[Cinta dan Rahasia]

402 12 0
                                    

"Aku salut banget sama blenda" ucap jendra dengan bryna yang duduk dihadapannya. Bryna tersenyum "iya,aku belum tentu bisa berbuat kaya gitu".

Jendra sudah tau semuanya. Tau blenda yang menyukai namun memilih mundur daripada memperjuangkannya. Bryna menatap jendra yang entah melamunkan apa.

"Jen"

Jendra langsung tersadar dari lamunannya memikirkan blenda. "Eh iya? Aku ngelamun ya?". Bryna mengangguk pelan "kamu ada masalah?". Jendra menggeleng "engga ko,pulang yuk".

Bryna mengangguk "ayo pulang"

Jendra berjalan dengan bryna disampingnya. Mereka bercanda ria dengan tangan saling menggenggam tanpa berniat untuk terlepas. Langkah jendra terhenti karna melihat blenda dihadapannya sedang bersama nando.

Mata nya terus melihat wajah cantik blenda. Rambut pirangnya terikat sempurna menampakkan wajah keturunan belandanya.

Tak sadar genggaman mereka terlepas. Bryna merasakan pegangannya terlepas langsung melihat jendra.

"Jen? Kamu kenapa si melamun terus" ucap bryna.

Jendra tersadar dari pandangannya itu.

"Hmm gapapa ko,yaudah yuk kita pulang"

Bryna menatap kearah blenda yang ada disebrangnya yang tengah tertawa bersama nando. Ia menyadari jendra tengah melihat blenda,entah apa arti tatapan itu.

"Ayo,aku cape" ucap bryna berusaha menutup rasa cemburunya.

Blenda melihat kearah jendra dan bryna yang tengah berjalan kearah motor jendra. "BRYNA!!!!!" teriak blenda. Nando juga melihat mereka.

Bryna dan jendra menghentikan langkah mereka. Jendra tersenyum begitu juga dengan bryna. Blenda berlari kearah mereka. Namun ia tidak memperhatikan ada motor melaju kencang.

Jendra melihat itu dengan sigap mendorong blenda dan mereka jatuh dengan posisi jendra diatas blenda.

Mata mereka bertemu,saling mengunci pandangan masing masing.

Jendra langsung bangkit dan membantu blenda berdiri.

Nando langsung memeluk blenda,hampir saja gadis kesayangannya tertabrak. Untung jendra menolongnya.

"Makasih ya jend,udah nyelamatin blenda" ucapnya.

Jendra mengangguk "santai kali"

Blenda merasa takut karna kejadian tadi. Tangannya gemetar dan pelukan nando sangat membuatnya merasa aman.

Jendra melihat itu hatinya langsung merasakan cemburu. Entah apa yang terjadi padanya,kenapa sekarang justru ia mulai menyukai blenda.

Jelas jelas ia mencintai bryna. Tapi kenapa sekarang hatinya berubah haluan kepada blenda.

Bryna melihat kejadian tadi hanya mampu diam berdiri. Hatinya merasakan sakit. Cemburu dengan pemandangan yang barusan dilihatnya itu.

Bryna berusaha menahan rasa cemburunya dan baru berlari kearah ketiga orang itu.

"Blend,lo gapapa kan?" bryna dapat merasakan tubuh adik kembarnya gemetar ketakutan.

Blenda hanya diam dipelukan nando. Nando terus mengusap punggung blenda agar tenang kembali.

"Dia gapapa ko,bry,udah tenang aja ada gue yang jagain dia,kalian pulang duluan aja" ucap nando

Bryna mengangguk dan menatap kearah jendra "yaudah kita balik duluan ya,ayo jend". Jendra masih menatap blenda yang tengah ketakutan rasa khawatir kini menyergap hatinya. Ingin rasanya ia memeluk gadis itu dan menenangkannya.

"Yaudah,gue cabut duluan ya" lalu berbalik pergi bersma bryna yang mengekor dibelakangnya.

Blenda and BrynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang