fourteen

4 0 0
                                    

"lo gak perlu khawatir,itu temen kampus gamar doang."

oh jelas keyla tahu dan percaya kalau gadis itu hanya teman kampus gamar,yang ingin keyla tahu adalah hubungan mereka.gamar dan gadis itu maupun gamar dan dirinya."gamar memang sulit ditebak,terkadang bersikap seperti sangat kecewa dan takut kehilangan diriku,tapi juga bersikap seakan melepaskanku pergi tanpa meninggalkan perasaan apapun."ucap keyla pada dirinya sendiri.

waktu menunjukkan pukul 08.00 dan itu artinya ia memiliki jam kuliah pagi ini,tepatnya setengah jam lagi.vero sudah siap menunggu gadis itu di sofa apartmen keyla.
semenjak pertemuan keyla,raka dan dhea—video call dengan gamar—siang itu membuat kondisi keyla semakin memburuk,rasanya ia telah jatuh terlalu dalam hingga sangat sulit dan bahkan tak akan bisa keluar dari lubang itu.sekuat apapun vero berusaha untuk mengeluarkan keyla dari lubang itu,dapat dipastikan bahwa lelaki itu akan gagal.

"keyla,kemarin gue udah ngomong ke om arta."ucap vero memulai pembicaraan,ia berharap dengan memulai pembicaraan dengan topik yang sangat menarik dapat membuat gadis itu bersemangat,atau setidaknya merespon dirinya."telat ver,dia jadi milik orang lain lagi.gue terlambat." suara keyla terdengar begitu parau.

vero mendengus pelan,ia tak tahan dengan mereka.bagaimanapun juga vero harus berusaha untuk memperbaiki hubungan kedua orang bodoh ini."nggak key,gue bakal bikin kalian balik lagi.bagaimanapun caranya."ujar vero membuat keyla harus memaksakan senyumannya.

"sayang,kamu kenapa melamun gitu?"freya datang menghampiri gamar yang tengah menatap kosong layar handphone nya.

sejujurnya gamar merasah risih dengan perlakuan freya padanya,segala ucapan sayang dari freya terasa begitu aneh dan gamar tak menyukai itu."i'm okay."jawab gamar cepat tanpa menatap gadis disebelahnya.

satu satunya alasan mengapa gamar ingin bersama freya yaitu hanya karna rasa kasihan semata,ia mengenal freya saat dirinya menemani adiknya yang sedang terbaring lemah di rumah sakit.ia melihat gadis itu tengah menangis sendirian dan entah gamar merasa peduli padanya hingga lama kelamaan freya dengan sangat tiba-tiba nya menyatakan perasaan pada gamar dan kau tahu?gamar menerima freya.ia merasa tak enak jika freya ditinggal lagi oleh orang yang dicintainya hingga hubungan mereka bertahan sudah 2 bulan.

"kamu tau kan,apapun yang kamu rasain,kamu bisa cerita sama aku."ucap gadis itu lembut.wajahnya dengan jelas menyiratkan kekhawatiran.gamar menarik napas dalam sebelum bersuara."meskipun ini tentang cewe yang di videocall kemarin?"tanya gamar hati-hati.takut membuat freya marah.

namun nyatanya gadis itu menunjukkan senyuman tipis yang begitu manis namun terlihat semburat kesedihan,marah,kecewa disana.

"keyla?"tanya freya memastikan,gamar mengangguk."aku gak mau tau urusan kamu sama dia karna aku takut sakit hati,tapi apapun masalah kamu,lebih baik kamu selesaiin secepetnya biar gak ada yang salah paham atau sakit hati.termasuk aku."lanjut freya dan berdiri meninggalkan gamar yang tengah termangu.

'salah paham?sakit hati?apa keyla ngerasa semua itu kayak freya?'batin gamar terus berkicau.

"dhe,liat deh gamar mukanya udah kayak mayat hidup."bisik raka saat dirinya dan dhea melihat gamar menatap lurus dengan tatapan kosong.

semenjak videocall itu,raka memilih lebih sering bersama dhea dibandingkan gamar maupun ray.karna menurutnya gamar benar benar bodoh sekaligus menjengkelkan.ia merasa sangat tak berarti untuk gamar karna lelaki itu pun baru tahu bahwa gamar menjalani hubungan dengan gadis lain,dan dengan bodohnya ia menuia nyiakan keyla yang jelas-jelas tulus tanpa embel embel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MORE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang