Chapter 9 : Calling..

62 8 4
                                    

Setelah Gaven memutuskan panggilan televon sepihaknya, segera ia mengambil gitar yang tersimpan di balik lemari bajunya dan ia berjalan lalu duduk di balkon kamarnya dan memetik senar gitarnya memainkannya dengan lincah, dan baginya hal itu adalah mungkin salah satunya guna untuk menuangkan amarah dan frustasinya, selang beberapa menit ia asyik memainkan gitarnya tiba-tiba saja terlintas Kira di otaknya karna ucapan Lucky tadi di televonnya soal Kira yang mencarinya hingga membuat ia memainkan gitarnya simpang siur, tak lama kemudian juga ia melenyapkan fikiran soal Kira di otaknya dan memilih melanjutkan acara bergitarnya.

°°°

Bel istirahat kedua..

"Ra gak mau ke kantin?" Debby bertanya sebelum ia beranjak berdiri dari tempat duduknya

"Nggak, lo mau kemana?" jawab Kira dan berbalik tanya karna melihat Debby yang posisi tubuhnya berdiri duduk berdiri duduk seperti orang terburu-buru

"Gue ada rapat pramuka, gak papa ya gue tinggal?"

"Gapapa. Yaudah sana gih entar telat"

"Makasih ra, gue pergi ya"

Kini punggung Debby tidak terlihat lagi oleh kasap mata Kira, Kira membuyarkan penglihatannya, karna tidak ada kerjaan yang di lakukan olehnya segera ia mengambil buku catatan pelajaran agama islam milik debby teman sebangkunya karna ia tidak mencatat tadi, ketika tangannya hampir menyentuh buku punyanya Debby yang berada di atas meja otomatis matanya melihat ke bangku belakang lebih tepatnya lagi bangku milik Gaven, tiba-tiba ia berfikir ingin sekali tau soal  Gaven kemana, kenapa ia tak masuk sekolah? Dan soal Lucky yang menelfonnya tadi dan menanyakannya Kira masih tidak percaya, seketika wajahnya berubah riang dan matanya melihat-lihat sekitar dan tepat sekali tidak ada orang segera ia beranjak berdiri lalu beralih ke bangku Lucky ia memastikan kalau hapenya Lucky gak di bawa Lucky keluar mengingat di kelas tak ada orang kesempatan baginya, nyolong nomer telvon Gaven dari hapenya Lucky. Kepepet... Pekik Kira dalam hati.

Alhasil dirinya berhasil, yes...
cepat cepat ia mencatat nomer Gaven ke hapenya beriringan waktu Kira men-save nomer Gaven tangan kirinya yang memegang hape Lucky segera ia kembalikan ke tempatnya kemudian ia berpindah tempat ke tempat duduknya, kemudian jemari mungilnya mengetik sebuah massage..

Berulang kali ia mengetik namun tak ada ke cocokan dengan hatinya, namun berulang kali juga menghapusnya, mengetik nya kembali lalu mengahapusnya begitulah berulang-ulang kali yang di lakukan Kira hingga ia pasrah akan ketikan terakhirnya.

Gav.. Kenapa gak sekolah?

Send

°°°

Gaven yang tengah asyik memainkan lembut senar gitarnya tiba-tiba tersontak berhenti karna ponselnya yang bergetar, diambil dan di lihat ponselnya ada sebuah notifikasi masuk yaitu sebuah pesan masuk dengan membentuk tiga garis lurus di dahinya.

From : 087xxxxxx

Gav.. Kenapa gak sekolah?

Ia hanya membaca dan setelahnya ia abaikan, di letakkannya kembali ponselnya yang tergeletak di nakas lalu melanjutkan bergitarnya.

Perempuan dengan pandangan mata tak mau beralih ke lain melihat hapenya berharap ada pesan masuk atau balesan dari orang di tunggu sekarang ini tetapi hasilnya nihil, di pegangnya erat erat hapenya hingga ia memberanikan dirinya untuk memencet untuk memanggil..

Tutt tutt tut

Bibirnya yang ia gigit perlahan berharap pihak seberang mengangkat televon nya.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang