Aku terbangun karena aku mendengar seseorang sayup-sayup berbicara dengan lirih.
"Terima kasih atas semuanya, terima kasih karena sudah mempertemukan ku dengan mereka, sungguh setelah semua yang aku alami, terima kasih sudah memberikan sebuah oksigen kehidupan, bisakah ini bertahan selamanya? Aku takut ini berakhir seperti dahulu lagi"
Aku duduk di samping orang itu -Namjoon-
"Tentu saja, kita akan mempertahankan persahabatan ini hingga akhir walaupun kita baru bertemu kurang dari sebulan" ujarku yang tampaknya berhasil membuat Namjoon terlonjak terkejut.
"Y-Yeol? Sejak kapan kau bangun?" Tanyanya kaget.
"Sejak ada seorang Einstein kw yang berterima kasih karena bertemu dengan kami" jawabku yang dibalas kekehan.
Aku merangkul pundaknya, "Namjoon, percayalah bahwa persahabatan ini akan bertahan hingga akhir"
"Tapi aku takut ini berakhir seperti yang aku alami dulu" aku menatap Namjoon dengan tatapan sendu.
Bagaimana bisa seorang Namjoon yang jenius dan suka melawak ini memiliki banyak masa lalu pahit.
"Selama kita percaya satu sama lain, selama kita menguatkan satu sama lain kita akan selalu bersama, walau hujan deras sekalipun" jawabku dengan nada setenang mungkin.
"Gomawo Yeol" ucapnya lirih.
"Kenapa kalian belum tidur?" Yoongi? Tumben sekali dia bangun biasanya dia paling sulit bangun tidur.
"Berbincang, Kau sendiri?" Dia duduk di sampingku. "Aku tidak tidur nyenyak karena ada dua mahluk yang berkata untuk saling percaya"
Kami terkekeh, jadi dia sudah bangun dari saat itu toh.
"Aku tidak pernah tahu arti sebenarnya dari sebuah pertemanan ah tidak persahabatan mungkin, tapi semenjak kalian ada entah kenapa aku selalu merasa bahagia, merasa bahwa akan ada yang mendukung ku dan tersenyum bersamaku, padahal kita belum berteman lebih dari sebulan"
Aku dan Namjoon tidak bisa menutup keterkejutan kami. Min Yoongi, namja manis bermulut pedas itu ternyata memiliki hati yang lembut.
"Kenapa kalian melihat ku seperti itu?" Tanyanya bingung.
"Yoongi, saranghae" ujarku sambil membuat love sign dengan tanganku.
"Ya! Aku masih normal" ujar Yoongi kesal sambil cemberut, ah Yoongi ini lucu tapi sayang galak hehe.
"Kau jahat tidak menerima love sign ku sebagai sahabat hikseu jahat" ujarku dibuat-buat seperti menangis.
"Baiklah-baiklah"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Best Friends, Aren't We? [EXO & BTS & SVT]
FanfictionAku hanya anak sekolahan biasa yang pindah ke sekolah elite. Tentang perjalanan persahabatan ku dan bagaimana cara kami mengatasi masalah demi masalah yang datang silih berganti, Mampukah aku mempertahankan persahabatanku? ...