Begin

225 17 7
                                    

A/n : di sini aya bahasa kasar, mohon tidak ditiru...

Enjoy~








.
.
.
.
.
.
.

"Joshua, ke rooftop yuk, udah ditunggu yang lain." Ajak ku.

"Enggak deh, kalian aja, aku mau ketemu Taeyang dulu." Tolak Joshua.

Hm, tumben banget, biasanya dia paling semangat.

Taeyang?

Urusan apaan ya? Tau ah.

Aku mengangguk, "Yaudah." Ucap ku.

Sepanjang jalan kenangan, eh, maksudnya sepanjang jalan ke rooftop.

Aku mikir, sampai hampir nabrak Yoongi yang emang pendek -ups- ya gitu.

"Nyelow dong Yeol, gak perlu nabrak-nabrak juga." Cetus Yoongi gak nyelow.

"Eh maaf Yoon," ujarku.

Dia ngangguk, "Bareng?"

Aku mengernyitkan dahiku heran, "Bareng apa?"

Yoongi mencibir kesal, "Ke rooftop lah."

Aku nyengir dulu terus ngangguk, sebenernya aku masih penasaran.

"Yoon,"

"Hm?"

"Joshua kayaknya udah jarang bareng kita ya?" Tanyaku membuka pembicaraan.

Dia mengangguk, "Iya, bareng Taeyang mulu, dikira temennya Taeyang apa." Celetuk Yoongi datar.

Aku tertawa kecil, Yoongi dan mulut pedasnya.

"Eh tapi kalau ngomongin Taeyang jadi inget rencana mereka dulu buat Woozi,"

Aku menoleh ke arah Yoongi, "Apa mungkin mereka ngerencanain sesuatu lagi?" Tanyaku.

Yoongi diam, entah diam mikir atau diam ngantuk.

Maklum namanya juga mageran si Yoongi mah.

"Entah lha, kita awasin aja terus mereka."  Aku mengangguk mendengar jawab Mbah Yoongi.

Bijak juga nih anak kadang-kadang. Ehe.

***

"Wooo, tumben telat."

Itu Hoseok, ditangannya ada sprite.

Semuanya minus Joshua, udah ngumpul di rooftop.

"Lagi pesta nih?" Tanyaku sembari mendudukan diriku di samping Taehyung.

Taehyung ngangguk, "Iya, pesta narkoba, mau ikut?"

Ctak!

"Asal banget ngomongnya Tae," cetus Jin yang melempar sendal swalow pink-nya ke arah Taehyung.

Sakit tuh, yang sabar ya Tae.

"Sakit Hyung, jahat banget." Cibir Taehyung yang lagi ngeringis.

"Rasain Taehyung- uhuk!" Lah si Jungkook malah keselek.

"Yeeh, mangkanya jangan sok jadi antagonis Kook, kena batunya kan." Ujar Hoseok mengompori Jungkook.

Jungkook hanya merengut kesal, dasar bocah badan Mike Tyson.

Dug!

Semuanya ngeliat ke arah pintu yang dibuka kasar sama,

"Park Chanyeol,"

Sama Joshua.

Aku natap heran Joshua, kenapa mukanya merah kaya orang marah?

"Ad-

"Jangan banyak omong, lo kan yang nyuri kunci jawaban ulangan MTK kemarin kan?" Tanya Joshua sambil cengkram kerah bajuku.

"Mangkanya nilai lo bisa 100," cibirnya.

Aku melepaskan cengkeramannya kasar.

"Josh, gak mungkin, emang kamu kira aku bakal selicik itu?" Tanyaku agak sedikit tersinggung, jujur.

Joshua mencibir sinis, "Mana ada maling yang mau ngaku."

"Memang dapet info darimana kamu? Sampe bisa nuduh Chanyeol, kita semua tau kan dia walaupun gelo tapi gak akan selicik itu."

Makasih lho Yoon, udah belain, tapo gak usah pake gelo dong :)

"Kalian semua udah kemakan omongan si busuk ini ya?"

"Jangan mau temenan sama dia, mukanya doang baik, dalamnya busuk."

Sejenak aku keinget sama ucapan teman ku dulu.

Aku menatap tidak percaya ke arah Joshua, "Josh, kamu kenapa sih?" Tanyaku kesal.

Tangan Joshua menepis tanganku kasar, "Gue bukan temen lo,"

"Inget itu sialan."

Bugh!

"Kalo lo gak mau jadi temen kita gapapa, tapi jangan pernah ngehina temen gue,"

Semua yang ada di sana kaget, jujur, Hoshi baru aja mukul Joshua.

Taehyung gemetaran, tapi udah ditenangin sama Jin.

Joshua?

"Wah lo berani juga ngelawan gue Hosh, gue kira lo semua sama-sama busuk."

"Cukup Josh! Ini rooftop, ini sekolah bukan pasar, mending sekarang kamu pergi," ujar Namjoon menengahi.

Joshua mendecih, "Gue cuman ngingetin, mending kalian jauhin nih satu bangke, busuk banget."

"Gak usah ngatur Josh, kita bisa ngatur pertemanan kita sendiri." Ujar Woozi sinis.

Dug!

"Gapapa Tae?" Tanya Jimin.

Taehyung mengangguk, "Udah gapapa, tapi tadi kenapa Joshua berubah gitu?"

Aku menatap ke arah pintu itu lagi. Aku rasa ini baru awalnya.

Tbc..

Hemm hemm

Gimana hayooooooooo

Ehe

Maaf jarang up

We Are Best Friends, Aren't We? [EXO & BTS & SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang