Chapter 9

828 66 12
                                    

Hai aku kembali😄
Maaf baru bisa update
Semoga kalian suka😙

***Author POV***

Seoul, Markas Kepolisian

“Apa kalian sudah menemukan dimana dia berada?”  tanya seorang pria pada beberapa orang bawahannya.

“Belum.. mungkin saja ia masih menyembunyikan diri disuatu Negara” ucap pria satu lagi yang serius menatap layar komputer didepannya.

“Mungkin sebentar lagi aku akan menemukannya” ucapnya pelan penuh penegasan.

***SHK POV***

Aku belum bisa tidur sampai sekarang, aku kembali memastikan bahwa pintu kamar ini telah terkunci.

Song Joong Ki, entah kenapa ia terlihat seperti orang yang baik namun memiliki perangai yang jahat.

Huh.. menyebalkan sekali bisa bertemu dengan orang seperti dia.

Aku juga beterimakasih sekali ia mau menampungku disini paling tidak besok pagi aku bisa mencari sendiri tempat tinggal untuk sementara.

Bertemu dengan orang-orang baru sangat membuatku sedikit tegang.

Belum lagi aku magang ditempat impianku, aku sudah tak sabar menunggu hari itu tiba saat langkahku menginjakkan tempat yang selama ini hanya ada dalam mimpiku.

                                   ***
Aku hanya tidur dua jam, benar-benar semalam hari yang panjang. Aku melihat jam weker yang ada di nakas samping tempat tidur, pukul enam pagi.
Sepertinya aku harus bangun lebih cepat untuk membuat sarapan.  Aku tidak ingin bertikai dengannya dipagi yang cukup tenang ini.

Dengan langkah pasti aku melangkah keluar dan berjalan kearah pantry. Terlihat sangat sepi. Apa dia belum bangun??

Lelaki pemalas.. apa dia tidak bekerja? Huh.. untuk apa aku memikirkannya, ini kesempatanku untuk memasukkan sesuatu kedalam perutku ini.

Aku membuka kulkasnya untuk memastikan apa yang bisa kumasak dipagi ini. Bukannya senang aku merengut kesal melihat kulkasnya hanya terlihat dua buah apel dan banyaknya botol mineral.

Apa dia hanya minum saja?? Entahlah aku tidak peduli, yang terpenting saat ini aku benar-benar lapar.

Ckrekkk….

Sesuatu berbunyi, itu sebuah pintu dan siapa itu yang masuk kedalam. Dengan pelan aku melangkahkan kakiku mengendap-endap. Aku memperhatikan sekelilingku mencari sesuatu benda yang bisa untuk menjaga diriku.

Dengan sigap aku menemukan sebuah pemukul disudut dapur ini. Aku pun perlahan kembali melangkahkan kaki menuju kearah suara.

“Apa yang kau lakukan?” kejut suara yang sangat membuatku terperanjat.

“Yak!!! Mengapa kau mengagetkanku?” umpatku dengan kesal.

Dia menatapku dengan heran “Apa aku tak salah dengar? Ini rumahku ya terserahku”

Sekali lagi hariku dimulai dengan sesuatu yang buruk.

“Dasar perhitungan. Aku juga tidak gratis tinggal disini!!” belaku dengan sengit padanya.

“Huh.. apa kau punya uang?? Dari tampangmu saja kelihatannya sangat meragukan!!”

“Setidaknya aku masih bisa mengisi bahan makanan didalam kulkasku sendiri!!” sindirku padanya.

My Precious WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang