[ I Love You ]

418 11 0
                                    

Bryna memasukkan semua bukunya kedalam tas. Karna bentar lagi bel pulang berbunyi. Bryna melihat jendra yang sedang duduk disampingnya itu tidur. Bryna hanya tersenyum lalu menggoyangkan bahu cowo itu dengan pelan. "Jen.... Bangun!!!"

Jendra langsung terbangun,dan melihat jam yang melingkar ditangannya itu. "Udah bel?" tanyanya. Bryna menggeleng" belom,bentar lagi". Jendra mengangguk lalu merapikan mejanya dan memasukkan buku buku kedalam tasnya itu.

Kring!!!!!!!

Bel pulang berbunyi dengan nyaringnya. Membuat anak anak dikelas bersorak riang dan berhamburan keluar dari kelas. Tinggal bryna,blenda,dan jendra yang masih dikelas. Suasana dingin menyelimuti mereka. Blenda hanya diam menatap mereka lalu pergi keluar kelas tanpa pembicaraan apapun.

Bryna kembali sedih melihat kepergian blenda. Ini bukan suasana dulu disaat blenda yang terus bersamanya. Yang terus merepotkan dengan sikapnya yang manja. Jujur,bryna sangat ingin suasana itu kembali.

Jendra dapat membaca pikiran bryna. Ia sudah hafal betul dengan sikap dan kebiasaan gadis itu. "Masih mikirin masalah lo sama blenda?" tanyanya langsung to the point

Bryna mengangguk pelan. "Jujur ya jend,sampe sekarang gue gak ngerti apa alasan dia jauhin gue" jawabnya.

Jendra memegang tangan gadis itu berusha menguatkannya. Bryna agak canggung karna selama ini ia tidak pernah sedekat ini sama cowok. Biasanya ia hanya berteman dengan cowok bukan soal percintaan kaya gini. "Kita bisa ko selesain sama sama masalah lo".

Entah kenapa,jendra berhasil membuat jatuh dan merasakan cinta. Kini jantungnya udah gak karuan karna perbuatan jendra dan juga dengan perkataan cowok itu. "Kenapa lo bisa suka sama gue?" bryna mengeluarkan pertanyaan yang slalu mengganggu benaknya itu.

"Karna lo berbeda dari semua cewek yang gue kenal" ucap jendra. Bryna menatap bingung "maksud lo?".

Jendra tersenyum "lo itu unik,lo beda banget sama cewek kebanyakan,dan gue suka"

Bryna tersenyum baru kali ini ada cowok yang menyukai dirinya apa adanya. Biasanya cowok cowok yang pernah mendekatinya akan berkata 'bisa gak? Jadi lebih feminim dikit?' atau gak 'lepas dong kuncirannya supaya lebih cewek' dan sebagainya.

Tapi jendra beda,ia tidak pernah menyuruhnya seperti itu. Bahkan mereka ekskul bareng—Basket. Bandel bareng dan lain lainnya. "Makasih jend,lo mau cinta diri gue apa adanya tanpa harus ngerubah gue jadi yang lo mau"

Jendra kembali tersenyum. Membuat bryna kembali terpana melihat senyuman jendra. "Tanpa ngerubah lo,lo itu jadi apa yang gue mau bry"

Jantungnya menjadi tambah gak karuan gini setelah jendra mengucapkan itu. "Udah deh gak usah dibahas gini" jadi salah tingkah gini si bryna.

Jendra tertawa "ko jadi salting gini bry? Udah mulai cinta sama gue ya?"

Bryna menepuk pundak jendra "jangan sok tau deh" berusaha mengelak.

"I love you from the first we meet" bisik jendra.

Seketika tubuh bryna mematung.

***

Blenda berjalan dengan sebal karna nando. Blenda bahkan bela belain gak istirahat buat nunggu kedatangan nando tapi cowok itu gak dateng dateng. Rasanya ia ingin memukul cowok itu.

"Blend!!!!!!!" teriak nando

Blenda menghentikan langkahnya dan berbalik melihat nando yang memanggil dirinya. Nando berhenti didepan blenda dengan nafas tersenggal senggal karna mengejar cewek ini. "Sorry tadi gak nyamperin pas istirahat"

Blenda melipat tangannya "gak mau maafin ka nando"

Nando menatap blenda yang tengah merajuk padanya. "Sumpah,tadi tuh aku praktek jadi....." ucapannya terhenti ketika ia sadar menggunakan aku.

"Maksudnya gue" ralat nando.

Blenda menahan tawa karna nando "jadi gak mau jadi aku kamu nih? Maunya tetep lo gue?" ledek blenda

Nando menggeleng "ya mau jadi aku kamu lah"

Blenda tertawa dan nando sangat menyukai pemandangan didepannya itu "ka nando lucu banget si"

Nando masih terdiam menatap bagaimana cara blenda tertawa. Yang berhasil membuatnya tergila gila.

Blenda sadar nando terus menatapnya. Suasana menjadi canggung,blenda menghentikan tawanya.

"Kenapa berhenti?" tanya nando

"Gapapa" jawab blenda

"Gue suka cara lo tertawa" ucap nando dengan tulus

Blenda diam seribu bahasa. Mata birunya terus bertatapan dengan mata nando.

"Ko jadi canggung gini si" blenda berusaha menghilangkan rasa gugupnya. Nando berjalan mendekat sehingga ia dapat jelas mencium aroma blenda yang sudah membuatnya mabuk.

" i love you,blend" lalu menarik blenda kedalam pelukannya itu.

Blenda menangis dan semakin erat membalas pelukan nando.

He love me. It's so cute when he hug me. And i love him too. Jerit hati blenda yang mulai mencintai nando

Nando mengusap rambut blenda pelan. "Gue sayang sama lo blend,so please jangan nyakitin diri lo sendiri dengan cinta jendra"

Blenda melepas pelukannya dengan nando. "Kamu berhasil buat aku jatuh cinta sama kamu,ka"

Nando tidak percaya ini. Blenda dapat membaca raut wajah nando. "Aku serius ka,aku mau kamu jadi bagian aku dan aku jadi bagian kamu"

Nando kembali memeluk erat blenda. "Aku sayang kamu blend"

Blenda membalas pelukan nando "aku juga sayang sama kamu ka"

Blenda and BrynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang