Status : Republish
Jadwal update : Setiap Selasa (Bonus weekend)
Genre : Adult Romance (be wise reader)
Memakai POV 1
--o0o--
Sudah berapa kali aku membersit hidungku dengan tisu yang lagi-lagi Joey sodorkan, aku bergelung di sofa di kamar hotel dibahu Joey. Aku menangis seperti anak kecil sekarang, menangisi Tyler yang tega melakukan itu padaku, disaat hatiku sudah luluh oleh apa yang dia lakukan, dia melakukan itu dengan orang lain.
Dan mungkin bukan hal itu saja, mungkin yang lebih intim atau lebih......
Aku belum bisa seperti adik Lucas, aku masih Ana yang cengeng.
"Aku memang salah...... aku memang kekanakan saat meninggalkannya Joey" ucapku mengambil tisu lagi lalu membersit hidungku.
"Tapi aku tidak pernah menduakannya," ucapku lagi lalu mengambil tisu lagi.
"Aku selalu menjaga diriku hanya untuknya, tapi dia...," ucapku terputus karena air mataku mengalir lagi, tidak mampu meneruskan ucapanku.
"Dia tahu aku ada disini, tapi dia berani berduaan dengan wanita lain, dan apa-apaan dia bersama wanita yang memberikan kita akses masuk kedalam istana," ucapku lagi mengambil tissue lagi, Joey hanya mengusap bahuku pelan.
"Apa kamu sudah menanyakannya padanya?" ucap Joey padaku, aku menggeleng.
"Tanyakanlah Ana, jangan sampai ada salah paham diantara kalian?" ucap Joey sabar.
"Salah paham darimana Joey?, mereka berpelukan, saling tertawa, tersenyum dan hanya mereka berdua disana!!!" jeritku bersamaan air mataku, aku mengambil tisu lagi dan mengelap hidungku.
"Kita juga berpelukan Ana.... tapi kita tidak bersama," ucap Joey, aku terdiam mencerna ucapannya. Dia memandangku lama dengan sorot mata hangat yang pernah dia berikan dulu, sangat lama, saat kami hanya berdua dan belum bertemu dengan Tyler, dia membuang mukanya kejendela dan berdehem.
"Tapi kita berteman Joey, sedangkan dia, aku sama sekali tidak mengenal wanita itu, aku tidak tahu jika dia berteman dengan wanita itu," ucapku, hampir semua teman-teman Tyler aku tahu.
"Tenangkan dirimu ya, kita makan dulu," ucap Joey, aku menggeleng karena selera makanku hilang, makan malam tadipun aku lewatkan.
"Ini sudah tengah malam sayang, jangan sampai sakit dinegera orang," ucap joey, aku keras kepala dan menggeleng, dia pasrah dan mengusap kepalaku.
"Aku tahu kamu sedih dan patah hati, tapi jangan siksa badanmu, kamu orang yang paling berarti, dan aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu," ucap Joey pelan sekali, lalu mengecup keningku lama.
Kadang aku berpikir apakah Joey punya perasaan terhadapku karena perhatian, waktunya yang selalu ada untukku, kecemasannya yang kadang melebihi seorang saudara padaku. Tapi dia seorang gay???
Tapi dia selalu berucap, aku adalah adiknya, sejak bayi kami bersama. Dia selalu melindungiku...
"Thanks Joey, you always sit here beside me and protect me" ucapku pelan, air mataku sudah berhenti, kami memandang jendela besar dikamarku dihotel kami.
"of course, we are team remember" ucapnya pelan lalu mengambil sepotong cracker yang dia bawa, lalu memoteknya dan menyuapiku perlahan.
"Besok kita akan jalan-jalan, lengkapi itinirary kita selama satu minggu ini, jadi kamu tidak boleh sakit," ucap Joey lagi, menyuapiku lagi. Aku tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My American Casanova (Completed)
Romance#Sorry, this story only for mature age# Mencintai seorang Casanova kesayangan televisi warga Amerika terasa sulit. Mariana memilih menyingkir dari hidup Sang Casanova dan mencoba menjalani hidupnya secara normal, tanpa sorot kamera, tanpa gosip dan...