thirteen

2 0 0
                                    

jam penerbangan keyla tinggal dua jam lagi,dan saat ini juga seorang lelaki tengah bergelut di dalam pikirannya sendiri.gamar,ia terus saja memikirkan ucapan gadis itu kemarin,seakan semuanya sudah terlambat untuk direbut kembali.ia memilih berhenti memikirkan karna ia tak ingin menjadi perusak hubungan seseorang yang sudah bertunangan.

"woi,lo gak ke bandara?"tanya bunga menepuk bokong kakaknya kencang. "apaansih nga,dia juga gak ngarepin gue ada disana."ucap gamar tanpa melirik adik tersayangnya itu.bunga hanya bisa menggeleng pelan melihat kelakuan kakaknya yang baru saja tamat SMA tetapi sikapnya masih seperti anak balita berusia 5 tahun.

"jangan kekanak-kanakan,lo itu udah gede."ucap bunga dengan tegas."anak baru lahir juga tau gue udah gede,kamu ngapain sih kesini?ah ganggu orang mau tidur tau ga?"bunga mendengus pelan melihat kelakuan kakaknya kemudian berjalan keluar kamar."inget ya gam,kalo lo nyesel jangan harap gue mau dengerin ocehan gak penting lo itu."

keyla melirik kesekeliling bandara berharap dia datang dan memaafkannya,namun hingga 10 menit sebelum ia naik ke pesawat,lelaki itu tak kunjung datang.

"udah key,dia gak akan dateng."ucap vero lelah dengan gadis disebelahnya.keyla menggeleng,"nggak ver,gue yakin dia pasti dateng."bantah keyla.

namun akhirnya keyla mengalah karna vero yang terus menerus membujuknya untuk naik ke pesawat sekarang juga.

"keyla!"teriak seseorang membuat gadis itu menengok."bunga?"tiba tiba saja hati keyla berteriak girang melihat kedatangan bunga kemari,dan dengan percaya dirinya ia berasumsi bahwa gamar pun pasti ikut dengan adiknya.

"gamar mana?"tanya keyla cepat,bunga menunduk."maaf,gamar gak bisa dateng.kata nya sih mau nenangin diri dulu,tapi dia nitip ini buat lo."jawab bunga dan menyodorkan sebuah amplop berwarna biru laut yang betulisan 'untuk keyla putri tamara,' baru saja keyla ingin membuka amplop tersebut,dengan cepat bunga menghentikannya."jangan dibuka sekarang!"pinta bunga.

keyla mengerut kan kedua dahinya tanda tak mengerti,"kata gamar..dia mau lo baca itu saat lo nyampe di sana.ohya,congratulation untuk pertunangan lo and take care yourself."ucap bunga tersenyum manis.

keyla hanya menjawab dengan anggukan pelan karna ia tak tahu apa yang harus ia katakan,toh mau bunga tahu tentang kebenarannya juga sudah sia sia dan tak akan merubah apapun dari gamar.

setelah membaca surat dari gamar,keyla menjadi lebih pendiam dari biasanya,dan sikapnya ini menbuat vero pusing sendiri."key,lo kenapasih?"tanya vero pelan sembari duduk si sebelah keyla,ia tak tahu penyebab perubahan sifat keyla belakangan ini,dan ia lelah.sangat lelah.

"gue..brengsek."jawab keyla yang tanpa sadar meneteskan air matanya,vero mengernyit tak mengerti dengan apa yang baru dikatakan keyla."brengsek apanya?"tanya vero.keyla menyodorkan sebuah amplop pada vero dan di buka isinya.ternyata ini surat yang pernah diberi oleh bunga waktu itu.

untuk keyla putri tamara,
malam ini terasa sangat berat karna besok lo bakal pergi lagi ninggalin gue.tapi itu sudah menjadi keputusan lo,and i will try to accept it all.gue tau gue bukan cowok yang baik ataupun memiliki hati yang luar biasa seperti lo.yang gue tau,disaat berada di dekat lo semua begitu berbeda.lo gak merubah gue,bukan.tapi dengan mudahnya lo mengembalikan diri gue yang selama ini hilang.maaf karna kehadiran gue hanya menjadi penghalang kebahagiaan lo,tapi jujur,rasa ini benar benar nyata.berkali kali gue coba mengelak perasaan ini,tapi hasinya gue semakin yakin kalau perasaan dan hati gue sepenuhnya sudah lo ambil.tapi sekarang gue bisa apa?
gue mau lo bahagia la,dan gue bukan seperti orang orang yang mengatakan 'gue bahagia kalau lo bahagia.'
jujur,gue sangat gak bahagia dengan keputusan lo,tapi lo inget kan kalau gue selalu mendukung semua keputusan lo?dan gue berusaha bahagia dengan itu.
dan sekarang,
gue naufarel gamar prasetyo memilih untuk melepaskan raga keyla putri tamara namun dengan perasaan yang tak akan berubah.

MORE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang