nine

5 0 0
                                    

ini sudah hari ke sepuluh gamar mendiamkannya dan lala terus menerus datang ke rumah gamar dan tak di tolak sama sekali oleh lelaki itu. ia masih belum tau pasti apa penyebab menjauhnya gamar.

namun keyla tak ingin marah pada gamar karna ia masih menumpang disini sebagai tamu,dan sudah seharusnya tamu bersikap sopan.

hari ini adalah puncak kecemburuan keyla dan bersiap untuk meledak.
ia tak tahan dengan perlakuan gamar yang seperti seenaknya membuat keyla jatuh cinta kemudian pergi lalu kembali lagi padanya dan pergi lagi.

keyla berjalan keluar kamar dengan langkah panjang dan menarik kasar lengan lala dan sontak membuat lala maupun gamar kaget.

"l-lepasin."pinta lala namun perintah itu tak diindahkan oleh keyla.

"gue muak claula,pengakuan gue beberapa hari yang lalu gue tarik kembali.gue bakal perjuangin gamar sanpai lo nyerah dan semua sandiwara lo ini terbongkar."bisik keyla tepat di telinga lala dengan emosi dan gigi yang dirapatkan.

ini sudah tak tampak seperti keyla yang anggun,ini bukan lagi keyla yang ramah.

ini adalah keyla yang sedang berusaha memperjuangkan apa yang pantas ia dapatkan.

"a-aduh keyla,sakit.tolong lepas,jangan jambak aku!"teriak claula yang sedang bersandiwara membuat keyla melepaskan tangannya kaget.

"keyla,udah!"bentak gamar yang sejak tadi melihat mereka.

"la,aku anter ke depan ya kamu lebih baik pulang aja."pinta gamar lembut membuat keyla semakin sakit,bagaimana bisa gamar begitu lembut dengan lala namun dengannya ia membentak?

setelah lala pulang,gamar beralih menatap keyla tajam dan prnuh amarah.

"apa yang lo lakuin tadi keterlaluan keyla!dimana otak lo sampe lo dateng cuma untuk ngejambak lala?!"bentak gamar membuat mata keyla mulai berkaca,gamar membuang pandangannya.

ia tak ingin melihat keyla menangis lagi,ia sudah sangat lelah mendengar tangisan keyla dari luar kamar gadis itu selama beberapa hari belakangan ini.

"jangan nangis,gue benci lo yang cengeng."ucap gamar dingin tanpa menatap gadis itu.

"gue juga benci lo gam,gue benci lo yang seenaknya sama perasaan gue."ujar keyla dengan suara bergetar.

"bukan urusan lo."gamar semakin dingin.tak terdengar ke khawatiran sedikitpun pada keyla namun jauh di lubuk hatinya ia sangat khawatir pada gadis itu.

"bukan urusan gue?yang lo mainin ini hati gue dan lo bilang ini bukan urusan gue?lo sinting gam!"

"jangan deket sama ray."ucap gamar yang tak ada kaitannya dengan pertanyaan keyla barusan.

"gue itu lagi bahas lo sama claula,jangan bawa bawa ray!"

keyla yang tak tahan dengan emosinya pun melayangkan tangannya ke pipi gamar.

namun dengan cepat gamar menahannya dan membawa tangan itu ke arah dada nya,dimana detak jantung akan terasa disana.

keyla termenung saat tangannya merasakan sesuatu yang berdebar disana,detak jantung gamar seperti sehabis sedang lari maraton.

"jangan deket sama ray."pinta gamar melembut tanpa memindahkan tangan gadis itu pada dadanya.

keyla hanya diam menikmati irama jantung gamar yang tak karuan,ia tak peduli dengan ucapan gamar barusan karna ia memang tak mengerti kaitan antara detak jantung dan juga ray.

"jangan deket sama ray."gamar lagi lagi mengulang ucapanya tersebut.

"gue gak ngerti."ucap keyla dan menarik tangannya dari dada gamar, "gue--mau ke kamar."pamit keyla dan tak di tahan oleh gamar.

'maaf la,gue cowo brengsek.'batin gamar merasa bersalah.

'claula,lo ngapain disini?'

'aku mau menawarkan sesuatu,kalau kamu memang sayang sama keyla kamu harus ikuti perintahku.'

