Lord save me!
Gue memukul mukul tangan orang yg bekap mulut gue dari belakang dan narik gue menjauh dari kak Fiian. Mata gue berkaca-kaca, gue takut hal buruk akan menimpa gue.
"hey ini aku!" Seru cowok yg bekap mulut gue. Gue menutup mata, gak berani lihat tampang orang yg nyulik gue.
"hey buka mata kamu!." Dia mengguncang bahu gue.
"please jangan bunuh gue. Gue belum kawin, es batu di kulkas gue belum habis gue kunyah, temen gue belum lunasin utangnya ke gue. Ntar gue gentayangan gimana! Jangan bunuh gue! Please jang-"
"ssttt! Hey buka mata kamu! Astaga."
Gue menggigit bibir bawah gue dan mengepal tangan menahan takut, perlahan-lahan gue membuka mata gue.
God, help me! Save me! Ampuni dosa-dosaku Tuhan.
SHIT!
"kak Rommy?!"
Ternyata kak Rommy yg narik gue. Masih kenalkan Girls, aduh itu loh anaknya tante Melisa. Dia tersenyum ke arah gue, eh! Kondisikan ya lesung pipinya!"kamu kenal Fiian?" Tanya kak Rommy ke gue.
"lah emang kakak juga kenal?"
"Fiian itu-"
"oh gue tau, dia kan the most wanted gitu. Pastilah kenalannya banyak. Kayak di cafe tadi, hmm!"
Kak Rommy cuma tersenyum mendengar perkataan gue.
"kamu ngapain sama Fiian di sini?."
"cuma jal-"
"astaga! Lo dari mana aja sih. Gue kha- Rommy?!! Ngapain lo disini?" Tiba-tiba suara seorang cowok memotong perkataan gue, kak Fiian. Gue memandang raut wajah kak Fiian, lah kok tampang gak suka gitu sih?. Ada konflik ya?.
"gue cuma jalan-jalan doang. Kebetulan aja ketemu Fanny." Jawab kak Rommy.
Kebetulan ketemu gimana? Tadi aja lo bekap gue bangke!
Kak Fiian menarik kak Rommy menjauh dari gue, kayaknya mereka lagi berdebat deh. Kak Rommy marah ke kak Fiian dan sebaliknya. Gue bingung apa yg lagi mereka debatin, karena gue gak bisa mendengar jelas omongan mereka. Gue cuma berdiri sambil melipat tangan gue. Sumpah! Gue bosan banget berdiri nungguin mereka gini. Akhirnya, dari pada gue capek nungguin mereka saling berbalas pantun, gue mutusin buat jalan-jalan ngelilingin areal pasar malam ini. Sendiri. Hiks!
Gue celingak-celinguk lihatin wahana, penjual kuliner, accessories, mainan, pajangan, dll. Gue tertarik ke tempat penjualan gelang, ucul-ucul banget gelangnyaaaaaa! Gue lihatin gelang-gelang kayu yg tergantung sambil berjalan mundur.
Bugh!!!
"Aduh!" Gue mengelus kepala belakang gue yg kejedot punggung orang.
Itu punggung apa tombok China? Keras banget!"maaf om, ga sengaja." Gue menunduk dan minta maaf saat pria yg gue tabrak tadi menghampirin gue. Gue ga berani melihat wajahnya.
Mati gue! Abis ini kelar hidup gue di tangan nih om-om.
Pria itu mendekat kemudian mengulurkan tangannya hendak menyentuh pundak gue. Refleks gue mundur, ntar gue di hipnotis gimana. Terus dia minta..
Serahkan keperawanan mu padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback!
Ficção AdolescenteFiian cowok yg ganteng, terkenal, cool tapi punya pengalaman cinta yg membuatnya menjadi pribadi yg dingin. Hingga pada suatu saat, seorang gadis hadir. Fiian mencoba membuka hati untuk Fanny dan melupakan masa lalunya. Namun, tak semudah ia bayangk...