Part 5 Ditolak

32 10 0
                                    

Mulmed :
Kahitna-rahasia cintaku

.
.
.
Selamat membaca😳
.

.
.

Setelah 2 hari koma, hari ketiga Rei pun sadar. Esoknya Rei sudah diizinkan pulang, karena menurut dokter Rei hanya kelelahan. Namun yang membuat dokter bingung adalah, mengapa Rei tak sadar hingga 2 hari. Hal itu masih menjadi tanda tanya besar dalam bidang kedokteran. Dokter yang memeriksa Rei akan melakukan penelitian untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Rei, yang mengalami kelelahan hingga tak sadarkan diri.
.
.
Rei kembali ke rumahnya. Ayah dan ibu juga kedua kakaknya ikut bersamanya. Rei sangat senang, rumahnya kembali ramai dengan keluarganya. Sau, ia juga ikut menemani Rei hingga ke rumahnya.
"Rei, sudah sampai rumah, aku pulang ya"

Sau berpamitan kepada Rei juga kepada orangtua dan kakak Rei.

"Iya Sau, tidak apa-apa kamu pulang saja, jaga dirimu baik-baik ya"

"Iya Rei. Jaga kesehatanmu jangan sampai sakit lagi, dan jangan lupa minum obat"

"Oke bos"

Rei memberi hormat pada Sau layaknya hormat sang ajudan kepada seorang komandan.

Sau dan Rei tertawa renyah. Senyum Rei kembali mengembang, menghiasi wajah manisnya.
Kedua orangtua Rei bahagia melihat putri bungsunya tersenyum lepas. Meski tak tahu apa yang sedang dialami putrinya. Kedua orangtua Rei merasa bahagia berada di samping anak-anaknya.
.
.
Rei melakukan kegiatan sehari hari seperti biasanya, hanya saja kali ini ia bersama keluarganya. Rumah Rei kini terdengar riuh karena kehadiran orangtua dan kedua kakaknya.

"Mama, pagi Ma"

Cipika cipiki ala anak kesayangan dan mamanya kini dapt Rei rasakan kembali. Meski ia tahu, pasti ini hanya sementara saja.

"Pagi Pa!"

Seru Rei dan mencium pipi papanya dengan bahagia.

Semua telah berada di meja makan, Reta yang terlihat sibuk membuat sarapan membuat Rei geregetan ingin membantu agar pekerjaan ibunya segera selesai dan mereka bisa sarapan bersama dengan segera.

"Ma, Pa. Apa kalian akan kembali ke Jepang?"

Mata Andre dan Reta beradu pandangan. Bertatap sejenak, dengan raut wajah penuh kebingungan.
Ini lah yang Andre dan Reta cemaskan, bahwa Rei akan menanyakan tentang kesibukannya. Mereka takut Rei kembali bersedih, mereka takut Rei jatuh sakit lagi.

Andre dan Reta mengangguk.

"Iya Rei, kami akan menyelesaikan pekerjaan kami di Jepang. Kira-kira 2 tahun lagi kami akan kembali ke Indonesia dan kembali menetap di Indonesia"

Andre segera angkat bicara sebelum Rei sempat berbicara lagi.

"Lalu, bagaimana denganku Pa? Ma?"

"Kamu kan sudah besar, jaga dirimu baik-baik di Jakarta. Mama dan Papa janji akan segera kembali jika pekerjaan kami telah usai"

"Tapi Ma, Rei takut!"

"Rei, anak papa yang cantik dan pemberani, jangan nangis! Papa akan selalu mengabari kamu. Kamu jangan sedih ya"

Nyatakah Kamu? (Hiatus Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang