[ Hari pertama si kembar masuk SMA]

1.1K 27 0
                                    

"Bry, kalo kata lo bagusan dijepit apa engga rambut gue?" tanya blenda sambil ngaca memerhatikan penampilannya yang masih mengenakan seragam putih birunya. "Ribet banget si lo!" tangannya sibuk menguncir cepol asal rambutnya. Blenda berbalik menghadap kearah bryna yang kini sibuk memasukan beberapa buku tulis kosong ke tas jansport armynya. "Ya gue harus paling cantik lah,jadi penampilan gue harus perfect". Bryna mengenakan tasnya lalu mengangkat bahu dan pergi dari kamar blenda yang cewek banget nuansanya. "Gue mau sarapan. Bye" lalu bryna menutup pintu kamar blenda.

"Punya kembaran gitu amat si" gumam blenda" lalu Dengan wajah cemberut ia memasuki beberapa buku tulis kosong kedalam tas mungil berwarna hitam. lalu melangkah pergi kearah meja makan. Ia duduk disamping zero. Karna cuman dia yang boleh duduk samping zero. Bahkan kembarannya skalipun. Makanya tempat disamping kiri zero slalu kosong. Sedangkan bryna duduk disamping zevanna,maminya. "Ko cemberut si blen mukanya". Blenda mengarahkan pandangannya ke zero dengan mulut nya yang manyun "bryna tuh bang!!! Aku kan nanya mending dijepit atau engga dianya malah gitu banget jawabnya" nadanya terdengar agak merengek. Melihat itu bagas,papinya. Tertawa pelan,karna memang blenda anak yang paling disayang. "Blenda pagi pagi udah ngambek aja" bagas kini bersuara. "Emang nih ya blenda anak mami yang paling manja" zevanna ikut meledek putrinya. "Udah deh,mending sarapan aja, bryna udah laper nih". Tangannya mulai mencomot roti dipiring blenda. Melihat itu blenda langsung kesal "ihhhh bryna!!!!! Ko roti gue si yang lo ambil?!!! Abang!! Roti blenda diambill!!!" suaranya terdengar sangat nyaring membuat kuping sakit. Bryna tertawa terbahak bahak karna seneng ngerjain kembarannya yang cengeng itu.

Zero mengenakan kacamata hitamnya. Blenda juga mengenakan. Sedangkan bryna peduli setan dengan penampilannya. Kini ia duduk dibelakang dan blenda sudah pasti duduk didepan. Disamping zero. "Gak ada yang ketinggalan kan?" zero memastikan gak ada yang tertinggal sebelum menjalankan jeep nya. "Gak ada bang" bryna menjawab. "Gak ada ko bang zero" blenda ikut menjawab. Zero mengusap rambut adiknya itu "okay,kita berangkat". Bryna memyumpal kupingnya dengan earphone putihnya. Lagu dengan judul lazy song- bruno mars menggema dikuping bryna. Sesekali ia bernyanyi dengan suara agak pelan. Blenda sibuk merapikan rambut pirangnya itu.

Zero memarkirkan mobilnya. Suasana sekolah yang sudah ramai dengan anak anak kelas 10 yang masih mengenakan putih birunya berlalu lalang melewati parkiran. "Bry,udah sampe. Ayo turun" zero menggoyangkan dengkul adiknya itu. "Udah sampe?ko gue baru nyadar yak". "Lo si sibuk denger lagu mulu" zero menimpali. Lalu mereka keluar dari mobil zero. Banyak mata cewek cewek yang menatap kearah mereka. Lebih tepatnya mengarah ke zero. Ada tatapan ga suka dari cewek cewek karna melihat dua cewek kembar yang baru saja turun dari mobil pujaan mereka. Blenda melepas kacamatanya lalu meletakannya diantara kerah baju seragamnya. Gerakan kekanan kekiri membuatnya semakin terlihat anggun dan cantik. Membuat banyak mata cowok langsung terpesona dengan kecantikan blenda. Sedangkan bryna cuek bebek seperti biasanya. " ayo ke kelas" blenda langsung mengamit lengan abangnya. Dan bryna mengekor dibelakang mereka.

Bryna dan blenda memasuki kelas mereka. Mereka memilih duduk dipojok belakang. Baru saja duduk,tiba tiba seseorang masuk dengan menghentakan kakinya. Berjalan kearah bryna dan blenda. Sosok itu kini berdiri tepat didepan meja mereka. "Eh!!! Lo itu masih kelas 10 udah berani megang tangan zero,manja manjaan gak jelas!!! Lenjeh lo dasar". Tangan cewek itu menunjuk kearah blenda. Bryna masih diam dan terus memperhatikan kakak kelas didepannya ini. "Yaelahhh lo cuman kakak kelas aja belagu banget" blenda mulai agak marah karna dikatain lenjeh. Kakak kelas itu,menarik lengan blenda agar berdiri. "Aww!!! Sakit!!!" blenda merintih kesakitan. "Emang lo dasar cewek manja" tangan kakak kelas itu sudah ingin menampar tapi tangannya tertahan karna bryna menahannya. "Heh!!! Mau gue tampar juga kaya kembaran lo ini?!!! Ngapain lo nahan nahan gue??!" dengan nada yang marah marah. Bryna mencopot earphone nya lalu meletakannya diatas meja. "Jangan pernah lo sentuh sodara gue!!" bryna mulai membentak kakak kelas didepannya itu. Kakak kelas itu menatap taj am kearah bryna disampingnya itu. "Eh bocah ingusan!! Jangan sok berani!!". Tanpa segan tangan bryna menarik kerah baju kakak kelasnya itu. "Gue berani!! Mending lo pergi sebelum gue hajar abis abisan disini".

Blenda and BrynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang