Part6 Come Back

23 8 0
                                    

Sebelumnyaa maaf ya baru bisa update nih. Yuk langsung aja, hehe.

.
.
.
.
.
.

Pagi yang sangat cerah cocok untuk memulai kegiatan yang bermanfaat. Matahari menampakkan tubuhnya dari balik awan.

"Rei, bangun dong"

Suara Randy menggema seantero ruangan. Sambil mengetuk pintu kamar Rei, Randy berteriak sampai suaranya hampir habis.

Randy berdeham, suaranya mulai serak hingga membuatnya sedikit terganggu.

"Rei, cepat bangun. Kalau tidak"

"Kalau tidak apa?"

Kata Rei sambil membuka pintu lalu berkacak pinggang, eloknya tuan rumah.

"Ayo cepat ikut aku"

Randy menarik tangan Rei menuruni anak tangga menuju lantai dasar untuk sarapan pagi.

"Ada apa sih tarik-tarik gini?"

"Semua nunggu kamu untuk sarapan"

"Ya ampun, maaf-maaf Rei kesiangan"

"Ya sudah, duduk Rei"

Perintah Reta agar anaknya segera duduk dan tak membuang waktu untuk segera sarapan.
.
.
.
Rei dan keluarga melanjutkan liburannya di Pulau Lombok.
Rei ingin sekali mendaki Rinjani. Gunung yang terkenal dengan keindahan estetikanya.

"Ma, Rei mau ke Rinjani ma"

"Loh, mau ngapain, nanti kamu capek mendaki gunung saja"

"Wah, boleh tuh Rei"

Sahut Randy yang membuat Angela semakin malas dengan acara keluarganya kali ini. Angela lebih senang tinggal di rumah atau melakukan hal-hal lain selain mendaki. Ibarat kata lebih baik menyebrang pulau daripada harus mendaki gunung.
Angela tahu, keduanya memang tidak mudah, memerlukan perjuangan dan juga waktu -sama seperti cintaku padanya yang memerlukan perjuangan dan juga waktu untuk mendapatkan cintanya- oke skip aja. Gak penting, maaf yaa readers jadi curhat gini😂
.
.
.
Setelah berunding, akhirnya keluarga Rei sepakat untuk mendaki gunung Rinjani, semua mempersiapkan barang apa saja yang harus dibawa mendaki gunung.

1 jam berlalu.

Semua telah siap, Ayah Rei memasukkan tas ke dalam bagasi mobil.
.
.
.
Setelah sampai, Rei dan keluarga melakukan pendakian menuju ke puncak Rinjani.
Rei sangat antusias dalam acara liburannya kali ini.
Beberapa kali Rei menyanyikan lagu naik-naik ke puncak gunung. Sangat mengasyikan memang, terlebih lagi bersama keluarga yang dicintainya.

"Rei, hati hati, jagan terburu-buru"

Reta memperingati anaknya.
Rei masih fokus dengan pendakiannya, lagu naik-naik ke puncak gunung membuat dirinya makin bersemangat.

"Iya ma"

Singkat Rei.
Setelah lama mendaki, Rei sampai paling dulu sebelum yang lain, Rei melompat senang.

Mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, indah! Satu kata yang hati Rei ucapkan atas ciptaan Tuhan yang Maha Esa.

"Indah"

Mata Rei menjarah setiap pelosok tempat yang dilihatnya, penuh binar bahagia dalam matanya.
Saat tengah asyik menikmati keindahan alam, Rei dikejutkan Randy.

"Woy! Nyantai banget ya. Haha"

"Harus dong! Kapan lagi kayak gini"

Rei penuh semangat.

"Ya halo Don? Disini sinyalnya kurang bagus maaf kalau terputus-putus"

Mendengar suara Papa nya Rei mengalihkan perhatiannya pada sang Papa.

Nyatakah Kamu? (Hiatus Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang