16: Batas!

15.8K 1.4K 153
                                    

"Gue kira gue bakal sedih setelah dikecewakan, ternyata gue salah. Gue benar-benar salah. Gue enggak sedih tapi gue juga enggak bahagia. Lebih tepatnya gue mati rasa, gue enggak bisa ngerasain apa-apa." -Alvin-

~A Thousand Stars for Nathan~

...

Mentari pagi menyinari penjuru sekolah. Dari pintu gerbang tampak para murid berbisik memandangi cowok yang baru saja berjalan dengan seragam berantakkannya. Bukan hanya seragam, rambut cowok itu juga tampak acak-acakkan tanpa niat dirapikan oleh si pemiliknya.

"Manekin berjalan."

Alvin menyandang tasnya berjalan menyusuri koridor sekolah. Kakinya melangkah pelan menatap sekelilingnya tanpa ekspresi.

"Itu Alvin?"

Lagi-lagi bisikkan siswa-siswi penasaran tertuju kearah Alvin. Bagaimana tidak, Alvin yang mereka kenal adalah makhluk badboy dengan sejuta ekspresi, meskipun sering memasang wajah datarnya, tapi cowok itu masih bisa berbicara yah... meskipun hanya untuk mengganggu orang-orang sekelilingnya.

Brakk!

"Cih!"

Alvin mendongak ,menatap abang kelasnya dengan datar, decihan itu seratus persen bukan miliknya. Decihan itu milik orang yang baru saja ditabraknya, dan parahnya! Salah satu komplotan dari Vion.

Zaky.

"Lo..." Orang itu tertawa, menatap wajah Alvin tidak percaya. Alvin memasang wajah datar, sama sekali malas menanggapi makhluk didepannya. "Lo mau cari ribut sama gue hah?"

Alvin membungkam.

Zaky mendesis, melemaskan jari-jari tangannya. "Kurang ajar. Lo nantang gue ya?"

Dengan wajah datar, Alvin menatap makhluk itu tanpa berkedip sedikit pun.

Brugg!!

Alvin terhuyung belakang disambut teriakan para siswi di koridor yang terkejut. Alvin mengelap sebelah sudut bibirnya sejenak, menghembus napas panjang, lalu membenarkan sandangan tasnya, berjalan kembali.

Melihat Alvin tanpa reaksi, cowok itu menggeram, memutar kerah baju Alvin dengan kuat. "Kalau lo diam lagi, gue habisin lo!"

Alvin tetap diam.

"Oh... nantang lo? Oke, gue lakuin," Zaky tersenyum puas, menatap Alvin dengan tajam. Sial, Zaky mendesis. Wajah datar Alvin sudah cukup membuatnya muak, dan ditambah lagi dengan pandangan kosong dari cowok itu. Haishh... Alvin benar-benar ingin cari mati dengannya!

"Woi brengsek! Lepasin tangan lo!"

Zaky menoleh belakang, terkejut. Dari kejauhan, Vion menggertak giginya geram, dan...

Bruuagh!!

Satu gepalan dari Vion melayang ke arah pipi Zaky dengan kencang.

"Gue bilang! Jangan sentuh dia tanpa seizin gue!!" bentak Vion.

Zaky meringis, mengelap sebelah sudut bibir dengan jari jempolnya. Vion menggeram, menyambar kerah baju Zaky dengan kasar. "Zaky, gue peringatkan sekali lagi. Kalau lo nyentuh Alvin..."

Vion menyipitkan mata, mendorong tubuh sahabatnya itu ke arah dinding. "Jangan pernah lo jadi sahabat gue lagi."

☁☁☁

Alvin benar-benar aneh! Hanya itu yang ada di pikiran Olive. Lima menit yang lalu, cowok itu masuk ke dalam kelas dengan tampang datarnya, lagipula... entahlah, seperti ada hawa dingin dari Alvin.

A Thousand Stars for Nathan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang