"Hoaaaam" aku terbangun dan sekarang baru pukul 4 pagi?
Mungkin ini karena kami langsung tidur setelah kunjungan ke museum dan makan makanan khas Gyeongju, efek sampingnya aku bangun pagi.
Kulihat Jimin dan Jungkook yang sedang tidur dengan entahlah antara anteng dan muter.
Tanpa sadar aku melihat mereka tidur ini pertama kalinya aku menginap jauh dari orang tua bersama teman yang baru aku kenal beberapa hari lalu.
Aku senang bisa bertemu dan berteman dengan mereka di hari pertamaku. Aku segera membasuh wajahku dan duduk di kasurku berusaha untuk kembali tidur.
Namun apa dayaku? Aku tidak bisa tidur karena aku bukan tukang tidur seperti kedua teman roomate ku ini.
Ting...Ting
Kepada seluruh peserta XLT dimohon untuk segera bangun dan berkumpul di aula, ini darurat!!
Hah? Darurat? Tanpa pikir panjang aku segera membangunkan Jungkook dan Jimin yang sedang tertidur pulas.
"Jimin, Jungkook! Bangun!" Seruku.
"Wae?!" Keluh mereka.
"Kita disuruh kumpul di aula, katanya darurat" jawabku.
"Ish, paling cuman hoax biar kita bangun pagi" cetus Jimin.
"Ya sudah kalau tiba-tiba gedung ini hancur dan meniban kalian jangan mencari ku" ujarku.
"Anni, Kookie ikut Chanyeol-hyung ya, Kookie gak mau ketiban gedung" ucap Jungkook dengan puppy eyes.
"Noh si Kookie pinter mau ikut, lah lu gak Jim?" Tanyaku.
"Ya gua ikut daripada gua yang tampan ini tertiban gedung kan gak keren banget matinya" ujar Jimin.
"Bodo Jim"
Akhirnya kami berlari menuju aula, sebenarnya aku menyuruh mereka berlari karena mereka... Lambat seperti kukang :v
"Yeol tungguin gua!!" Sahut Jimin dari arah belakang.
"Cepetan Jimin Hyung, Kookie gak mau mati" seru Jungkook.
"Noh si Kookie aja tau, mangkanya jadi orang jangan bantet" ledeku.
"Terus ae gua yang dinistain" ujarnya.
Akhirnya kami sampai di aula, semua siswa sudah berkumpul dan tampak panik.
Aku melihat Namjoon dan Woozi sedang duduk di dekat tembok.
"Namjoon, Woozi ada apaan sih? Kok katanya darurat?" Tanyaku.
"Iya sampe Kookie sama Jimin Hyung dibangunin paksa" keluh Jungkook.
"Membangunkan daku yang mengantuk" tambah Jimin.
"Bodo Jim, alay lu lama-lama" cetusku.
"Bahasa formal salah bahasa gawl salah, terus ae Jimin disalahin" keluh Jimin tak terima.
"Terimalah nasib mu Jimin memang kau cocok di salahkan" ucap Woozi.
"Diem lu pendek!"
"Diem lu bantet!! Dibelain malah sewot" cetus Woozi.
"Selow ae Zi" ucap Jimin minta ampun.
"Diem kalian wahai orang bantet dan pendek!!" Seru Namjoon memperkeruh suasana.
"APA LU BILANG JOON?!!!" Woozi dan Jimin siap-siap keroyok Namjoon.
"Idih kok lu ngomongnya bareng gua sih?! Ogah gua" cetus Woozi.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Best Friends, Aren't We? [EXO & BTS & SVT]
FanfictionAku hanya anak sekolahan biasa yang pindah ke sekolah elite. Tentang perjalanan persahabatan ku dan bagaimana cara kami mengatasi masalah demi masalah yang datang silih berganti, Mampukah aku mempertahankan persahabatanku? ...