SECOND : Akasa.

1.6K 84 0
                                        


"Sip pak"

"Akasa!kamu masih ada masalah dengan saya, kamu belum boleh kemana-mana tanpa seizin saya"

Ternyata laki-laki urak-urakan itu adalah Akasa, nama yang unik.

Mendengar perkataan kepala sekolah tadi Akasa hanya terdiam dan kembali duduk, lalu lanjut berbicara dengan kepala sekolah.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu disertai seseorang yang masuk, seseorang itu bertubuh tinggi, putih, sepertinya ia termasuk the most wanted disekolah ini setelah Akasa #eh, ko gue error_-

"Permisi pak, bapak panggil saya?"

"Iya, tolong anterin Nasya kekelas XIc, nadhir"

"Iya pak"

Laki-laki yang ada dihadapannya itu adalah nadhir, Yap! Dia termasuk the most wanted disekolah setelah Akasa

"Nasya papa berangkat ya, jaga dirimu, jangan nakal, jangan jajan sembarangan"

"I-iya pa" Nasya yang sedikit malu dengan perkataan papanya itu, apalagi sampingnya ada nadhir cogan

-oOo-

Akhirnya Nasya berjalan keluar dari ruangan kepala sekolah ia mengikuti arah jalan nadhir

Sedari tadi belum ada tanda-tanda kehidupan, maksudnya tanda-tanda nadhir berbicara atau apalah ke nasya, tanpa pikir panjang Nasya memulai berbicara padanya

"Kelas saya, masih jauh?"

Tak ada balasan apapun, Nasya seperti bermonolog, Nasya menyesali perbuatannya tadi, buat apa dia ajak ngobrol nadhir kalo emang nadhir gk nimpalin

"Nih kelas Lo"

Nadhir menunjuk kelas yang jauh dari lapangan, gelap, awalnya Nasya mengira nadhir hanya bercanda tidak mungkinkan Nasya akan belajar ditempat ini untuk 1 tahun, wah itu sangat menyeramkan

"Ini bener kelas saya?"

"Iya kenapa?,ada masalah?"

"Oh e-enggak, saya suka kelas ini makasih ya cog-" jirrr keceplosan Untung ngga dilanjutin

"Nama saya nadhir"

"Saya Nasya" menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan tanda berkenalan, namun nadhir malah memasukan kedua tangannya kedalam kantong celananya, merasa bahwa ia sedang dicuekin Nasya segera masuk kedalam kelas barunya itu

"Nadhir!"

Nadhir yang berjalan belum jauh itu menengok kearah nasya yang memanggilnya

"Sekali lagi makasih ya"

-oOo-

Mata Nasya melihat setiap penjuru kelas barunya itu, terlihat aneh dan menjadi hal baru baginya kelasnya yang dulu tidak seperti ini setiap anaknya selalu membaca buku entah itu novel atau buku pelajaran, dan sekarang kelas barunya terlihat anak-anak yang tidak memperlihatkan kekompakannya,

Ada segerombolan anak laki-laki yang sedang menonton apalah disalah satu ponsel, ada anak perempuan yang sedang sibuk dengan make up nya, dan masih banyak spesies-spesies yang lain.

Daripada Nasya terdiam di ambang pintu ia membulatkan tekad untuk bertanya ke salah satu anak perempuan yang duduk di bangku pertama dekat pintu, terlihat ia sedang sibuk bermain ponselnya

"Permisi, maaf ganggu saya boleh nanya?"

Perempuan itu terdiam sejenak dan memperhatikan Nasya dengan intensif dari pangkal rambut hingga ujung kaki

"Anak baru ya?"

"I-iya, saya boleh nanya"

"Iya, nanya apa?"

"Bangku yang kosong dimana ya, kayaknya disini ngga ada bangku yang kosong yah"

"Ada kok ada, tapi kayaknya"

"Kayaknya kenapa?"

"Eh, e-enggak yuk saya kasih tau bangku yang kosong"

Nasya mengikuti siperempuan itu ia berjalan menuju tempat, dimana tempat itu adalah bangku yang paling belakang sama sekali tidak terlihat papan tulis, itu adalah bangku yang paling terakhir, dibelakang sudah tidak ada bangku lagi, namun diisi oleh anak laki-laki yang sengaja tidur disitu, kenapa mereka tidur disitu gk punya rumahkah? Ah entahlah

"Kamu duduk disini ya"

"Aku duduk sendiri?"

"Mm.. kamu ngga sendiri ko, nanti temen sebangku kamu Dateng tunggu aja", "oh iya kenalin nama gue Alya,nama lu siapa?"

"Nama gue Nasya"

"Murid pindahan darimana?"

"Dari surabaya"

"Oh..","eh, just information nih, biar lu tau aja ini mah ya, yang duduk sama kamu ini tuh namanya Akasa"

"Hah!Akasa?"

"Iya, kamu kenal?"

"E-enggak"

"Oh dikirain kenal"

"Dia orangnya gimana?"

"Ya begitulah, cogan si cogan, tapi playboy mantanya udah ngga kehitung di SMA ini, banyak banget yang jatuh hati sama dia, rata-rata yang dia terima itu tipe-tipe cabe-cabean', biar bisa di-"

"Biar bisa diapain?" Tiba-tiba akasa yang sedaritadi diomongin oleh kami sudah ada dihadapan

"Di-di-di ah ini didi kucing gua tuh mati nas, kasian deh gw liat anak-anaknya nas"cari-cari alasan agar selamat

"Topik Lo bukan itu tadi, Lo lagi ngomongin gua, coba ulangin sambil gue dengerin"

mendengar ucapan akasa yang terdengar serius tadi membuat Alya salah tingkah apa yang harus Alya lakukan, Yap! Kabur!

"Aduh..leher gue. salah bantal deh kayaknya, kalo gitu gw ke UKS dulu ya nas"

"Eh- iya-iya, hati-hati"

"Iya"

Alya berdiri dari bangku dan berjalan menuju ke UKS, ralat kabur maksudnya, namun

Bug!!

Haii terima kasih sudah baca cerita absurd aku ini😂, please vot+mentt nya ditunggu aku buth support kalian💕

N A S Y A  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang