23. Kado Valentine

345 13 0
                                    

1 bulan sudah gue gak sekolah, gak keluar rumah, dan gak megang Ponsel karena ketakutan gue pada peristiwa yg menimpa paman Luke. Bahkan orang tua gue membatasi ruang gerak gue dan membayar 20 bodyguard buat jagain gue dan memastikan keamanan gue. Orang-orang yg mau menjenguk gue juga di batasi, satu orang yg mengunjungi gue hanya di beri waktu 15 menit dan bila ramai hanya di beri waktu 10 menit. Ya ampun udah kayak di kantor polisi aja. Namun pada akhirnya, rasa takut itu mulai mereda berkat dukungan dari teman, sahabat, saudara, Keluarga, dan tentunya Kak Fiian yg setiap harinya datang jengukin gue. Walaupun 1 bulan gue mengalami keterpurukan dan ketakutan, gue gak merasa hampa. Karna orang-orang yg gue sayang selalu hadir buat gue. And This is Valentine day... 😍💙

Hari ini hari pertama gue kembali lagi ke sekolah sejak 1 bulan bolos. Ya ampun, nilai gue gimanaaaa?... dan kebetulan banget sekolah gue ngadain acara karena hari ini adalah hari kasih sayang sedunia. Ciee ciee yg jomblo bentar lagi jadian... cihuuyy! Gue seneng banget bisa hadir tepat di moment kayak gini, tapi gue masih merasa terkekang karena saat ini orang tua gue ngirim 2 bodyguard buat jagain gue di luar rumah. Kemanapun gue melangkah, memandang, dan berbicara dengan siapapun selalu di awasin sama mereka. Ya ampun, pak Jokowi aja gak segini banget deh perasaan.

Maaf ya pak jadi bawa-bawa Bapak🙏- Author.

"Baiklah, selamat Pagi menjelang siang semuanya. Terimakasih sudah bersedia hadir di acara yg sangat! Sangaaaaat!!! Unfaedah ini. Kami para panitia tidak menyangka ada juga yg mau hadir di acara ini. Saya sebagai MC aja sebenarnya pengen ngundurin diri." Sapa MC cowok dengan logat lekong nya (banci).

Sapaan pembuka dari MC di sambut sorak, tawa dan tepuk tangan dari penonton.

"woah! Hidup MC!"

"potong tu tytyd!"

"aw! Pangkalan! Pangkalan!"

Gue tertawa lepas melihat tingkah-tingkah konyol mereka. Mata gue menangkap tangan yg tengah melambai ke arah gue, ternyata itu Geby, Rika dan Putri. Gue hendak menghampiri mereka, tetapi baru satu langkah gue beranjak, tangan gue di cekal sama bodyguard gue.

"maaf Nona. Anda hendak kemana?" Tanya bodyguard yg satu ke gue dengan datarnya.

"cuma ke sana kok Om. Bareng temen." Gue gak tau mau manggil apa sama tu bodyguard. Ya panggil Om aja deh, biar sopan.

"tapi Nona, tolong jangan terlalu dekat dan akrab bahkan pada siapapun. Karena bahaya bisa datang dari mana saja. Dan tetap lah berada dalam pengawasan kami!" Asu. Gue di bentak! Karna badan dia gede aja makanya gue gak lawan. Ya kali gue lawan, di tampol mati gue!

Gue berjalan ke arah Geby, Rika dan Putri masih dengan di ikuti bodyguard gue. Gue duduk di bangku yg masih kosong dan bodyguard gue duduk di belakang gue.
Gak lama kemudian, kak Fiian, Kak Rey, Kak Randy dan kak Tristant menghampiri kita. Kak Fiian duduk di samping gue dan gue refleks memeluk kak Fiian.

"happy Valentine ya kak."

"Iya sayang. Happy Valentine too."

Tiba-tiba aja bodyguard gue melepaskan pelukan gue ke kak Fiian.

"maaf! Sebaiknya anda menjaga jarak dari Nona Fanny! Kami tidak menginginkan bahaya menimpa Nona dan keselamatannya adalah hal yg terpenting bagi kami. Kami sarankan agar Tuan Tristant yg duduk di sebelah Nona Fanny. Karena dengan itu, keselamatannya lebih terjamin. Kami tahu anda adalah kekasih Nona kami, karena anda sering berkunjung. Tapi semoga anda mengerti, karena bahaya bisa datang dari mana saja."

Gue kesel banget sumpah! Masa sama pacar sendiri gak di bolehin juga. Akhirnya kak Fiian nurut dan tukar posisi dengan kak Tristant. Gue memeluk kak Tristant dengan kepala gue menyandar ke punggungnya, jadi muka gue bisa ketemu kak Fiian deh walaupun di pisahin oleh kak Tristant.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Comeback!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang