Suara alunan indah lagu shawn Mendes- imagination- mengalun indah di pagi ini
membuat mata Nasya terbuka lebar,
"Yaampun gue ngga salah liatkan ya?"sambil mengusap matanya Nasya terus mengutak-atik poselnyaBeranjak dari tidur, mengambil handphonenya di atas meja lalu memastikan kembali lagi diingat-ingat tadi malam ia sudah mengatur alarm seperti biasanya
Sialnya ia salah mengatur waktu di alarmnya yang seharusnya jam 5.15 ia malah menulis 6.15, entah apa yang dia pikirkan waktu itu sampai teledor seperti ini
"Ck!gue ini kenapa sih"ujar Nasya yang kesal dengan dirinya sendiri, sambil menepuk-nepuk jidatnya ia langsung pergi ke kamar mandi lalu bersiap-siap untuk berangkat.
Langkah kaki nasya menuruni anak tangga, dengan cepat membuat orang tuanya yang sedang menikmati makanan itu agak sedikit khawatir
"Kamu itu kalo turun tangga pelan-pelan nanti jatuh, kalo jatuh kan papa sama Mama juga yang repot"
"Nasya kesiangan pa, Nasya harus cepet-cepet, apalagi ini hari pertama Nasya sekolah disini"
"Ko bisa kesiangan kan udah disetel alarmkan?"
"Udah sih pah cuman aku salah tulis waktunya hehe"
Papa membalasnya hanya dengan menggeleng-gelengkankan kepala saja
"Makanya jangan terus-terusan mikirin gamma Mulu nak,"
"Ih apaan sih mama, aku ngga mikirin gamma ko ma, cuman aku lagi ngga fokus aja waktu itu, gara-gara mikirin hari pertama masuk sekolah aja"
Nasya menjawabnya baik-baik agar tidak terlalu terlihat bahwa dia sedang berbohong, Yap! Memang Nasya masih memikirkan gamma seseorang yang pernah ia suka disekolah dulunya itu ehehe.
"Aku gk sarapan ya ma aku bawa bekel aja"
"Eits ngga boleh gitu, gimanapun keadaannya kamu harus sarapan"
"Kan aku bawa bekel ma, aku sarapannya disekolah aku udah telat banget ini ma"
"Iya-iya ywdh tapi janji sarapan ya"
"Pinky promise"sambil mengacungkan jari kelingkingnya
"Ayo cepat nanti kamu terlambat nak"
"Iya pa, tunggu"
Nasya langsung berlari menuju mobilnya untuk segera berangkat ke sekolah barunya, jujur disitu perasaannya campur aduk antara seneng, deg-degan gak jelas.
-oOo-
"Kamu ngga mau turun?"
"Eh, kita udah nyampe pa?"
"Iya tuh gerbang sekolah baru kamu"
Mata Nasya melihat arah yang ditunjuk papa dan terlihat sebuah papan besar bertuliskan
' SMA 1 KENCANA 'dari namanya saja sudah ketahuan bahwa sekolah ini sangat beribawa
huh! Makin deg-degan saja Nasya, tapi rasa itu mulai menghilang perlahan-lahan saat mengetahui masih banyak anak yang berlalu-lalang Disana berarti ini belum telat, lantas Nasya langsung bergegas menuju kesana
"Aku berangkat ya pa"
"Eh-eh tunggu, mau kemana?"
"Mau sekolahlah pa"
"Memangnya kamu tau kelasnya dimana?"
"Engga heheh" masih dengan cengiran kudanya,
Langkahnya mengikuti arah jalan papa Nasya sampailah ia disebuah ruangan besar dan agak gelap, Nasya bepikir bahwa tempat itu adalah gudang
lampu menyinari ruangan itu, terlihat seorang lelaki paruh baya sedang duduk di bangku beserta kertas yang menumpuk disampingnya
"Permisi pak kepala sekolah"
"Eh ada pak Amar, silahkan duduk pak"
"Terima kasih pak sebelumnya, saya cuman ingin mengantarkan anak saya yang akan sekolah disini, seperti apa yang pernah saya bicarakan waktu itu"
Terlihat papa yang sedang mengobrol dengan kepala sekolah itu, Nasya berpikir keras untuk berfikir ternyata masih ada kepala sekolah yang bersifat sederhana seperti ini
Padahal sekolah ini termasuk sekolah yang berkualitas tinggi dan terbilang favorit, namun melihat kepala sekolah disini yang mempunyai ruangan sederhana yang hanya ada meja dan bangku ini, sungguh bangga Nasya bisa sekolah disini.
Namun tiba-tiba terlihat seseorang yang terlihat seperti guru itu memasuki ruangan membawa sesosok lelaki yang berpenampilan urak-urakan, baju tidak dimasukan, dua kancing teratasnya tidak terkancing sehingga terlihat kaos putihnya itu, dan banyak memar-memar dimukanya
"Permisi pak, maaf mengganggu, sesuai perintah bapak saya membawa pelaku ini kesini"
"Dramatis amat pak, sampe bilang pelaku-pelaku gitu"
"Diam kamu! Saya tidak menyuruh kamu berbicara!"
Lelaki yang berpenampilan urak-urakan itu segera duduk didepan kepala sekolah menggantikan posisi papa, sekarang papa berada di sampingku.
Nasya mendengar beberapa perkataan yang sedang mereka bicarakan seperti 'tawuran'?, 'berkelahi'?, Maksudnya apa? Nasya memperhatikan laki-laki itu dengan serius namun entah laki-laki itu merasa bahwa ia sedang diperhatikan ia mengarahkan matanya kearah nasya , Nasya dengan cepat mengarahkan pandangannya ke arah lain. namun terlihat senyum yang terukir di wajah lelaki itu
'jiiirr dia baper nih jangan-jangan' batin Nasya
"Pak amar, nanti anaknya akan diantar oleh anak murid dari sekolah ini. bapak boleh pulang, kalo memang sedang sibuk"
"Oh iya kebetulan, saya harus cepat-cepat berangkat kerja pak, saya titip anak saya saja ya pak"
"Pasti pak"ucap kepala sekolah itu dengan sopannya
"Saya aja pak!"tiba-tiba suara lelaki urak-urakan itu muncul secara tiba-tiba
"Tidak, kamu punya masalah yang harus diselesaikan, biar nadhir yang mengantarkannya"
"Cih! nadhir, bisa-bisa bukannya dianter kekelas nanti malah kemana-mana pak","bapak mau anaknya baik-baik aja kan pa"lanjutnya dengan serius
"Iyalah saya mau anak saya baik-baik saja"ucap papa Nasya yang tidak kalah serius
"Nah!makanya sama saya aja pak"
"Yasudah sama siapa sajalah, yang penting anak saya ini ngga dibawa kemana-mana, langsung ke kelasnya"
Terima kasih sudah membaca cerita absurd aku,semoga gak ada penyesalan yah setelah membaca cerita ini wkwkw😂
Jangan lupa vott+ment cerita ini, aku butuh support dari kalin. Thanks guysss💕

KAMU SEDANG MEMBACA
N A S Y A
Teen FictionTentang seorang perempuan polos, yang dicintai oleh dua orang lelaki yang mempunyai sifat dan latar belakang yang sangat berbeda.