'gue gak akan kemakan sama ide busuk lo la!'bentak gamar tepat di depan wajah claula.

'oke,tapi jangan salahkan aku kalau nantinya keyla akan bernasib sama dengan ayah kamu.'

'claula,lo jangan berbuat macem-macem!'

'cukup jauhin keyla dan biarin dia deket sama cowo lain itu udah cukup buat aku farel!aku gaakan rela siapapun milikin kamu!'

'o-ok,tapi gue mohon jangan sakitin keyla,gue sayang sama dia.'

gamar tersadar dari lamunannya setelah bunga bersusah payah memanggil namanya,

"lo kenapa sih mar?"tanya bunga mengelus bahu kakaknya itu.

"gue--apa gue salah ngambil keputusan?"tanya gamar ragu pada bunga.

bunga memang tau segalanya,namun ia tak bisa berbuat apa apa untuk kakaknya.

"maafin bunga,aku udah bikin masalah kakak jadi makin rumit gini."ucap bunga lirih.

gamar mengelus kepala adiknya dengan lembut dan penuh kasih sayang,ia tak ingin membuat bunga merasa bersalah padanya.

"ini udah di atur sama tuhan kok,jadi gue mau lo jangan salahin diri terus."

semakin hari keadaan semakin memburuk,keyla terus menerus bolak balik ke rumah sakit tanpa sepengetahuan gamar atau siapapun.

kondisinya semakin parah semenjak menjauhnya gamar,ia pun mulai bekerja dan tidak tinggal kediaman gamar dan bunga lagi.

ia cukup lelah dengan gamar yang semakin tak perduli padanya,walaupun seperti itu,keyla tetap mengikuti perintah gamar agar dirinya menjaga jarak dengan rayhan walaupun ia tau rayhan sosok yang sangat baik.

"keyla,saya rasa penyakit kamu mulai menyebar ke sebagian organ tubuh kamu.jika kamu terus menolak untuk operasi,maka apa yang kamu takutkan akan terjadi."ujar dokter mayang mengingatkan keyla.

"keyla gak bisa lagi dok,rasanya--semua pengobatan ini sia sia untuk keyla."jawab keyla tegas.

jelang beberapa hari setelah kepulangannya dari rumah sakit,keyla pergi ke sebuah kostan wanita di dekat sekolahnya untuk menyewa satu kamar.

"loh,kak key mau kemana?"tanya bunga gugup.

keyla tersenyum manis,"aku mau kemas barang nga,malem ini aku udah gak disini."jawab keyla santai.

bunga tercengang,mengapa keyla berniat ingin pergi dari rumah ini padahal dirinya sangat nyaman berada di dekat keyla.

"nga,gue pergi ya.ohya,makasih udah bolehin gue numpang sebulan ini."

"kak,gamau panit sama gamar dulu?" tanya bunga ragu.

"jangankan pamit,ngelirik aku aja dia udah gak mau."jawab keyla lirih.

'nggak kak,lo salah.gamar sayang banget sama lo!'ingin rasanya bunga menjerit dalam hati dan memberitahu segalanya pada gamar.

"maaf kak,gamar selama ini udah jahat sama kak key."ucap bunga membuat keyla tersenyum kecil dan pergi meninggalkan rumah itu.

sedangkan gamar?ia sedang berada di sebuah cafe bersama sang kekasih terpaksa nya.

walaupun raganya bersama claula,tetapi pikirannya di penuhi oleh gadis yang sudah tinggal di rumah nya belakangan ini.

"kamu kenapa rel?"tanya lala khawatir.

"la,gue tau lo gak bisa nerima kalo gue udah gaada rasa sama lo,tapi--ini emang kenyataannya."jawab gamar yang menatap mata lala lekat lekat.

"maksud kamu--kamu mau tinggalin aku lagi?"tanya lala dengan suara bergetar dan dijawab dengan anggukan mantap dari gamar.

"tapi kamu tau kan apa yang bakal ke--"ucapan lala dipotong oleh gamar,"gue gak peduli la,gue yakin selama gue ada di sisi keyla dia akan aman.sekali lagi maaf."gamar pergi meninggalkan lala sendirian di cafe itu.

drrtt drrtt...

from : bunga🌸
keyla pergi mar.

MORE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang