The truth..

3.5K 237 10
                                    

Hinata dapat merasakan tubuh tegap dalam rengkuhan nya itu bergetar hebat.

Keringat dingin yang menetes dari kening kepala kuning sang pria pun turut terasa membasahi bagian atas gaun malam nya yang sedikit terbuka itu,namun tak dihiraukan nya,Risih? tentu saja,Tapi itu jika pria lain yang berada dalam pelukan nya saat ini.

Yang terpenting baginya saat ini adalah menenangkan sang pria pirang yang sangat dikasihinya itu ,sahabat masa kecil nya yang kini terlihat rapuh dibalik tubuh tinggi tegapnya..

Setelah tubuh pria kuning itu terasa mulai tenang , dengan ragu-ragu Hinata memberanikan diri mengelus surai kuning itu,bagaimana pun juga pria dalam dekapan nya ini adalah perwira militer yang disegani banyak orang,terasa tak sopan jika menyentuh bahkan mengelus surai pria berpangkat captain ini.

Tubuh Mungilnya dapat merasakan bahu pria itu menegang ,namun melihat tak ada penolakan,hinata melanjutkan belaian halusnya pada surai sang pemuda.

Meski suasana hening menghiasi,tak dapat dipungkiri,perasaan hangat,nyaman,dan bahagia ini kembali meliputinya setelah belasan tahun tak dirasakan nya..

Namun tetap saja rasa pilu terasa dihatinya melihat kondisi rapuh sang pria..

Sambil tetap mengelus dan merengkuh hangat sang pria kuning ,hinata perlahan kembali mencoba bertanya..

Dia harus tau alasan dari sikap sang sahabat kecil nya yang berubah drastis seperti saat ini..

"Ne..Naru Kun,tak kusangka kau telah tumbuh sebesar ini.
Bahkan dulu tinggi kita tak jauh berbeda..hihi " sang gadis indigo mencoba memancing percakapan sekaligus mencairkan suasana tegang yang dirasakan pria dalam rengkuhan nya..

"......."

Masih belum ada respon dari sang pria..

"Euhmmpp..apa aku terlihat seperti hantu hingga kau seperti ini?" Godanya.

"......"

Masih saja tak ada respon,hingga akhirnya hinata memberanikan diri mengelus dan menelusuri rahang tegas pria itu..

Seketika gadis itu merasakan tubuh tegap dalam rengkuhan nya menegang dan bergetar hebat...

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu Naru kun? " batin hinata pilu,sambil meneteskan kembali air mata nya.

Seolah dapat mendengar isi hati gadis yang merengkuhnya hangat itu ,perlahan tubuh pria kuning itu menegak dan melepaskan diri dari rengkuhan gadis cantik itu..

Sambil menjauh dengan posisi tetap menunduk,Naruto berucap pelan dengan tubuh bergetar hebat..

"Na..na..nata chan..ak..aku takut padamu"

Mata bulan itu seketika melebar,rasa haru dan kaget dirasakan  nya..

Panggilan itu akhirnya kembali terdengar di inderanya,hal ini secara tak langsung memastikan bahwa pria itu benarlah sang sahabat yang selama ini di nantikan nya..

Cuma dia lah yang memanggilnya seperti itu..

Namun diri nya pun merasa kaget akan apa yang dilontarkan sang sahabat pirang nya..

Dia merasa takut padanya?bagaimana bisa?!

"Ap..apa yang kau takut kan dari ku Naru kun?" Tanya pilu sang gadis.

"Naru kun?" Hinata kembali bertanya dengan senyuman hangatnya,berharap dia akan mendapatkan penjelasan dari bibir pria berkulit tan itu.

"........." Tak ada jawabab Pria itu kembali menunduk terdiam dengan tubuh yang masih bergetar hebat.

Heh ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang