.

"bahagia banget bro."ucap arka menepuk pundak gamar pelan."biar gue tebak..keyla nih?"lanjutnya.

gamar mengangguk dan tersenyum,"terus lo sama dhea gimana?"tanya gamar.ekspresi raka tiba tiba saja berubah.

"kesel gue sama tuh cewe,gue diemin ngambek,gue deketin marah."jawab raka menggeleng."namanya juga cewe,kita yang harus mengerti mereka,karna tipe cewe itu gak suka ditanya,jadi sebisa mungkin kita yang pahami kondisi mereka."jawab gamar membuat raka terkekeh.

"lo sama keyla saling mengerti tapi kok masih pisah?peace bro!"ucapan raka membuat gamar menggeram kesal.

ia ingin marah tapi ucapan raka memang itu yang terjadi.
walaupun tak 100% benar karna sebetulnya mereka berdua tak tahu apa yang di tutupi oleh satu sama lain yang dilakukan untuk kebaikan satu sama lain.

"ka,pokoknya,apapun yang terjadi jangan sakitin dhea.jangan sampe dia salah paham sama perbuatan dan keputusan yang lo ambil dan jangan ada yang di tutup tutupin."ucapan gamar membuat raka tercengan,bagaimana bisa si gunung es bisa berkata sedemikian rupa.

MORE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang