13. Trauma!

200 15 14
                                    

"kakaaaaak!!!" pekik fanny yg melihat perut faelo di tusuk belati oleh Pria yg sangat ia benci. Faelo terjatuh di atas tanah. Mulutnya menguarkan darah segar.

"la-lari fan-ny! La-ri! I lo-ve you!" kata faelo di sisa nafas hidupnya.

Fanny berlari sekencang mungkin menghindar dari DIA yg terobsesi memiliki fanny.

Bugh!

Fanny menabrak seorang lelaki yg tidak asing baginya. Ando, ternyata ia menabrak Ando yg tengah berlari juga mencari fanny.

"sayang? Faelo mana?" tanya ando.

Fanny tidak menjawab ia hanya menggeleng gelengkan kepalanya. Bibirnya tak sanggup berkata-kata, mata indahnya tak berhenti mengeluarkan air mata.

"fanny!!!" ternyata DIA masih mengejar fanny. DIA berlari sambil memegang pisau yg berlumuran darah segar. Matanya tajam bak seekor elang tengah mengejar mangsanya. Rahangnya mengeras dan mengeretak.

Fanny dan ando terus berlari, tangis mereka tumpah. Fanny tidak ingin dirinya menjadi milik DIA seutuhnya dan ia tidak ingin ando terluka bahkan di bunuh oleh DIA yg seorang Psikopat.
Begitupun dengan Ando, ia sangat mencintai gadisnya itu. Tak akan di biarkannya siapapun menyentuh gadis tercintanya itu.

"BERHENTI BANGSAT!!! JANGAN LARI!!!" teriak DIA penuh amarah.

"lari terus sayang! Lari!" seru Ando.

"aku gak kuat lagi. Hiks hiks!" tangis fanny tumpah semakin pilu.

Bruak!

Tristant menubruk DIA untuk menghalangi DIA mengejar adik kesayangannya.

"brengsek! Berani juga lo keluar ha?!! Gue fikir lo cuma bisa bersembunyi di balik punggung nyokap lo!!! Mau lo taro dimana muka lo ha?!! Kembaran adek lo udah gue bunuh!!! Demi nyelamatin adik lo dari gue!!! Dan lo baru muncul sekarang?! Hahaha! Lo gak pantes jadi kakak tertua! Lo yg seharusnya melindungi tapi lo yg bersembunyi" pekik DIA pada Tristant.

"ap-apa? Fa-faelo??! Brengsek!!!" Bugh! Bugh!

Amarah Tristant tak terbendungi karna mengetahui salah satu adiknya mati di tangan Psikopat ini. Dia memukul wajah DIA membabi buta, sampai mengeluarkan darah segar dari bibirnya.

"hahaha!" DIA tertawa. Tristant kaget, DIA bahkan tak merasa sakit. Setiap pukulan demi pukulan yg tristant lemparkan, DIA hanya tertawa menerimanya.

"kak Tristant! Pergi! Lari! Hiks hiks! Jangan dekat diaa!!" pekik fanny yg melihat kakaknya tengah bergulat dengan DIA.

DIA dan Tristant mendengar pekikan fanny. Saat Tristant tengah lengah, DIA mendorong Tristant hingga kepalanya terbentur batu dan tak sadarkan diri. Darah segar keluar dari kepalanya.

"aaakh!" fanny histeris melihat kakaknya tak sadarkan diri.

"ayo sayang! Lari!" Ando menarik tangan fanny.

"tap-tapi hiks"

"ayo!"

Ando berlari membawa fanny menghindar dari Psikopat itu.

Mereka berlari tanpa melihat keadaan atau situasi sekitar. Yang ada di kepala mereka hanya menyelamatkan diri. Mereka tak sadar mereka tengah berlari menuju jalanan yg ada mobil tengah melaju kencang ke arah Ando dan Fanny. Semakin kencang mereka berlari semakin dekat dengan musibah, namun jika mereka tak berlari musibah lain sedang mengejar mereka.
Mobil itu mendekat dengan kekencangan yg benar-benar laju. Dan menghantam tubuh fanny dan Ando.

"aaaaaakkkh!!!"

"fan! Fanny! Bangun fan! Hey ini kak Tristant!" seru kak tristant.

"hah! Hah! Hah!" fanny terbangun dengan nafas terengah-engah.

Comeback!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang