Part 1

3.3K 126 1
                                    

Sebelumnya
.
.
  Ketika mereka menunggu petugas spbu selesai mengisi bensin, tiba-tiba mata Kinal membulat ke arah mobil hitam di samping mobilnya yang juga sedang mengisi bensin. Ve yang melihat perubahan ekspresi Kinal langsung menoleh ke arah pandangan Kinal yang sejak tadi membuatnya diam membeku. Ve lebarkan matanya agar tidak salah melihat. Tapi Ve tetap tidak percaya apa yang sedang Ve lihat sekarang.

  Tante Melody. Gumam Ve

***

  "Nal... itu Mami kamu kan? Aku gak salah liat kan Nal?" ucap Ve meyakinkan dirinya bahwa yang dilihat sekarang adalah Tante Melody, Mami Kinal masih dengan matanya yang melotot.

  "Ya, itu mami" Kinal menghela nafas dengan beratnya.

  "Eh mamimu dengan siapa nal? Sepertinya mamimu tidak sendiri"

  "Sepertinya mami bersama mama. Gak mungkin dia duduk di kursi penumpang jika mami sedang sendiri" ucap Kinal sambil menghempaskan tubuhnya di sandaran.

  Tak lama setelah itu, keluarlah mama Kinal, Lidya. Ya, Mama Kinal dan Mami Kinal sama-sama perempuan. Mereka menikah atas dasar cinta. Mereka tahu jika hubungan ini adalah hubungan yang terlarang. Tapi mau bagaimana lagi, mereka sama-sama saling mencintai satu sama lain.

  Awalnya keluarga Melody menentang pernikahan ini. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka mulai menerima pernikahan anaknya.

  Melody dan Lidya juga mengetahui jika anaknya, Kinal menjalin hubungan dengan Veranda. Bahkan Melody dan Lidya sudah merestui hubungan keduanya. Mereka tidak melarang hubungan terlarangnya itu. Mereka tahu bagaimana rasanya menjalin hubungan terlarang seperti Ve dan Kinal karena mereka juga melakukannya. Bahkan Melody dan Lidya sudah menganggap Ve seperti anaknya sendiri.

  "Ve, yuk kita berangkat ke bandara. Nanti ketinggalan pesawat" ucap Kinal mengalihkan perhatian mereka.

  "Yuk hehehe..."

  Di sepanjang jalan, Ve selalu menatap keluar jendela. Nampaknya ia berpikir sesuatu.

  "Masih mikirin Mami sama Mama aku? Dengerin aku ya? Kamu jangan khawatir Mama aku ketemu kita saat kita tinggal di Jepang nanti. Aku merahasiakan kepindahan kita. Hanya beberapa orang yang ku percaya saja yang tahu kalau aku dan kamu pindah ke Jepang. Jangan takut jika Mamaku akan menganggumu. Aku akan melindungimu. Percaya lah. Jadi, jangan di pikir lagi ya?" Ucap Kinal sambil tersenyum

  Ve hanya membalas senyuman Kinal lalu ia mengangguk pelan. Kinal mendekatkan tangan kanannya ke kepala Ve lalu mengelus kepala Ve secara lembut dan perlahan. Kinal sedikit mengacak-acak rambut Ve sehingga membuat Ve menatap Kinal dengan pipinya yang Ve buat menggembung.

  "Ish... apaan sih Nal jangan acak-acak rambut aku dong. Kan aku udah rapi. Gimana sih kamu?"

  "Habisnya kamu lucu Ve kalo pipi kamu dikembungin kayak tadi. Aku jadi pengen cubit hahaha..." tawa Kinal sukses membuat Ve mendengus kesal. Ve menatap jalanan sedangkan Kinal hanya mengelus dada sambil tersenyum.

  "Ve, maafin aku ya? Aku gak ada niatan buat ngacak-ngacak kamu. Aku tau kamu udah rapi tapi gara-gara aku rambut kamu jadi agak berantakan. Maafin aku ya?" tanya Kinal dengan di iringi sedikit senyum.

  "Oke aku maafin. Lain kali jangan gitu lagi. Dan tadi aku cuma kesel bohongan aja kok. Aku cuma mau nge tes kamu aja. Hehehe..."

  "Oh jadi ceritanya balas dendam nih? Oke.. Jessica Veranda sukses ngerjain Devi Kinal Putri kali ini. Hahaha..." lalu tangan kanan Kinal menghampiri tangan kiri Ve lalu mengenggamnya.

  Sesampainya mereka di bandara, mereka keluar dari mobil setelah memarkirkan mobilnya. Kinal keluar dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Ve. Mereka mengambil tas dan koper miliknya dan Ve.

  Kinal dan Ve sedang duduk santai di ruang tunggu. Sesekali Kinal meneguk teh yang sudah Kinal pesan sebelumnya sambil membaca berita di hpnya dan Ve sedang sibuk membaca majalah fashion yang sudah di siapkan oleh pihak maskapai dengan tenang.

  Mereka menaiki pesawat business class. Penerbangan mereka kali ini cukup jauh. Dari Beijing menuju Tokyo. Kepindahan Kinal ke Jepang bukan lah tanpa sebuah alasan. Bisa di bilang Kinal 'minggat' karena Mama dan Mami Kinal tidak mengetahui kepindahan Kinal ke Jepang.

  Veranda yang cukup akrab di panggil Ve memang tinggal di Tokyo. Mengapa Ve bisa berada di China sekarang? Karena Ve ingin menjenguk kesayangannya yang tinggal di Beijing. Sebulan sekali mereka bergantian mengunjungi sang pujaan hati.

  Tiba-tiba hp Kinal menyala. Menampakkan nontifikasi baru. Kinal meliriknya. Ternyata dari Mami. Kinal pun mengabaikannya. Kinal melirik jam tangannya ternyata sebentar lagi pesawat yang Kinal dan Ve tumpangi akan berangkat. Maka dari itu mereka bersiap-siap untuk memasukki pesawat.

TBC

Hi, VeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang