Fanny POV
"fanny cepetan! Nanti di hukum kak Chikoy loh kalo telat seleksi!!!" kesal Geby.
"ikh sabar napa! Lagian gue males banget tau ikut seleksi! Gue gak ada bakat jadi anggota Osis!" balas gue.
"fannyyy!!! Lo tau kan kak Chikoy garangnya gak ketulungan! Lo mau pulang seleksi tinggal nama? Tak bernyawa?" kesal putri.
Dasar bocah! Untung aja temen gue lo semua! Kalo gak, udah gue jadi'in Cabe Ekspor. Apasih yg perlu di takutin dari Kak Chikoy! Takut dihukum? Ya elah tinggal bikin puppy eyes, wajah memelas. Takut karena Kak Chikoy garang? Ya ampun masih garangan gue. Es batu aja gue kunyah. Secara Fanny kan sobat Mr. Limbad.
"ah yaudah deh! Kalian duluan aja. Gue nanti nyusul aja!" putus gue.
"gak kita gak bakal ninggalin lo. Iya kali lo di hukum sendirian, di hukum rame-rame lebih ringan tau!" jelas rika.
"serah deh!" kesal gue.
Kita berempat keluar dari ruang ganti baju dan berjalan menuju lapangan upacara. Para Calon Agt. Osis udah pada berbaris dan alhasil kita berempat jadi pusat perhatian karena telat. Gue sih cuek bebek kwek kwek mewek aja. Gue masang headset ketelinga gue. Sementara geby, putri, dan rika udah mengheningkan cipta.
"kenapa kalian telat?" tanya kak Reno ke kita.
"mm anu kak ki-"
"karna gak tepat waktu, makanya telat!" gue motong perkataan geby. Alhasil geby mencubit paha kanan gue dan putri menginjak kaki kiri gue. Gue memberikan tatapan What the hell.
"kalian lapor dulu ke kak Chikoy baru bisa ikut barisan!" perintah Kak Reno.
"barisan apa kak? Barisan para mantan?" tanya gue sok polos.
Rika sengaja menarik gue pergi dari hadapan kak Reno karna emosi kak Reno memuncak dan gak berbentuk manusia lagi.
Kita berempat berjalan menuju tempat kak Chikoy yg lagi duduk-duduk cantik."kak lapor. Kita telat" kata putri.
"trus?" kak Chikoy balik nanya.
"mm.. Kita minta izin gabung ke barisan kak" sambung geby.
"trus?" buset ni senior cari masalah.
"kak kok lo nyebelin ya?" tanya gue sok polos.
"fanny!" rika memarahi gue dengan suara setengah berbisik.
"lo gak ada takut-takutnya ya sama senior lo!" kata kak Chikoy dengan senyuman coolnya dan berdiri menghampiri gue.
"takut? Kakak makan apa? Nasi kan? Gak batu, beling, atau besi. Kakak makhluk Tuhan yg bernama Manusia kan? Bukan Iblis, setan, jin atau yg lainnya kan? Jadi apa yg perlu di takutin dari kakak?!" tanya gue kesal.
Ke tiga teman gue udah pucat sambil mengheningkan cipta. Hmm mungkin mereka terlalu mencintai perjuangan pahlawan NKRI.
Si kucrut Chikoy malah nyuekin gue! Dia malah buka bungkus permen lolipop, kan gak lucu!
"kak lo denger gak-"
Kampret! Kucrut! Biadab! Anjir! Setan! Kak Chikoy dengan seenak jidatnya masukin permen lolipop ke mulut gue! Anjay!
"lo kayaknya kurang makan yg manis-manis. Dari tadi sensian mulu" kata kak Chikoy enteng.
"oke karna kalian telat, sekarang beresin barang barang yg ada di gudang sekolah!" perintah kak Chikoy.
"tap-"
"gak ada bantahan! Atau kalian akan dapat hukuman yg lebih berat lagi." kata kak Chikoy memotong perkataan Geby dengan senyum sinisnya, dan menepuk pipi gue kemudian berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback!
Teen FictionFiian cowok yg ganteng, terkenal, cool tapi punya pengalaman cinta yg membuatnya menjadi pribadi yg dingin. Hingga pada suatu saat, seorang gadis hadir. Fiian mencoba membuka hati untuk Fanny dan melupakan masa lalunya. Namun, tak semudah ia bayangk...