***Author POV***
New York
"Kau masih hidup?"
Song Joong Ki mendengus pelan, sepertinya ini akan sangat menyenangkan kalau saja ia langsung berhadapan dengan pria ini."Bukan urusanmu! Aku tak menyangka aku benar-benar menghantui hidupmu bukan?" ungkapnya dengan nada meremehkan lawan bicaranya.
Tut...tut..tut...
Panggilan itu terputus tanpa ada ucapan balasan dari pria disebrang sana dengan mantap Song Joong Ki melempar ponselnya kearah dinding dan menghancurkan ponselnya sendiri dengan cepat.
"Wae?? Sudah berapa ponsel yang kau rusak? Hm.." seseorang pria mengintrupsi keheningan yang menjerat pria penuh emosi tersebut.
"Dia kembali menghubungimu? Sepertinya hidupnya memang kesepian" ujar lelaki itu kembali sambil meletakkan semangkuk mi instan untuk Song Joong Ki.
"Makanlah. Kemarahan juga membutuhkan energi"
"Hyung" panggilnya lirih dan menatap pria disampingnya.
Jo In Sung sudah seperti saudara bagi Song joong Ki selain gadis Korea kemarin, In Sung adalah sahabat yang selalu ada untuknya apalagi mereka memang bekerja sama dalam bidang yang sama ciber crime.
"Aku ingin menghabisinya saja rasanya apa tidak sebaiknya aku membunuhnya saja? Atau kuculik salah satu keluarganya?" ujarnnya dengan sangat kesal.
Jo In Sung mengenal bagaimana sifat dari Song joong Ki rasanya tidak mungkin pria ini akan melalukan hal yang gegabah.
"Itu bukan tindakan pria sejati. Pria sejati hanya bertarung terhadap lawannya tanpa melibatkan siapun yang tak bersalah. Kau ingat itu!!"
tak dapat dipingkirinya memang Song Joong Ki tak pernah memasukkan hal tersebut dalam list kejahatannya.Membunuh yang tak bersalah. Pengecut sekali!
"Daripada kau sangat kesepian seperti ini, lebih baik kau ajak Park Bo Young kencan, kudengar kau semalam berkencan dengan dia.."
goda Jo In Sung yang langsung medapat lemparan bantal dari Song Joong Ki dan berlalu meninggalkan pria yang menjulang tinggi tersebut."Dia yeoja yang manis bukan" teriak In Sung kembali, ia sangat suka menggoda Joong Ki.
Dia sangat penasaran yeoja seperti apa yang akan membuatnya bertekuk lutut. Dan jujur ia sudah sangat tak sabar menunggu hari itu tiba.
***Author POV***
Seoul
"Kau yakin dengan keputusanmu itu Kyo?"
Setelah berdiskusi dengan para sahabatnya dan saat ini Kyo sangat yakin untuk pergi ke New York.
Dia tak melupakan pendapat Lee Min Ho, dia tahu namja itu akan selalu mendukung setiap keputusan yang akan dia ambil."Aku sangat yakin Oppa, bahkan aku tak pernah seyakin ini" ungkapnya dengan lirih.
"Berapa lama kau disana? Tidak bisakah kau hanya mencari kerja disini Kyo?" Lee Min Ho berusaha membuat suaranya terdengar tidak memaksa.
Dia tak ingin menyinggung perasaan gadis dihadapannya ini.
"Hanya dua minggu. Aku menyukai pekerjaan ini Oppa, setelah magangku selesai aku akan dipulangkan juga ke Korea. Aku akan kembali bekerja disini" ungkapnya dengan perlahan untuk menbuat Lee Min Ho mengerti keputusannya sudah sangat bulat.
"Kyo, kau tahu aku sangat mengkhawatirkanmu nantinya. Bagaimana bisa aku tenang sedangkan kau tidak berada dalam pandanganku" ungkapnya dengan pelan berhati-hati mencari kata untuk membuat Song Hye Kyo mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Women
Fanfiction"Aku benci dengan hal yang berbahaya. Jika pilihan itu kedamaian mengapa kau memilih masuk dalam kubangan yang menyedotmu terlalu dalam?" "Aku membenci perkataanmu yang terlalu menenangkan namun penuh dengan kebohongan" "Apakah aku bisa menyalahkan...