Prolog

59 12 1
                                    

Author Pov

Reinasya van Houten gadis berumur 17 tahun mengalami kejadian-kejadian aneh didalam mimpinya, setiap ia tertidur ia selalu bermimpi tentang seseoang laki-laki tampan penunggu sebuah toko bunga bernama “2R Florist”.
Rei selalu bermimpi tentang hal itu dan ajaibnya mimpi-mimpinya selalu berlanjut setiap saat ia mulai tertidur.
.
.
.

Hari yang indah hanya untuk sekedar jatuh cinta, tapi ini bukan cinta biasa, Rei bisa merasakan kehadirannya, ya! Dia Rev yang selama ini berada dalam alam bawah sadar Rei, kini Rev berada tepat dihadapan Rei. Karena Tuhan yang menakdirkan mereka untuk saling bertukar kasih.
Namun karena beberapa hal hubungan mereka mulai tidak terkendali, bahkan Rev yang biasanya bersikap dewasa tidak dapat mencari jalan keluar antara hubungannya dengan Rei.
Rev bingung, pikirannya berkecamuk memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Rei. Rei yang kadang bersikap kekanakan membuat Rev merasa jika hubungannya dengan Rei memang harus kandas, namun Rei terus saja menolak jika Rev mengatakan bahwa hubungannya dengan Rei terpaksa harus kandas. Rei selalu mengucapkan janji pada Rev, yang mereka berdua tahu, janji itu tidak akan ditepati oleh Rei.
Namun meskipun hubungan mereka seperti diambang laut, hubungan mereka tetap berjalan selama kurang lebih 1 tahun dalam keadaan yang sangat tidak mengenakan itu.
Rei sangat mencintai Rev, tunggu! bukan Rev yang Rei cintai, namun "pangeran mimpi" yang selalu membuat Rei merasa nyaman, karena didalam diri Rev mengalir darah sang "pangeran mimpi" yang sering Rei temui dimimpinya. Wajah dan semua sikap Rev 90% mirip dengan sang "pangeran mimpi" hanya saja  yang membedakan nya adalah sikap egois yang dimiliki "pangeran mimpi" yang tidak diketahui oleh Rei.

"Pangeran mimpi" itu sangat egois ia sangat menginginkan Rei hidup bersamanya. Ia membuat Rei bahagia sepanjang mimpinya agar Rei tidak dapat terbangun dari tidurnya. Untung saja Sau sahabat Rei yang senang mengusik tidur cantik Rei membuat Rei selalu terbangun dan terhindar dari tidur panjang yang bisa membuat Rei benar-benar berada dalam dunia mimpi itu.

Rei yang merasa dirinya sudah gila mulai menceritakan apa yang ia alami didalam mimpinya dan tanpa sadar apa yang ia lalui  berlalu  begitu saja. Semuanya berlalu seindah melihat sunset di puncak gunung di musim gugur bersama sang pujaan hati, yang nyata! Bukan hanya sekedar ilusi.

"Yakinlah pada pilihanmu, jangan mencari-cari yang laim, karena yang lain belum tentu lebih baik dari apa yang kamu pilih. Maka yakinlah terhadap pilihanmu sendiri, meski akhirnya menyakitkan, setidaknya kamu telah mendapat pengalaman untuk menjadikannya sebuah pelajaran berharga dan membuatmu lebih baik"

.
.
.
.
.
.

Maafkan prolog yg gaje ini gaes_-

Nyatakah Kamu? (Hiatus Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang