14. Shit or shoot

194 14 3
                                    

Fanny membuka matanya perlahan-lahan. Tidurnya benar-benar harus disudahi karna ada sesuatu yg menyentuh pipinya. Matanya terbuka, namun penglihatannya masih buram. Ia mengucek matanya agar dapat melihat sesuatu di depan matanya. Dia melihat sepasang mata tengah memandangnya dari dekat. Tepatnya di depan wajahnya, tengah berbaring di samping fanny.

 Tepatnya di depan wajahnya, tengah berbaring di samping fanny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aakh! Sana! Pergi!" bentak fanny.

"sstt, jangan takut fan" fiian mendekati fanny dan memeluknya. Fanny meronta, memukul, menjambak, bahkan menggigit lengan fiian, namun usahanya gagal. Fiian tetap memeluk dirinya. Fiian teringat pesan Tristant padanya semalam
"kalau dia sulit tidur peluk aja. Kalau dia takut sama lo, lo jangan menjauh. Dekatin dia, peluk dia. Jangan lepas! Bikin dia yakin bahwa lo bukan orang jahat dimata dia!" ingat fiian.

Fanny lelah meronta, ia hanya bisa memukul dada bidang fiian dengan tangan mungilnya. Lambat laun fanny menyandarkan kepalanya di dada fiian namun tangan mungilnya masih memukul-mukul kecil dada bidang fiian.

"kamu mandi ya. Pake baju kakak aja dulu." fiian melepas pelukannya dan meninggalkan fanny di kamar. Fanny tak menjawab setiap pertanyaan yg fiian lontarkan. Karna fiian tau pertanyaannya tak kan fanny jawab, jadi ia lebih memilih keluar dari kamar. Hari ini fanny tidak bersekolah, karna Tristant yg menyuruh fiian agar tidak memperbolehkan fanny sekolah. Tristant takut adiknya belum pulih benar. Sementara fiian, ia harus menjaga fanny, itu sebabnya dia juga tidak pergi ke sekolah.

***

Fiian POV

"Gue mau pulang!" bentak fanny. Jujur hati gue sakit banget dan lo mau tau gimana hati gue?
Lo remas aja botol air mineral, Krek krek ya kan? Nah gitu dah hati gue.

Gue udah berusaha buat fanny gak takut dan gak benci lagi sama gue. Tapi gak semudah yg gue bayangin man!

Fanny dari tadi minta pulang. Sebenarnya gue bisa aja antarin dia, tapi gue harus ngantar dia kemana? Ke rumah? Ntar kena bak bik buk bokap-nyokap Tristant. Ke apart Tristant? Lagi di renovasi. Bingung gue sumpah!

To : Tristant.

Tan! Fanny minta pulang nih! Gue anterin kemana?

Send.

Tristant JENDES! lama banget sih balas pesan gue. Gue kutuk juga ni anak jadi Slot! Gilak! Gue gak tau mau gimana lagi. Fanny udah marah-marah dan dia lemparin bantal, selimut, sisir, botol bedak, parfum, buku-buku. Wah gue kewalahan dan gue juga udah coba nenangin dia, tapi semakin gue mendekat marahnya semakin menjadi-jadi.

From : Tristant

Bawa ke rmh aja ian! BONYOK baru pergi ke LN soalnya.

Ini si Tristant kirim pesan apa'an coba. Gue gak ngerti sama sekali.

To : Tristant

Lo ngomong apa sih Tan? BONYOK? siapa yg kelahi coba?

Send.

Comeback!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang